backup og meta

Hidup Sempurna ala Media Sosial Kerap Bikin Iri, Jaga Hati Dengan 5 Cara Ini

Tidak dapat dipungkiri bahwa media sosial telah memberikan pengaruh terhadap cara manusia menilai dirinya. Kesenangan yang ditunjukkan orang lain di media sosial misalnya, seringkali menimbulkan rasa iri dan membuat Anda membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Padahal, perilaku ini dapat berdampak buruk pada kondisi mental Anda. Sebelum terjerumus lebih dalam, yuk, bentengi diri Anda dengan memahami cara menghilangkan rasa iri akibat media sosial.

Bagaimana media sosial menciptakan rasa iri?

Anda mungkin telah mengetahui bahwa apa yang ditunjukkan orang lain pada akun media sosial tidaklah menggambarkan seluruh kehidupan mereka. Namun, mengapa hal-hal sederhana seperti barang-barang yang baru dibeli, pencapaian dalam pekerjaan, hubungan keluarga yang harmonis, bahkan penampilan seseorang masih tetap memicu rasa iri pada diri Anda?

Manusia pada dasarnya tidak hanya bersifat sosial, tapi juga kompetitif. Perilaku ini muncul karena setiap orang membutuhkan pencapaian tertentu agar bisa merasa aman. Salah satu caranya adalah dengan menunjukkan apa yang Anda miliki kepada orang lain. Sayangnya, kebanyakan orang mungkin tidak menyadari hal ini sehingga larut dalam rasa iri saat memantau linimasa media sosial.

Pada sebuah penelitian mengenai pengaruh media sosial, disebutkan bahwa rasa iri akibat media sosial timbul karena Anda merasa tidak memiliki pencapaian, kualitas, hasrat, atau bahkan barang tertentu yang dimiliki orang lain. Sebenarnya, rasa iri yang bisa diolah dan kelola dengan baik, justru akan membuat diri termotivasi. Sebaliknya, jika rasa iri berlebihan malah dapat menimbulkan pikiran negatif, rasa frustrasi, bahkan merusak hubungan Anda dengan orang lain.

Cara menghilangkan rasa iri akibat media sosial

Berikut adalah tips yang dapat Anda lakukan untuk menghilangkan rasa iri dalam hati.

1. Batasi penggunaan media sosial

Tanpa disadari, Anda mungkin menggunakan seluruh waktu senggang dengan  membuka media sosial. Nah, mulai sekarang sebaiknya kurangi kebiasaan tersebut. Anda bisa mulai mencari kegiatan lain yang bisa dilakukan di waktu senggang, bahkan menghapus aplikasi media sosial pada ponsel.

2. Hindari akun media sosial yang menjadi pemicunya

Apakah ada orang-orang atau akun tertentu yang seringkali memicu rasa iri dalam diri Anda? Jika demikian, maka Anda perlu menghindarinya untuk menghilangkan rasa iri. Anda dapat menyembunyikan akun-akun ini dari linimasa, berhenti mengikutinya, atau memblokirnya untuk sementara. Bila Anda masih perlu berinteraksi dengan orang tertentu, lakukan dengan media lain seperti pesan teks.

3. Sebarluaskan hal-hal baik yang terjadi dalam hidup Anda

Jika orang-orang di luar sana bisa menyebarluaskan kebahagiaan mereka, maka Anda juga bisa. Tak ada salahnya menunjukkan keunggulan, pencapaian, atau apa pun yang membuat Anda bahagia dalam tingkatan yang wajar. Selalu nilai kembali diri Anda saat melakukan hal ini guna menghindari publikasi berlebihan maupun kencenderungan untuk pamer yang memicu masalah lain akibat media sosial.

4. Habiskan waktu bersama orang-orang yang Anda sayangi

5. Berhenti membandingkan diri dengan orang lain

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

What triggers envy on Social Network Sites? A comparison between shared experiential and material purchases. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0747563218301547 Diakses pada 6 Maret 2019.

How Social Media Is Making You Feel Bad about Yourself Every Day. https://www.lifehack.org/600150/how-social-media-fuels-jealousy Diakses pada 6 Maret 2019.

7 Ways to Combat Facebook Jealousy. https://www.psychologytoday.com/intl/blog/friendship-20/201503/7-ways-combat-facebook-jealousy Diakses pada 6 Maret 2019.

What to Do When Social Media Inspires Envy. https://daily.jstor.org/what-to-do-when-social-media-inspires-envy/ Diakses pada 6 Maret 2019.

Versi Terbaru

17/03/2019

Ditulis oleh Diah Ayu Lestari

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Nimas Mita Etika M


Artikel Terkait

Merasa Tidak Punya Hobi? Temukan dengan 4 Cara Ini!

Kenapa Kita Suka Membandingkan Diri dengan Orang Lain?


Ditinjau oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None · Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Diperbarui 17/03/2019

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan