Apa itu septorhinoplasty?
Septorhinoplasty adalah operasi kosmetik yang bertujuan untuk mengubah bentuk hidung, tetapi juga bisa memiliki tujuan medis untuk memperbaiki fungsi pernapasan.
Prosedur ini populer dikenal dengan istilah nose job.
Operasi ini mengubah struktur tulang rawan pada hidung (septum) sehingga membentuk tampilan hidung yang diinginkan.
Untuk kepentingan medis, perubahan struktur septum dapat membantu melancarkan sirkulasi udara di saluran napas atas.
Kapan perlu menjalani septorhinoplasty?
Anda bisa secara sukarela melakukan septorhinoplasty ketika ingin mengubah penampilan.
Sementara jika terdapat masalah pada struktur hidung yang memengaruhi pernapasan, dokter bisa menyarankan Anda melakukan operasi ini.
Salah satu contoh gangguannya adalah ketika terdapat penyimpangan struktur septum (deviasi septum nasal) sehingga menghalangi jalan napas.
Septorhinoplasty boleh dilakukan asalkan Anda memiliki beberapa kriteria seperti berikut:
- pertumbuhan struktur tulang wajah telah selesai (tidak seperti anak-anak yang struktur wajahnya masih dapat berubah)
- sedang dalam kondisi sehat, dan
- tidak merokok.
Jika dilakukan sebagai operasi plastik untuk wajah, ukuran dan bentuk hidung akan disesuaikan seperti yang diinginkan. Setelah operasi, Anda masih bernapas melalui hidung dengan normal.
Kebanyakan orang yang berhasil menjalani septorhinoplasty merasa lebih nyaman dengan penampilan mereka.
Apa yang perlu diketahui sebelum menjalani prosedur ini?
Pada umumnya, septorhinoplasty bisa mengubah bentuk hidung secara permanen, tetapi tulang rawan dan jaringan dapat bergeser atau berubah bentuk seiring waktu.
Menurut studi berjudul Septorhinoplasty: Our Experience, bentuk hidung akan relatif stabil selama 3-6 bulan setelah operasi dilakukan.
Namun, perubahan dapat terjadi sampai lebih dari 1 tahun setelah operasi.
Kebanyakan orang yang menjalani septorhinoplasty merasakan berkurangnya gejala seperti kesulitan bernapas yang disebabkan deviasi septum.
Meski begitu, hasil operasi septorhinoplasty dapat berbeda-beda untuk setiap orang. Ada beberapa orang merasa gejala tetap berlanjut setelah operasi.
Jika begitu, prosedur septorhinoplasty dapat dilakukan kembali sampai struktur septum benar-benar bisa membuat pernapasan melalui hidung lebih lancar.
Adakah alternatif selain septorhinoplasty?
Jika penyumbatan hidung disebabkan oleh septum yang bengkok, Anda dapat menjalani septoplasty.
Selain itu, prosedur rhinoplasty dapat menjadi alternatif untuk memperbaiki penampilan hidung Anda.
Jika Anda mengalami hidung tersumbat disebabkan oleh tulang hidung yang bengkok, rhinoplasty biasanya akan dilakukan bersamaan dengan septoplasty.
Cara tersebut dapat menjadi pengobatan efektif untuk mengatasi gangguan pernapasan akibat masalah pada struktur atau bentuk hidung.
Persiapan sebelum menjalani septorhinoplasty
Sebelum menjadwalkan septorhinoplasty, Anda perlu mengunjungi dokter bedah untuk membahas keuntungan dan risiko dari operasi plastik yang dilakukan.
Anda akan menjalani pemeriksaan awal, termasuk untuk mengambil gambar struktur luar dan bagian dalam hidung.
Dokter akan menggunakan gambar tersebut untuk merencanakan prosedur yang perlu dilakukan saat operasi.
Diskusikan juga dengan dokter tentang ekspektasi Anda terhadap hasil operasi.
Dokter akan menjelaskan pada Anda hasil realistis dan efek samping operasi hidung yang bisa dialami setelahnya.
Selain itu, dokter akan meminta Anda melakukan beberapa persiapan, seperti apakah diperbolehkan makan sebelum operasi atau menghentikan konsumsi obat-obatan tertentu.
Pada umumnya, Anda harus berpuasa 6 jam sebelum prosedur dimulai.
Anda mungkin diperbolehkan untuk meminum cairan seperti kopi beberapa jam sebelum operasi.
Bagaimana proses septorhinoplasty?
Septorhinoplasty biasanya dilakukan dengan bius total dan berlangsung selama sekitar 1 sampai 2 jam.
Dokter bedah akan membuat sayatan pada jaringan mukus (lapisan seperti kulit pada bagian dalam hidung).
Bagian tulang rawan dan tulang yang bengkok akan dikembalikan ke posisi yang lurus.
Setelah itu, dokter bedah akan memperbaiki ujung hidung Anda dengan mengangkat sebagian tulang rawan.
Jika Anda memiliki tulang rawan yang berlebih pada ujung hidung (dorsum), dokter bedah dapat mengangkat atau mengikisnya.
Biasanya, dasar pada tulang yang terletak di sisi hidung akan dipatahkan terlebih dulu agar ukuran hidung dapat dikecilkan dan lebih mudah mengatur bentuknya.
Dokter bedah mungkin juga akan membentuk ulang struktur hidung Anda, tergantung dengan tujuan dari operasi.
Apa yang harus dilakukan setelah septorhinoplasty?
Perban akan dipasang untuk melindungi bekas sayatan operasi dan biasanya akan dilepas pada keesokan paginya. Anda mungkin akan mengalami mimisan selama 15 menit.
Setelah itu, Anda diperbolehkan untuk pulang dan menjalani masa pemulihan.
Anda perlu beristirahat dan menjauhi kerumunan selama 2 minggu. Hal ini bertujuan untuk menghindari berbagai penyakit infeksi yang menyerang pernapasan.
Hindari berolahraga, mandi air hangat, atau terlalu sering menunduk selama 2 minggu.
Setelah masa pemulihan, Anda disarankan untuk kembali berolahraga untuk membantu sistem pernapasan kembali berfungsi dengan normal.
Umumnya, Anda perlu menunggu beberapa waktu untuk dapat melihat hasil akhir dari septorhinoplasty.
Dokter akan menjelaskan kapan hasil akhir dari operasi dapat terlihat.
Apa komplikasi yang bisa terjadi?
Seperti prosedur lainnya, ada beberapa kemungkinan risiko pada septorhinoplasty.
Efek samping yang bersifat sementara yang mungkin dialami adalah perdarahan, infeksi, dan reaksi pada anestesi.
Jika terjadi, kondisi ini masih bisa diatasi dengan pengobatan medis. Sementara itu, septorhinoplasty juga bisa menyebabkan komplikasi atau efek jangka panjang, yang bisa bersifat permanen.
Berdasarkan studi berjudul Outcomes of Septorhinoplasty, komplikasi yang bisa ditimbulkan yaitu:
- gejala seperti hidung tersumbat tetap berlanjut setelah operasi,
- perdarahan atau sering mimisan,
- perubahan bentuk hidung,
- terbukanya septum (perforasi pada septum),
- berkurangnya kemampuan penciuman,
- pengumpulan darah pada rongga hidung (septal hematoma), dan
- perubahan sensasi pada kulit (mati rasa atau rasa sakit).
Meski begitu, komplikasi seperti perforasi pada septum hidung sebenarnya jarang terjadi.
Operasi tambahan mungkin diperlukan untuk memperbaiki septum, tapi prosedur akan lebih kompleks.
Beberapa komplikasi lain yang bisa sulit disembuhkan adalah:
- kesulitan bernapas,
- penampilan hidung yang tidak sesuai keinginan, dan
- diskolorasi kulit dan pembengkakan.
Risiko‐risiko tersebut akan dibahas selama berkonsultasi dengan dokter saat persiapan operasi.
Penting bagi Anda menanyakan semua hal yang belum Anda pahami kepada dokter bedah plastik sebelum operasi dilakukan.