Susu kental manis (SKM) sudah lama digunakan sebagai pelengkap dalam sajian sarapan, terutama pada teh, kopi, atau roti. Teksturnya yang kental dan cita rasa manis membuatnya mudah dikenali. Namun, tidak semua produk kental manis memiliki kandungan yang sama. BPOM menetapkan kategori khusus untuk membedakan jenis produk ini berdasarkan komposisi dan karakteristiknya.
Memahami kandungan gizi susu kental manis, cara pembuatannya, dan perbedaan kategorinya membantu konsumen memilih produk sesuai kebutuhan. Artikel ini merangkum penjelasan praktis mengenai SKM agar penggunaannya tetap tepat dan selaras dengan rekomendasi regulasi.
Kategori Susu Kental Manis Menurut BPOM
BPOM membagi produk kental manis menjadi tiga kategori utama. Masing-masing memiliki komposisi dan kandungan gizi yang berbeda.
1. Susu Kental Manis (SKM)
SKM dibuat dari campuran susu segar, susu rekombinasi, atau susu rekonstitusi yang kemudian ditambahkan gula. Proses pengurangan air menghasilkan tekstur yang lebih pekat.
Karakteristik BPOM:
- lemak susu minimal 8%
- protein minimal 6,5%
2. Susu Kental Manis Lemak Nabati
Pada kategori ini, sebagian atau seluruh lemak susu diganti dengan lemak nabati. Produk tetap melalui proses pemekatan yang sama.
Karakteristik BPOM:
- total lemak minimal 8%
- protein minimal 2%
3. Krimer Kental Manis
Krimer kental manis menggunakan gula dan lemak nabati sebagai komponen utama, dengan sedikit atau tanpa tambahan susu.
Karakteristik BPOM:
- protein minimal 1%
- total lemak minimal 8%
Perbedaan kategori ini penting diketahui agar konsumen dapat menilai kandungan gizi dan komposisi produk secara lebih akurat.
Komposisi Utama Susu Kental Manis
Walaupun variasinya berbeda antar kategori, produk kental manis umumnya mengandung:
1. Susu atau Komponen Susu
Pada kategori SKM, kandungan susu berperan sebagai sumber protein dan lemak. Pada kategori lain, jumlahnya lebih bervariasi sesuai standar BPOM.
2. Gula
Gula digunakan untuk memberi rasa manis sekaligus membantu menjaga stabilitas dan kekentalan produk.
3. Lemak Susu atau Lemak Nabati
Bergantung pada kategorinya, sumber lemak dapat berasal dari susu atau nabati.
4. Vitamin dan Mineral Tambahan
Beberapa produk menambahkan vitamin A, D3, E, vitamin B kompleks, serta mineral seperti kalsium, fosfor, selenium, mangan, dan yodium.
Komposisi ini umumnya tercantum pada label kemasan dan dapat menjadi acuan untuk memahami nilai gizi produk.

Kandungan Gizi Susu Kental Manis
Produk kental manis menyediakan energi terutama dari gula dan lemak. Kandungan gizi dapat berbeda antar kategori, namun umumnya mencakup:
- karbohidrat (terutama dari gula)
- lemak (susu atau nabati)
- protein
- berbagai vitamin dan mineral
Karena kontribusi karbohidratnya cukup tinggi, penggunaan SKM sebaiknya disesuaikan dengan batas konsumsi gula harian yang dianjurkan.
Cara Menggunakan Susu Kental Manis Secara Tepat
Sesuai pedoman, susu kental manis digunakan sebagai bahan pelengkap, bukan sebagai minuman utama. Penggunaan yang paling umum adalah:
- campuran teh
- campuran kopi
- topping roti saat sarapan
Konteks ini membantu SKM memberikan cita rasa manis yang seimbang dan sesuai dengan karakter produknya.
Cara Membaca Label SKM untuk Menilai Kandungan Gizinya
Label kemasan dapat membantu konsumen memahami komposisi produk dengan lebih jelas. Hal-hal yang perlu diperhatikan:
1. Jenis Produk (Kategori BPOM)
Periksa apakah produk termasuk SKM, SKM Lemak Nabati, atau Krimer Kental Manis.
2. Urutan Komposisi Bahan
Bahan pertama dalam daftar memiliki proporsi paling besar. Ini membantu memahami kandungan yang ada di dalam produk, termasuk bahan-bahan yang digunakan untuk membuatnya, seperti susu, gula, lemak nabati dan lainnya.
3. Informasi Nilai Gizi
Perhatikan kandungan karbohidrat (termasuk dalam bentuk gula), lemak, protein, dan vitamin untuk menyesuaikan dengan kebutuhan harian.
4. Ukuran Kemasan
Pilih ukuran kemasan sesuai kebutuhan, mulai dari sachet, kaleng kecil, hingga pouch.
Batas Konsumsi Harian dan Pertimbangan Penting
Kementerian Kesehatan RI merekomendasikan batas konsumsi gula maksimal 50 gram per hari untuk orang dewasa. Karena SKM memberikan kontribusi gula cukup tinggi, penggunaan sebaiknya dilakukan dengan bijak dan disesuaikan dengan pola makan sehari-hari.
Selain itu, perlu diingat bahwa:
- SKM tidak diperuntukkan bagi bayi di bawah 12 bulan.
- SKM tidak digunakan sebagai pengganti ASI.
Menggunakannya sebagai pelengkap sarapan dalam jumlah wajar merupakan cara yang tepat untuk menikmati produk ini.
Kesimpulan
Kandungan gizi susu kental manis dapat berbeda tergantung kategori produk menurut BPOM. Dengan mengenali komposisi utama, memahami perbedaan antar kategori, dan membaca label kemasan dengan cermat, konsumen dapat menggunakan SKM secara tepat sebagai pelengkap sarapan. Pendekatan ini memastikan penggunaan yang sesuai, informasional, dan selaras dengan regulasi yang berlaku.
[embed-health-tool-bmi]























