Namun apa daya, nyatanya takdir berkata lain, bahwa Anda dan pasangan mungkin memang tidak digariskan untuk bersama.
Sekarang apa lagi yang bisa Anda lakukan kecuali menerima semua kenyataan ini dengan lapang dada, karena kembali bersama pasangan tampaknya sudah mustahil.
Memang, menerima “mimpi buruk” yang menjadi nyata setelah sekian lama menjalin asmara tentu tidaklah semudah seperti yang dipikirkan.
Butuh proses panjang sampai Anda benar-benar bisa legowo merelakan kepergian si dia beserta impian untuk terus bersamanya.
Jadikan kejadian ini sebagai pelajaran hidup dan terimalah dengan hati yang lapang.
2. Keluarkan semua hal yang mengganjal hati

Sedih, galau, amarah, kecewa, dan frustrasi adalah emosi murni yang pasti hadir setelah patah hati akibat batal menikah. Wajar kalau setelah ini Anda merasa hancur dan tidak berdaya.
Akan tetapi, jangan jadikan gagal menikah sebagai alasan unuk menyiksa diri sendiri dengan melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat.
Daripada terus mengurung diri seharian di kamar, menolak bertemu orang lain, bahkan tidak mau makan, lebih baik salurkan uneg-uneg yang Anda rasakan saat ini pada keluarga, sahabat, maupun orang-orang terdekat lainnya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar