backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Jangan Minum 6 Jenis Obat Ini Sebelum Olahraga

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 18/12/2020

    Jangan Minum 6 Jenis Obat Ini Sebelum Olahraga

    Minum obat guna meredakan penyakit tertentu sebenarnya baik. Sayangnya, obat bisa menimbulkan efek samping dan beberapa komplikasi jika dikonsumsi berdekatan dengan waktu olahraga. Ya, ternyata ada beberapa jenis obat yang dilarang untuk diminum menjelang dan saat sesi olahraga Anda berlangsung. Memangnya apa yang akan terjadi bila minum obat saat olahraga atau sebelumnya? Obat apa saja yang harus dihindari? Begini penjelasannya.

    Boleh tidak minum obat saat olahraga?

    Menurut Dr. Michael Rieder, dosen dari London’s University of Western Ontario, saat Anda memutuskan untuk mengonsumsi suatu jenis obat, penting untuk memastikan apa dampak yang akan terjadi pada tubuh, entah itu baik maupun buruk.

    Ada beberapa jenis obat yang sebaiknya tidak dikonsumsi mendekati waktu olahraga Anda, karena dikhawatirkan akan menimbulkan sejumlah efek samping yang negatif pada tubuh. Ini daftarnya.

    1. Beta blockers

    penyakit jantung setelah melahirkan

    Beta blockers umumnya digunakan untuk mengobati kondisi medis seperti tekanan darah tinggi (hipertensi), penyakit jantung, detak jantung tidak teratur, glaukoma, serta migrain. Maka itu, obat ini akan bekerja dengan cara memperlambat denyut jantung dan menurunkan tekanan darah Anda.

    Kondisi ini tentu bertentangan dengan salah satu efek dari olahraga, yakni peningkatan denyut jantung. Di satu sisi, konsumsi beta blockers juga bisa membuat Anda merasa lemas, sehingga memperlambat kinerja tubuh.

    Philip Emberley, direktur Ottawa-Based Canadian Pharmacists Association menuturkan bahwa minum obat beta blocker sebelum olahraga tentu bisa membahayakan tubuh. Tidak menutup kemungkinan obat ini bikin pusing, mengganggu koordinasi dan keseimbangan tubuh, dan berisiko menyebabkan cedera.

    Apa yang harus dilakukan?

    Sebenarnya, aktivitas fisik sangat dianjurkan untuk dilakukan oleh penderita jantung dan tekanan darah tinggi, menurut dr. Jeff Goudreau, spesialis penyakit dalam dari Texas Health Hospital Dallas, Amerika Serikat.

    Untuk itu, sebaiknya konsultasikan lebih lanjut dengan dokter bila ada alternatif obat lain yang bisa digunakan, serta dosis konsumsi beta blockers yang aman untuk olahraga. Hentikan olahraga jika tiba-tiba Anda merasa sangat pusing dan denyut nadi menjadi tidak teratur.

    2. Antihistamin

    sering sakit flu

    Antihistamin berperan dalam meredakan gejala alergi seperti hidung meler dan kulit gatal. Caranya dengan menghentikan respon tubuh terhadap penyebab alergi. Beberapa bentuk antihistamin seperti fexofenadine, loratadinecetirizine, dan benadryl. Sayangnya, obat ini memberikan efek tenang pada otak yang bisa memicu rasa kantuk.

    Tentunya jenis obat ini berbahaya bila dikonsumsi menjelang dan saat berolahraga. Apalagi jika jenis olahraga yang Anda lakukan memerlukan fokus dan konsentrasi penuh, misalnya HIIT.

    Apa yang harus dilakukan?

    Claritin, alegra, atau zyrtec adalah jenis obat antihistamin lainnya yang tidak terlalu memicu rasa kantuk. Anda juga bisa beralih ke obat steroid hidung untuk meringankan gejala alergi. Penting untuk selalu bertanya pada dokter Anda seberapa aman minum obat saat olahraga.

    3. Antidepresan

    cara mengatasi depresi saat puasa

    Antidepresan dibuat untuk memperbaiki suasana hati, khususnya pada orang dengan depresi. Pada akhirnya, antidepresan akan meningkatkan rasa lelah dan kantuk yang membuat penggunanya merasa tidak bertenaga saat sedang berolahraga.

    Itu sebabnya obat antidepresan tidak dianjurkan untuk diminum menjelang waktu olahraga karena Anda butuh banyak waktu untuk istirahat setelah minum obat ini.

    Apa yang harus dilakukan?

    Dave Dixon, Pharm.D., seorang dosen dari Virginia Commonwealth University School of Pharmacy mengatakan bahwa sebenarnya olahraga bermanfaat baik untuk pasien depresi karena terbukti dapat memperbaiki suasana hati.

    Mungkin akan cukup sulit untuk menilai efek obat antidepresan pada olahraga, sebab biasanya obat ini butuh waktu beberapa hari sampai terlihat khasiatnya.

    Solusinya, Anda bisa bertanya pada dokter tentang alternatif obat lain yang sesuai dengan kondisi Anda. Di satu sisi, sebaiknya kenali terlebih dahulu dosis antidepresan yang sesuai dengan tubuh Anda bila ingin melanjutkannya dengan olahraga.

    4. Dekongestan

    Dekongestan berperan dalam tubuh untuk melawan pembengkakan pada pembuluh darah yang menjadi penyebab hidung tersumbat. Di samping itu, dekongestan dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah Anda.

    Minum obat saat olahraga, terutama obat dekongenstan akan membuat tubuh lebih mudah lelah karna sebelumnya telah berusaha keras untuk melawan peradangan pada hidung.

    Apa yang harus dilakukan?

    Ada baiknya untuk menunda olahraga sampai efek samping dari obat dekongestan benar-benar hilang. Atau setidaknya Anda merasa sudah cukup berenergi untuk mulai berolahraga. Untuk lebih memastikannya, Anda bisa bicarakan lebih dulu dengan dokter.

    5. Obat tidur

    penyakit gangguan tidur

    Obat tidur bekerja dengan cara meniru tugas senyawa kimia di dalam otak (neurotransmiter), yang memicu rasa kantuk dan membantu Anda untuk tidur lebih nyenyak. Selain itu, obat tidur juga akan memengaruhi bagian otak yang bertanggung jawab untuk menjaga koordinasi tubuh.

    Maka itu, Anda akan berisiko mengalami pusing, lemas, dan mengantuk, jika obat ini dikonsumsi mendekati waktu olahraga.

    Apa yang harus dilakukan?

    Satu-satunya cara adalah dengan menghindari minum obat tidur saat hendak berolahraga. Sebaiknya, biarkan Anda berisitirahat dengan cukup sama efek samping dari obat tidur habis. Setelah merasa lebih segar, Anda bisa berolahraga kembali. Sebab biasanya efek obat tidur akan segera hilang setelah Anda mendapatkan tidur yang cukup.

    6. Statin

    efek samping statin

    Statin adalah obat yang sering digunakan untuk mengendalikan kadar kolesterol. Pada beberapa kasus, konsumsi obat statin dapat mengakibatkan pembengkakan dan nyeri pada otot. Efek samping ini biasanya baru akan muncul dalam hitungan hari hingga minggu sejak pengobatan dimulai.

    Kondisi ini tentu akan membuat Anda tidak nyaman saat berolahraga, bahkan efek positif dari olahraga akan sulit Anda peroleh. Terutama jika nyeri otot menyerang area tubuh yang aktif bergerak selama olahraga, meliputi kaki, paha, dan lengan.

    Apa yang harus dilakukan?

    Tidak ada salahnya untuk menunda olahraga sampai proses pengobatan dengan statin selesai. Anda juga bisa bertanya lebih lanjut pada dokter, kapan bisa memulai kembali berolahraga usai konsumsi statin.

    Pada intinya, minum obat saat olahraga itu harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Bila Anda belum yakin apa efeknya, tanyakan dulu ke dokter Anda.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 18/12/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan