Obat bius yang masuk ke dalam janin bisa menyebabkan cacat lahir. Oleh karena itu, menunda prosedur hingga trimester kedua atau kelahiran bisa menjadi salah satu pilihan bijak jika prosedur yang dilakukan tidak terlalu mendesak. Akan tetapi, jika prosedur yang membutuhkan bius ini cukup penting dan berkaitan dengan kesehatan dan kandungan Anda, maka bicarakan pada dokter mengenai tingkat keamanan, risiko, waktu, dan jenis obat bius yang digunakan.
Berikut beberapa risiko yang dapat terjadi pada penggunaan obat bius saat hamil.
1. Berat bayi lahir rendah
Dikutip dari Mom Junction, sebuah penelitian yang dilakukan pada anak-anak menyimpulkan bahwa bayi yang lahir dari ibu yang melakukan prosedur bius lokal mengalami berat lahir yang rendah. Segala hal medis yang berkaitan dengan gigi menjadi salah satu faktor terbanyak penggunaan bius lokal saat hamil.
2. Kematian
Ibu hamil yang melakukan prosedur bius total memiliki risiko dua kali lipat lebih tinggi mengalami kematian. Sebagian besar hal ini terjadi akibat sang ibu sulitnya mengatur saluran napas. Saat dibius total, Anda tidak sadarkan diri dan hal ini ternyata dapat meningkatkan risiko terjadinya kesulitan mengatur napas pada ibu hamil.
3. Penurunan aliran darah ke rahim
Bayi membutuhkan suplai makanan dan oksigen dari ibu melalui darah. Namun, dibius saat hamil dapat menurunkan aliran darah ke rahim yang sangat berisiko pada bayi. Padahal, bayi membutuhkan aliran darah yang cukup untuk dapat memaksimalkan perkembangannya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar