backup og meta

Sayur dan Buah Segar Vs Sayur dan Buah Beku, Mana yang Lebih Bergizi?

Sayur dan Buah Segar Vs Sayur dan Buah Beku, Mana yang Lebih Bergizi?

Sayur dan buah segar adalah sumber vitamin, mineral, dan antioksidan yang diperlukan tubuh. Itulah kenapa dalam sehari dianjurkan untuk makan 2-4 porsi buah dan 3-4 porsi sayuran. Sayangnya, terkadang tidak selalu tersedia buah atau sayur segar yang bisa dimakan dengan praktis. Adanya mungkin sayur dan buah dalam bentuk yang beku. Apakah buah dan sayuran beku masih tetap sehat? Cari tahu jawabannya di bawah ini.

Perjalanan buah dan sayur segar: dari panen hingga sampai ke tangan Anda

buah dan sayur

Sebagian sayur dan buah segar dipetik sebelum matang. Ini supaya selama perjalanan ke pasar, buah dan sayur bisa matang dengan pas.

Jika dipanen sebelum matang, itu artinya saat buah atau sayur dipetik tidak pada kondisi zat gizi yang paling optimal. Kesempatan bertambahnya vitamin, mineral, dan antioksidan alami yang seharusnya didapatkan sampai matang hilang karena sudah dipanen duluan.

Selama perjalanan, buah dan sayur segar biasanya diletakkan dalam tempat yang dingin atau sejuk untuk mencegah kerusakan. Ketika sampai di swalayan atau di pasar tradisional, buah dan sayur ini bisa menghabiskan waktu 1-3 hari.

Sebenarnya, tak lama setelah dipanen, sayur dan buah segar juga akan mulai kehilangan kelembapan, sehingga memiliki risiko lebih besar untuk rusak dan mengalami penurunan nilai zat gizi. Dilansir dari Healthline, zat gizi yang hilang setelah 3 hari berada di kulkas bisa lebih banyak, bahkan lebih daripada buah dan sayur yang dibekukan.

Kadar vitamin C dalam buah dan sayuran segar juga menurun setelah panen, dan akan terus menurun selama disimpan dan tidak langsung dimakan. Pada suhu ruangan, antioksidan sayuran dan buah juga semakin menurun.

Perjalanan buah dan sayur beku: mulai dari panen hingga dikemas

sayur beku
Sumber: Family Education

Buah dan sayur yang akan dibekukan umumnya dipetik pada puncak kematangannya, inilah waktu saat buah dan sayur berada pada fase dengan zat gizi paling optimal. Setelah dipanen, sayuran dicuci, dibersihkan, diblanching, dipotong, dibekukan, dan dikemas.

Blanching adalah pengolahan sebelum buah dan sayur dibekukan. Buah dan sayur akan dimasukan dalam air yang mendidih dalam waktu singkat (hanya beberapa menit) kemudian langsung dipindahkan ke air es yang sangat dingin secara tiba-tiba untuk menghentikan proses pemasakan di dalamnya.

Pada proses blanching inilah kemungkinan terjadinya penurunan zat gizi paling besar terjadi. Proses blanching dimaksudkan untuk membunuh bakteri berbahaya dan mencegah hilangnya rasa, warna, dan tekstur produk pangan.

Namun, proses ini memberikan efek samping lain yakni berkurangnya zat gizi yang larut dalam air, seperti vitamin B dan C. Zat gizi bisa berkurang sekitar 10-80 persen pada proses pengolahan ini.

Namun, tidak semua buah dan sayur beku diproses dengan cara blanching oleh produsen. Sehingga pengurangan zat ini tidak berlaku di semua sayur dan buah yang dibekukan.

Jadi mana yang lebih sehat?

beli belanja sayur
Sumber: Verde Community Farm and Market

Produk segar maupun beku ternyata tidak berbeda jauh kandungan gizinya. Secara umum, tiap jenis ini memiliki kelemahan dan kelebihannya masing-masing.

Ya, ternyata produk segar dan beku memiliki nilai gizi yang mirip. Adapun sebuah penelitian yang menyatakan penurunan zat gizi dalam beberapa sayur buah beku perbedaannya sangat kecil dengan zat gizi dalam produk segar.

Selain itu, kadar vitamin A, karotenoid, vitamin E, mineral, dan serat dalam produk segar dan beku umumnya tidak jauh berbeda, meskipun buah beku juga mengalami proses blanching.

Suatu studi dalam Innovative Food Science & Emerging technologies juga menunjukan bahwa aktivitas antioksidan dalam wortel, bayam, dan brokoli segar dan beku sama, tidak terdapat peerbedaan berarti.

Semua ini akan baik-baik saja jika memang sayuran beku yang Anda pilih hanya dibekukan saja dengan proses yang tepat. Bukan ditambahkan zat-zat pengawet tambahan.

Sebenarnya, buah dan sayuran yang baru dipetik langsung dari kebun adalah yang paling baik. Langsung dipanen, dan segera dimasak tanpa penyimpanan yang lama. Sayangnya ini hampir tidak mungkin dilakukan kalau Anda tinggal di perkotaan, bukan? Oleh karena itu, Anda bisa memilih sayur buah segar setiap hari dan menjadikan buah serta sayur beku sebagai produk campuran dalam menu makanan Anda, bukan hidangan utama.

Bila Anda membeli produk segar, usahakan langsung dikonsumsi secepatnya. Jangan disimpan berhari-hari atau lebih di dalam kulkas.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Brown Mary Jane. 2017. Fresh vs Frozen Fruit and Vegetables – Which Are Healthier. [Online] Tersedia pada: https://www.healthline.com/nutrition/fresh-vs-frozen-fruit-and-vegetables (Diakses 7 Juni 2018)

Cespedes. 2017. Fresh Versus Frozen Produce: Which is Healthier?. [Online] Tersedia pada: https://www.livestrong.com/article/71064-fresh-versus-frozen-produce-which-healthier/ (Diakses 7 Juni 2018)

Hunter danFletcher. 2002. The Antioxidant Activity and Composition of Fresh, Frozen, Jarred and Canned Vegetables.Innovative Food Science & Emerging Technologies 3(4): 399-406

Versi Terbaru

18/12/2020

Ditulis oleh Rr. Bamandhita Rahma Setiaji

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Ilham Aulia Fahmy


Artikel Terkait

Kenapa Ada Orang yang Tidak Suka Buah dan Sayur?

Mengenal Polifenol, Senyawa Tanaman yang Bermanfaat


Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Rr. Bamandhita Rahma Setiaji · Tanggal diperbarui 18/12/2020

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan