Entah mau marah, memaki, menangis hebat, teriak sekencang-kencangnya, cerita semalam suntuk, ataupun melakukan hal-hal lainnya yang setidaknya bisa membantu mengeluarkan hal yang mengganjal dan memperkeruh hati Anda.
Jadikan orang-orang terpercaya dan terdekat Anda seolah seperti “tong sampah” untuk membuang segala keluh kesah yang kini menyelimuti perasaan Anda.
Bila perlu, minta dukungan dan bantuan dari mereka yang sekiranya dapat membuat perasaan Anda agar bisa jauh lebih baik dan semakin baik setiap harinya.
3. Jaga jarak dari sang mantan
Jika mendekat terasa menyakitkan, tandanya Anda harus memberi jarak dari sang mantan agar hati tidak semakin terluka.
Bukan hanya dari segi fisik, sebaiknya simpan atau bahkan buang semua barang pemberian si dia dan berhenti stalking gerak-geriknya di media sosial,
Karena toh, tidak ada gunanya lagi Anda masih berharap padanya setelah ada “tragedi” gagal menikah sebelumnya. Sekadar mengingat biasa saja boleh, tapi jangan sampai Anda malah jadi memikirkannya berlarut-larut.
Alih-alih menata kembali hati yang patah, hal tersebut justru bisa menggagalkan proses move on dan meruntuhkan niat kuat Anda untuk melupakan sang mantan kekasih.
4. Sibukkan diri dengan hal-hal positif

Sulit dipungkiri, gagal menikah pasti akan menimbulkan perasaan sedih dan kecewa yang teramat dalam. Jika tidak ditangani dengan tepat, Anda bisa saja mengalami stres atau depresi karena tidak mampu menerima pahitnya kenyataan yang ada.
Setelah berhasil mengubur semua kenangan masa lalu dan mencurahkan segala perasaan Anda pada orang terdekat, kini saatnya menyibukkan diri dengan melakukan hal-hal yang bermanfaat.
Coba mulai membuat prioritas penting dalam hidup, yang mungkin belum pernah terpikirkan sebelumnya.
Mengisi hari-hari dengan melakukan kegiatan yang positif tidak hanya membantu membangun kembali hidup Anda, tapi juga membuka peluang untuk bertemu dengan orang-orang baru.
Cara tersebut juga akan membuat Anda lebih fokus dalam membenahi kehidupan pribadi, sehingga tidak terus-menerus terjebak dalam pikiran buruk yang bisa menjadi bumerang untuk diri sendiri.
5. Percaya ada rencana yang lebih baik di depan

Lagi-lagi, menata kembali perasaan yang berantakan setelah gagal menikah tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Namun, bukan berarti itu semua tidak mungkin.
Kehidupan Anda tentu akan tetap berjalan baik-baik saja meski tanpa kehadiran pasangan, bukan?
Kuncinya, terima kenyataan ini dengan lapang dada. Percayalah bahwa akan ada banyak rencana-rencana indah lainnya yang menanti di depan mata, asalkan Anda mau berusaha keras untuk mencapainya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar