backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

4

Tanya Dokter
Simpan

7 Penyebab Kulit Penis Kering dan Cara Mengatasinya

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 24/06/2021

    7 Penyebab Kulit Penis Kering dan Cara Mengatasinya

    Kulit penis sangat tipis sehingga mudah sekali mengalami iritasi. Ini juga yang menyebabkan kulit penis rentan kering. Jika kulit penis Anda tampak kering, biasanya ada hal yang lebih dulu menyebabkannya. Kulit penis tidak bisa serta-merta kering tanpa penyebab yang jelas. Sebaiknya, segera cari tahu apa penyebabnya agar Anda bisa mengatasi dan menghindarinya terjadi lagi di kemudian hari.

    Penyebab umum kulit penis kering

    masturbasi

    Ada banyak penyebab kondisi ini terjadi pada organ vital Anda. Berikut 7 penyebab dan cara mengatasinya jika Anda mengalami kondisi ini.

    1. Berhubungan seks tanpa pelumas

    Pelumas memang bukan barang wajib dalam seks. Ini karena penis dan vagina akan mengeluarkan pelumas alaminya sendiri saat terangsang. Namun, ketika jumlah pelumas alami yang keluar tidak cukup untuk membasahi organ vital, Anda tentu butuh pelumas tambahan.

    Ketika Anda memaksakan berhubungan seks atau masturbasi tanpa pelumas, jangan heran jika kulit penis akan terasa perih dan kering.

    Tapi ingat, hindari pelumas berbahan gliserin dan paraben karena justru bisa membuat kondisi kulit penis semakin menjadi-jadi. Untuk itu, pilihlah pelumas berbahan dasar air yang membuat seks lebih nyaman dan penis pun tetap lembap setelahnya.

    2. Sabun mandi

    Sering membersihkan penis dengan sabun mandi? Mulai sekarang hindari kebiasaan ini.

    Menggosok penis dengan sabun mandi justru membuat kulit penis akan kering. Belum lagi sabun mandi memiliki kandungan yang terlalu keras untuk kulit penis.

    Jika ingin membersihkan penis, cukup basuh dengan air saat mandi atau sehabis buang air kecil. Kalau pun ingin menggunakan sabun, gunakan produk berbahan lembut seperti sabun bayi atau sabun tak berpewangi.

    3. Alergi lateks

    Kondom berbahan lateks bisa membuat kulit penis lebih kering dari biasanya. Kondisi ini terjadi ketika seseorang memiliki alergi terhadap lateks pada kondom.

    Lateks adalah zat alami yang berasal dari getah pohon karet. Alergi ini biasanya dipicu oleh protein tertentu yang terkandung pada lateks. Selain kondisi tersebut, di bawah ini adalah gejala alergi lateks.

    • Penis gatal
    • Penis bengkak
    • Bersin
    • Mata berair
    • Ruam pada penis
    • Hidung tersumbat atau berair
    • Mengi

    Orang dengan alergi lateks yang parah bisa mengalami syok anafilaksis saat bersentuhan dengan lateks. Syok anafilaksis ditandai dengan dada sesak sehingga sulit bernapas hingga pingsan.

    Untuk menghindarinya, gunakan kondom yang bebas lateks seperti poliuretan atau silikon agar kulit penis tidak kering. Baca baik-baik kemasan produk sebelum membelinya untuk memastikan bahwa kondom ini tidak terbuat dari lateks.

    4. Celana yang terlalu ketat

    Menggunakan celana yang terlalu ketat tak baik untuk kesehatan kulit penis. Celana yang terlalu ketat membuat penis mengalami gesekan berlebih yang bisa membuat kulit mengalami iritasi dan akhirnya kering.

    Gunakan celana jeans dan celana dalam yang agak longgar agar penis tetap memiliki ruang untuk bernapas. Selain itu, pilihlah celana dalam berbahan katun yang lembut agar bisa menyerap keringat dengan baik.

    5. Infeksi jamur

    Infeksi jamur bisa menyebabkan kulit penis kering bahkan hingga mengelupas. Selain itu, penis juga biasanya mengalami berbagai gejala lain seperti:

  • Ruam
  • Bercak putih
  • Bengkak
  • Iritasi di bagian kepala penis
  • Keluarnya cairan kental
  • Sakit saat berhubungan seks dan buang air kecil
  • Balanitis dan kurap adalah dua jenis infeksi jamur yang paling sering menyerang penis. Keduanya dapat diobati dengan krim antijamur yang bisa dibeli bebas di apotek tanpa perlu resep dokter. Biasanya dibutuhkan waktu hingga 10 hari untuk sembuh dari infeksi jamur yang menyerang.

    6. Eksim

    Selain menyerang kulit tubuh, eksim juga bisa mengenai kulit penis sehingga membuatnya jadi kering. Eksim yang menyerang penis biasanya jenis atopik, dermatitis seboroik, dan eksim kontak atau iritan.

    Selain kulit yang kering, eksim juga membuat kulit penis terasa sangat gatal disertai dengan benjolan kecil di sekitarnya.

    Dikarenakan kulit penis cenderung tipis, pengobatannya perlu hati-hati dan mengikuti petunjuk yang diberikan dokter. Dokter biasanya akan memberikan krim kortikosteroid dengan kadar kekuatan yang rendah.

    7. Psoriasis

    Dilansir oleh National Psoriasis Foundation, psoriasis juga termasuk penyakit kulit yang bisa menyerang penis. Psoriasis terbalik adalah tipe psoriasis yang paling sering mengenai area kelamin termasuk penis. Masalah kulit yang satu ini biasanya dipicu oleh infeksi jamur di kulit.

    Psoriasis biasanya ditandai dengan tanda dan gejala seperti di bawah ini.

    • Bercak merah kecil pada batang penis
    • Peradangan yang memburuk saat kulit penis bergesekan dan berkeringat
    • Munculnya lapisan putih keperakan yang sangat tipis dan kering
    • Kuit penis terasa sakit

    Untuk mengatasinya, dokter akan memberikan kombinasi perawatan seperti krim kortikosteroid dan terapi sinar ultraviolet.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 24/06/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan