Banyak yang mengira bahwa Viagra adalah nama lain dari obat kuat. Padahal, ini merupakan merek dagang dari obat sildenafil yang digunakan untuk mengatasi gangguan ereksi. Obat ini meningkatkan aliran darah menuju penis sehingga ereksi dapat terjadi. Namun, Viagra juga dapat menyebabkan overdosis sehingga Anda harus berhati-hati.
Dosis aman Viagra
Viagra awalnya diperuntukkan bagi pria yang mengalami gangguan ereksi dan impotensi. Akan tetapi, pria yang tidak memiliki masalah ereksi pun kini menggunakan Viagra untuk meningkatkan staminanya saat berhubungan seks.
Bila Anda merasa perlu mengonsumsi Viagra, berkonsultasilah terlebih dulu dengan dokter. Sebutkan semua obat resep, obat nonresep, maupun produk herbal yang Anda konsumsi untuk mencegah risiko interaksi obat dan overdosis Viagra.
Viagra bekerja langsung pada jantung dan aliran darah. Jadi, Anda juga perlu mengatakan kepada dokter apabila memiliki riwayat penyakit jantung, stroke, penyakit ginjal, darah tinggi atau darah rendah, dan gangguan fungsi hati.
Pastikan Anda memahami dosis dan penggunaannya. Obat ini tersedia dalam tiga dosis berbeda, yakni 25, 50, dan 100 miligram.
Jangan sembarangan meminumnya karena dosis akan disesuaikan dengan kondisi medis, respons terhadap obat, serta obat lain yang Anda konsumsi.
Dosis maksimum Viagra adalah 1 tablet setiap 24 jam. Anda bisa meminumnya 30 menit sebelum berhubungan intim, tapi jangan melebihi 4 jam agar fungsinya tetap optimal.
Waktu ideal meminum obat ini adalah 1 jam sebelum berhubungan intim. Akan tetapi, ingatlah untuk berkonsultasi terlebih dahulu sebelum meminumnya.
Gejala overdosis Viagra
Viagra pada dasarnya aman dikonsumsi asalkan dalam dosis tepat. Meski begitu, obat ini juga bisa menimbulkan efek samping.
Beberapa efek samping yang Anda rasakan bisa berupa pusing, hidung mampet, dan penglihatan kabur.
Efek samping yang cukup parah baru akan muncul ketika Anda mengonsumsi Viagra secara berlebihan melebihi dosis yang dianjurkan. Waspadalah terhadap gejala yang berpotensi muncul, seperti:
- Ereksi berkepanjangan hingga menimbulkan rasa sakit
- Hilangnya pendengaran
- Meningkatnya tekanan pada mata
- Denyut jantung tidak teratur
Kumpulan efek tersebut bisa menjadi tanda awal dari overdosis. Overdosis Viagra adalah kondisi medis serius dan harus ditangani dengan cepat. Gejala yang menandakan overdosis di antaranya:
- Penglihatan kabur yang bertambah parah
- Pembengkakan hingga kerusakan pada saraf mata
- Muntah dan diare
- Denyut jantung meningkat
- Ereksi berkepanjangan yang tidak kunjung berkurang
- Pecahnya jaringan otot
Pada beberapa kasus, overdosis Viagra dapat mengakibatkan kebutaan karena obat ini mengurangi aliran darah menuju saraf penglihatan.
Kondisi ini lebih sering terjadi pada orang yang memiliki riwayat penyakit jantung, hipertensi, diabetes, dan masalah mata.
Overdosis obat kuat, seperti Viagra, jarang berakibat fatal, tetapi risiko kematian tetap ada.
Jika Anda merasa meminum lebih dari satu butir Viagra dalam waktu kurang dari 24 jam, segera periksakan diri Anda ke dokter untuk mendapatkan penanganan segera.
Atasi gangguan ereksi dengan hidup sehat
Viagra bukanlah satu-satunya solusi untuk menangani gangguan ereksi. Sebelum memutuskan mengonsumsi obat kuat seperti Viagra, masih ada banyak cara yang tak kalah efektif dan bebas dari risiko overdosis.
Salah satu cara alami mengatasi gangguan ereksi adalah dengan memperbaiki gaya hidup. Gaya hidup yang sehat akan memperlancar fungsi tubuh dan aliran darah sehingga Anda dapat mengalami ereksi dengan lebih mudah.
Langkah-langkah yang bisa Anda lakukan di antaranya berolahraga rutin, berhenti merokok, serta mengelola stres dengan baik. Anda pun perlu mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan membatasi konsumsi alkohol.
Guna meningkatkan kualitas kehidupan seksual Anda, tetaplah rutin melakukan hubungan seksual dengan pasangan. Kegiatan ini akan meningkatkan rangsangan dan aliran darah menuju penis sehingga meningkatkan fungsinya.