Salah satu faktor penentu kesuburan pria ialah kondisi sperma dan air mani. Oleh sebab itu, Anda perlu menjaga kualitasnya untuk mencegah masalah kesuburan. Namun, setiap pria tetap berpotensi mengalami kelainan sperma.
Simak penjelasan lengkap mengenai gangguan tersebut di bawah ini.
Apa itu kelainan sperma?
Kelainan sperma adalah kondisi ketika sel sperma dan air mani memiliki karakteristik yang tidak normal sehingga memengaruhi peluang terjadinya kehamilan.
Kondisi ini berdampak pada kemampuan sperma dalam membuahi sel telur wanita. Hal inilah yang pada akhirnya dapat menurunkan peluang pasangan untuk hamil.
Berbagai faktor dapat membuat kondisi sperma jadi tidak normal, seperti faktor genetik, infeksi, gangguan hormon, paparan racun dan zat berbahaya, hingga gaya hidup tidak sehat.
Konsultasi dengan dokter akan membantu menentukan rencana perawatan yang sesuai supaya Anda dan pasangan bisa segera memperoleh keturunan.
Macam-macam kelainan sperma
Kualitas sperma dapat diketahui melalui tes analisis sperma. Dalam tes ini, akan diketahui faktor penentu seperti jumlah, bentuk (morfologi), dan kemampuan gerak (motilitas) sel sperma.
Kondisi sperma juga dilihat dari volume, warna, dan tekstur sperma setelah ejakulasi. Berikut ini beberapa jenis kelainan sperma yang umum terjadi.
1. Oligospermia
Oligospermia ditandai dengan rendahnya jumlah sel sperma yang terkandung dalam air mani saat seorang pria mengalami ejakulasi.
Dalam keadaan normal, pria dapat mengeluarkan air mani yang mengandung lebih dari 15 juta sel sperma per mililiternya.
Jumlah sperma yang lebih rendah ini bisa mengurangi kemungkinan pembuahan pada sel telur. Namun, banyak pria dengan oligospermia masih bisa menghamili pasangannya.
2. Azoospermia
Ada pula kelainan sperma yang lebih parah yang disebut azoospermia. Kondisi ini ditandai dengan cairan ejakulasi yang mengandung sangat sedikit sperma atau tidak sama sekali.
Kelainan sperma yang memengaruhi 1% pria di seluruh dunia ini dapat disebabkan oleh gangguan produksi sperma atau penyumbatan pada saluran reproduksi.
Secara kasatmata, air mani yang mengandung sangat sedikit sperma tampak encer dan berair. Oleh karena teksturnya ini, air mani juga tidak terlalu lengket seperti pada umumnya.
3. Teratozoospermia
Teratozoospermia adalah istilah yang merujuk pada morfologi sperma yang tidak normal, termasuk bentuk kepala, ekor, atau leher pada sel sperma yang aneh.
Setiap pria sebenarnya akan menghasilkan sperma dengan bentuk yang tidak normal. Jumlah sperma yang tidak normal bahkan bisa menyamai jumlah sperma yang sehat.
Akan tetapi, sperma Anda sehat bila 4% sel sperma dalam cairan ejakulasi masih memiliki bentuk atau morfologi yang normal.
4. Asthenozoospermia
Asthenozoospermia merupakan kelainan yang memengaruhi motilitas atau pergerakan sperma.
Sel sperma yang tidak bergerak dengan benar atau bergerak terlalu lambat mungkin tidak dapat mencapai dan membuahi sel telur wanita.
Mengacu pada cara sel sperma berenang, motilitas sperma terdiri dari dua jenis berikut.
- Motilitas progresif, yaitu ketika sperma mampu berenang maju dalam garis lurus atau lingkaran besar.
- Motilitas non-progresif, yaitu ketika sperma hanya mampu berenang di lingkaran yang terbatas.
Dikutip dari Mayo Clinic, peluang kehamilan akan lebih tinggi bila 40% dari keseluruhan sperma bergerak dan setidaknya 32% di antaranya harus bergerak maju atau dalam lingkaran besar.
5. Oligoasthenoteratozoospermia
Oligoasthenoteratozoospermia (OAT) merupakan kelainan sperma yang menjadi salah satu penyebab paling umum dari gangguan kesuburan atau infertilitas pada pria.
Kondisi ini mencakup jumlah sperma yang rendah (oligospermia), gerakan sperma yang buruk (asthenozoospermia), dan bentuk sperma yang tidak normal (teratozoospermia).
Penyebab OAT bisa beragam, seperti faktor genetik, penyakit, paparan racun, dan gaya hidup.
6. Hematospermia
Hematospermia adalah istilah medis yang merujuk pada adanya darah dalam cairan ejakulasi.
Munculnya darah dalam air mani mungkin tampak seperti bercak darah yang berwarna merah. Namun, beberapa kondisi juga dapat membuat air mani berwarna jingga kemerahan.
Kelainan sperma ini mungkin disebabkan oleh masturbasi berlebihan, infeksi menular seksual, hingga peradangan pada organ reproduksi pria akibat operasi atau kanker.
7. Leukocytospermia
Leukocytospermia terjadi saat kadar sel darah putih (leukosit) dalam air mani meningkat secara signifikan. Kondisi yang membuat air mani berwarna kuning ini juga disebut pyospermia.
Keberadaan sel darah putih dalam air mani bisa melemahkan dan bahkan merusak sel sperma.
Meski begitu, perubahan warna sperma tidak serta-merta menandakan kelainan sperma. Ini juga bisa terjadi saat air mani bercampur dengan cairan urine.
8. Hypospermia
Kelainan sperma lainnya yang perlu diwaspadai adalah hypospermia. Kondisi ini merujuk pada volume air mani yang lebih sedikit, yakni kurang dari 1,5 milliliter (ml) saat ejakulasi.
Meski begitu, hypospermia tidak selalu menyebabkan gangguan kesuburan. Gangguan kesuburan umumnya terjadi bila hypospermia dibarengi dengan konsentrasi sel sperma yang rendah.
9. Aspermia
Aspermia ditandai dengan tidak keluarnya air mani dan sperma ketika pria mencapai orgasme.
Meski tubuh sudah menunjukkan tanda-tanda orgasme, seperti kontraksi otot, tetap saja penis hanya akan mengeluarkan sangat sedikit cairan ejakulasi atau tidak sama sekali.
Terdapat beberapa kondisi yang menyebabkan sperma tidak keluar, seperti ejakulasi tertunda, ejakulasi retrograde, hipogonadisme, hingga penyumbatan saluran sperma.
Kondisi yang juga disebut anejakulasi ini jarang terjadi. Studi dalam Translational Andrology and Urology (2016) menyebut anejakulasi hanya memengaruhi 0,14% populasi umum.
10. Tekstur sperma mirip jeli
Air mani yang keluar setelah ejakulasi mungkin bertekstur mirip jeli. Setelah terpapar udara selama 15–20 menit, air mani akan menjadi dingin dan berubah menjadi lebih cair. Ini disebut likuifaksi air mani.
Apabila air mani tidak mencair dalam rentang waktu tersebut, sel sperma akan kesulitan dan bahkan tidak mampu berenang menuju sel telur.
Kelainan yang membuat sperma lebih kental dan menggumpal ini dapat terjadi akibat dehidrasi, infeksi pada area kelamin, dan ketidakseimbangan hormon pria.
Beberapa kelainan sperma bisa dicegah melalui perubahan gaya hidup. Guna menjaga kualitas sperma, Anda perlu makan makanan sehat, olahraga rutin, dan berhenti merokok.
Jika Anda mencurigai ada gangguan yang membuat pasangan susah hamil, konsultasikanlah dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan terbaik.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]