Mengarungi bahtera rumah tangga yang adem ayem tidak menjadi jaminan perkawinan Anda pasti bebas perselingkuhan. Menurut data dari General Social Survey (GSS), sekitar 20% pria dan 13% wanita di Amerika Serikat mengakui bahwa mereka pernah berselingkuh saat masih menikah. Lalu, bagaimana cara menghindari selingkuh dalam pernikahan?
Cara menghindari selingkuh dalam rumah tangga
Tidak peduli sudah berapa lama usia pernikahan Anda, seberapa yakin Anda bisa setia, dan seberapa percaya Anda dengan pasangan, perselingkuhan adalah musuh dalam selimut pasutri.
Jika ingin rumah tangga Anda awet terus sampai kakek nenek, berikut cara menghindari selingkuh yang bisa Anda terapkan dan sepakati berdua:
1. Jangan berpikir Anda tidak akan selingkuh
Alexandra Salomon, seorang psikolog klinis di Amerika Serikat, menyarankan pasutri untuk jangan keburu jumawa dan yakin hubungan mereka sempurna tanpa cacat.
Penyebab perselingkuhan juga belum tentu pasti selalu didahului oleh kehadiran oleh pihak ketiga. Apa yang memicu alasan selingkuh antara pria dan wanita bisa berbeda. Mulai dari merasa tidak pernah dihargai, merasa kurang kasih sayang, hingga faktor keuangan rumah tangga yang selalu seret.
Maka lanjut Salomon, ada baiknya jangan berpikir bahwa Anda tidak akan pernah selingkuh. Dengan begitu, Anda dan pasangan bisa saling mengantisipasi dengan lebih peka untuk menjauhi godaan. Anda dan pasangan juga bisa saling diskusi apa yang harus dilakukan jika godaan selingkuh datang.
2. Pastikan saling memenuhi kebutuhan satu sama lain
Sebagian besar kasus perselingkuhan dipicu oleh hasrat memenuhi kebutuhan fisik dan emosional yang tidak bisa didapat dari pasangan resminya.
Itu kenapa tips menghindari selingkuh ala psikolog klinis Alicia H. Clark adalah dengan memastikan kebutuhan masing-masing pihak saling terpenuhi. Saling evaluasi satu sama lain bisa memperkuat ikatan batin Anda dan pasangan sehingga mencegah niat selingkuh.
Sesekali sisihkanlah waktu khusus untuk sesi curhat berdua agar bisa sama-sama tahu apa yang kurang dari rumah tangga Anda. Diskusi juga bisa menjadi kesempatan untuk sama-sama memberi tahu apa yang masing-masing inginkan atau harapkan ke depannya untuk Anda berdua.
Dengan begitu, Anda berdua akan sama-sama tahu apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas rumah tangga Anda.
3. Jangan buka celah sedikit pun untuk selingkuh
Menghindari selingkuh harus diawali dari diri sendiri. Perselingkuhan tidak akan terjadi apabila Anda tidak membuka “celah” dari atau di luar rumah tangga.
Faktor pemicu selingkuh bisa datang dari mana saja. Ada banyak pula jenis perselingkuhan yang tampaknya sepele dan tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Hindarilah selingkuh yang berawal dari sekadar “iseng” atau nostalgia membuka masa lalu. Misalnya selingkuh online di media sosial.
Media sosial adalah wadah ideal bagi Anda yang mungkin ingin menemukan “teman baru’ atau mendekatkan diri kembali dengan mantan terindah dulu yang kini sudah tinggal jauh dari Anda.
Meskipun Anda berpikir bahwa sekadar kepo saja tidak masalah asal tidak pernah sampai kopi darat, ini tetap menjadi benih perselingkuhan apabila keterusan. Pasalnya, perselingkuhan bukan sepenuhnya salah orang ketiga. Akan tetapi, diri sendirilah yang memberi ruang bagi orang lain untuk masuk merusak rumah tangga.
4. Selalu sempatkan waktu untuk berhubungan seks
Wajar apabila hasrat berhubungan seks Anda dengan pasangan lama kelamaan menurun. Apalagi setelah hamil, punya anak, hingga ditambah sibuk masalah pekerjaan yang akan mengurangi waktu dan gairah untuk bercinta.
Psikolog Alicia H. Clark menyatakan bahwa kehidupan seks pasutri yang suram dapat mengobarkan niat untuk berselingkuh. Maka untuk menghindari selingkuh, sempatkan waktu untuk berhubungan seks minimal 1 kali dalam 1 minggu.
Hubungan seks dapat mendorong reaksi kimia di otak yang meningkatkan rasa sayang, keterikatan, dan kesetiaan antara pasangan. Tidak punya cukup waktu? Coba bikin jadwal untuk berhubungan seks untuk menghindari selingkuh.