backup og meta

Manipulasi, Taktik Psikologis untuk Memengaruhi Orang Lain

Manipulasi, Taktik Psikologis untuk Memengaruhi Orang Lain

Manipulasi merupakan tindakan yang bisa dilakukan siapa saja, tidak terkecuali orang terdekat. Sering tidak disadari korban, tindakan ini dapat berdampak buruk bagi kesehatan mental bila dilakukan untuk alasan yang buruk. Seperti apa dampaknya?

Apa itu manipulasi?

Manipulasi adalah cara seseorang untuk mengubah, memengaruhi, atau mengontrol orang lain agar sesuai dengan yang ia inginkan.

Tindakan ini bisa dilakukan siapa saja, bahkan orang terdekat, seperti pasangan, keluarga, atau sahabat. Umumnya, manipulasi muncul sebagai bentuk ketakutan dan kecemasan pelakunya. 

Beberapa contoh manipulasi dalam ranah psikologi adalah sebagai berikut.

  • Kekerasan verbal.
  • Mengisolasi korban dari orang-orang terdekat.
  • Menggunakan hubungan intim untuk mencapai tujuan tertentu.
  • Perilaku pasif-agresif, yaitu menyampaikan kekesalan atau kekecewaan secara tersirat.
  • Gaslighting, yaitu tindakan untuk membuat orang lain merasa lemah, bersalah, dan meragukan diri sendiri.

Taktik manipulasi yang sering digunakan

pasangan bicarakan mantan

Jika berhadapan dengan orang yang manipulatif dan menunjukkan empati, Anda mungkin bisa dimanfaatkan. Tak hanya sekali, tindakan ini dapat terjadi secara berulang.

Agar terhindar dari perangkap manipulator, Anda harus mengetahui beberapa taktik manipulasi psikologi yang umum dilakukan seperti berikut ini.

1. Berbohong

Berbohong adalah senjata ampuh yang sering digunakan sebagai taktik manipulasi. Tujuannya bukan untuk menyembunyikan rasa bersalah, melainkan untuk membuat Anda bingung.

Jika pelaku melihat kesempatan untuk mendapatkan sesuatu dengan berbohong, mereka akan membuat kebohongan dengan menyembunyikan rahasia besar atau memutarbalikkan fakta.

Untuk mendeteksi kebohongan, Anda perlu menggali diri manipulator dengan pertanyaan. Tidak hanya sekali, tetapi berikan pertanyaan beberapa kali bahkan berulang. 

Jika jawaban yang diberikannya tidak jelas atau tidak konsisten, hal tersebut bisa menjadi tanda ada orang tersebut berbohong.

2. Menyangkal

Penyangkalan merupakan salah satu taktik manipulasi andalan yang digunakan seseorang saat melakukan kesalahan. Tujuannya tentu saja membuat Anda bersimpati.

Sebagai contoh, Anda yakin pasangan Anda melakukan kesalahan. Namun, penyangkalan bisa membuat Anda ragu dengan diri sendiri sehingga ia termaafkan dengan begitu mudah.

3. Menghindari tanggung jawab

Orang manipulatif akan berusaha untuk selalu menghindari tanggung jawab. Umumnya, pelaku menolak untuk membicarakan masalah ketika Anda ingin mendiskusikannya.

Contohnya, Anda mungkin akan mendengar ia berkata, “Kamu nggak bosan bertanya itu terus? Ganggu tahu, nggak?” 

Kata-kata tersebut sengaja diucapkan untuk membuat Anda merasa bahwa tindakan yang Anda lakukan sangat mengganggu. Akhirnya, Anda pun mundur dan tidak membahasnya lagi.

4. Menyalahkan dan merendahkan orang lain

Menyalahkan orang lain adalah contoh taktik manipulasi yang dilakukan untuk menyerang balik Anda. Alhasil, Anda yang akan merasa bersalah pada akhirnya.

Selain itu, pelaku manipulasi bisa membuat Anda merasa lemah dan rendah di mata orang lain. Beberapa caranya, seperti menyebutkan kejelekan, ketidakmampuan, dan kekurangan Anda.

5. Mengintimidasi dan bersikap seolah dirinya korban

Pelaku manipulasi kerap kali mengintimidasi lawannya. Bukan dengan ancaman, tetapi dengan kata-kata yang lebih halus agar Anda merasa takut dan menyerah.

Apabila ini tidak berhasil, senjata yang digunakan manipulator, yaitu “playing as the victim” atau menempatkan dirinya seolah-olah sebagai korban.

Seorang manipulator melakukan hal ini untuk menimbulkan kesan seolah-olah ialah yang paling menderita. Tindakan ini juga dilakukan untuk membangun simpati lawan.

Dengan begitu, kesalahan yang dilakukannya akan makin kabur dan pelaku akan dianggap juga sebagai korban. Alhasil, akan ada keringanan bagi pelaku atas kesalahan yang ia lakukan.

6. Mengajak orang lain untuk ikut melakukan manipulasi

Pelaku manipulasi sering kali mengajak orang lain untuk memuluskan aksinya. Tujuan tindakan tersebut tentu saja untuk membuat Anda makin percaya, tertekan, atau diam.

Hasilnya, pelaku mampu dengan mudah mendapatkan apa yang diinginkannya. Anda juga akan mulai berhenti mempermasalahkan kesalahan pelaku.

7. Silent treatment

Saat terlibat konflik dengan Anda, orang yang manipulatif lebih memilih untuk melakukan silent treatment. Tindakan ini dilakukan dengan cara diam dan mengabaikan Anda.

Pada umumnya, tujuan silent treatment adalah untuk membuat Anda takut dan berbalik merasa bersalah. Dengan begitu, kesalahan pelaku akan dilupakan begitu saja.

Dampak manipulasi pada kesehatan mental

manipulasi dapat menyebabkan trauma

Dampak manipulasi tidak hanya memengaruhi emosi korban, tetapi juga kesehatan mentalnya. Pada kasus yang parah, tindakan ini dapat mengakibatkan trauma psikologis.

Beberapa dampak manipulasi terhadap kesehatan mental korban, antara lain:

  • depresi, 
  • gangguan kecemasan, 
  • berkembangnya mekanisme koping yang tidak sehat, 
  • mendahulukan kepentingan orang lain daripada diri sendiri, 
  • sering berbohong dengan perasaan sendiri, serta
  • kesulitan untuk memercayai orang lain.

Apabila Anda mulai merasakan dan bahkan terganggu dengan gejala-gejala di atas, Anda bisa berkonsultasi dengan konselor atau psikolog. 

Penanganan yang tepat sedini mungkin dapat mencegah kondisi Anda makin bertambah parah.

Manipulasi tidak selalu buruk

Manipulasi mungkin juga bersifat positif, seperti kontak mata atau tersenyum untuk membangun kedekatan dengan orang lain. Manipulasi menjadi sesuatu tidak sehat ketika bertujuan untuk menghindari tanggung jawab atau berkuasa akan orang lain.

Manipulasi bisa menjadi tanda gangguan mental

Manipulasi adalah perilaku yang muncul sebagai bentuk ketidakpercayaan diri pelakunya. Tidak hanya itu, tindakan ini juga dapat menjadi tanda gangguan mental.

Berikut ini adalah beberapa masalah kesehatan mental yang berpotensi memunculkan tindakan manipulasi.

1. Gangguan kepribadian narsistik

Tindakan manipulatif umum dilakukan oleh orang-orang dengan gangguan kepribadian narsistik yang kesulitan untuk membangun kedekatan dengan orang lain, khususnya pasangan.

Lewat tindakan ini, pelaku mampu menjaga kedekatan dengan orang lain. Beberapa manipulasi yang bisa dilakukannya, seperti gaslighting, mempermalukan, dan menyalahkan orang lain.

2. Gangguan kepribadian ambang

Bagi orang dengan gangguan kepribadian ambang (borderline personality disorder), manipulasi sering muncul ketika mereka merasa tidak aman atau ditinggalkan.

Tindakan ini sering kali dijadikan sarana memenuhi kebutuhan emosi orang-orang dengan BPD.

Selain itu, kebutuhan akan validasi juga bisa menjadi penyebab munculnya perilaku manipulatif.

Jika Anda memiliki kecenderungan untuk melakukan perilaku ini, konsultasikan kepada seorang konselor atau psikolog yang dapat membantu Anda.

Selanjutnya, konselor atau psikolog bisa mengajak Anda menggali alasannya dan mencari cara untuk berhenti melakukan tindakan negatif ini.

Kesimpulan

  • Manipulasi adalah tindakan yang dilakukan seseorang untuk mengubah, memengaruhi, atau mengontrol orang lain agar sesuai dengan yang keinginannya.
  • Ada beragam taktik manipulasi, seperti berbohong, menyalahkan, mengintimidasi, serta melakukan silent treatment, yang dapat membuat korbannya merasa bersalah.
  • Tindakan ini juga bisa menjadi tanda gangguan mental, misalnya gangguan kepribadian narsistik dan gangguan kepribadian ambang.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Manipulation. (2018). American Psychological Association. Retrieved March 7, 2025, from https://dictionary.apa.org/manipulation

The ethics of manipulation. (2022). Stanford Encyclopedia of Philosophy. Retrieved March 7, 2025, from https://plato.stanford.edu/entries/ethics-manipulation/

Manipulation. (2023). GoodTherapy. Retrieved March 7, 2025, from https://www.goodtherapy.org/blog/psychpedia/manipulation

Villines, Z. (2019). Red flags: Are you being emotionally manipulated? GoodTherapy. Retrieved March 7, 2025, from https://www.goodtherapy.org/blog/red-flags-are-you-being-emotionally-manipulated-0917197

Lancer, D., & Huston, M. (2019). Covert tactics manipulators use to control and confuse you. Psychology Today. Retrieved March 7, 2025, from https://www.psychologytoday.com/us/blog/toxic-relationships/201907/covert-tactics-manipulators-use-control-and-confuse-you

Mitra, P., Torrico, T.J., & Fluyau, D. (2024). Narcissistic Personality Disorder. StatPearls Publishing. Retrieved March 7, 2025, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK556001/

Chapman, J., Jamil, R.T., Fleisher, C., et al. (2024). Borderline Personality Disorder. StatPearls Publishing. Retrieved March 7, 2025, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430883/

American Psychiatric Association. DSM-5 Task Force. (2013). Diagnostic and statistical manual of mental disorders: DSM-5.

Versi Terbaru

08/03/2025

Ditulis oleh Bayu Galih Permana

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Satria Aji Purwoko


Artikel Terkait

Jangan Pernah Melakukan 4 Hal Ini ke Orang dengan Kepribadian Narsistik

6 Ciri-Ciri Orang Narsis yang Mungkin Ada di Sekitar Anda


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 7 hari lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan