Anda sering lupa? Hati-hati dengan penyakit Alzheimer yang salah satu tandanya adalah dengan penurunan daya ingat. Penyakit ini mungkin mulai sebelum gejala tampak, hingga penderitanya tidak bisa beraktivitas seperti dulu kala. Lantas, seperti apa tahap penyakit Alzheimer?
Tahap-tahap Alzheimer yang dapat dikenali dari gejala
Penyakit Alzheimer merupakan penyebab paling umum dari demensia. Jenis penyakit ini memengaruhi hampir seluruh bagian dan fungsi otak Anda, termasuk kemampuan dalam mengingat, berpikir, menilai, menggunakan bahasa, memecahkan masalah, kepribadian, hingga bergerak. Akibat pengaruh tersebut, penderitanya bisa mengalami hilang ingatan, kebingungan, perubahan kepribadian, hingga hilangnya kemandirian.
Penyakit Alzheimer tidak muncul begitu saja pada penderitanya. Ia cenderung datang dan berkembang secara perlahan hingga kemudian memburuk pada tahun-tahun berikutnya. Adapun perkembangannya bisa tampak melalui gejala penyakit Alzheimer yang muncul.
Nah, agar dapat mewaspadai penyakit ini, Anda perlu mengenal tahapan atau stadium penyakit Alzheimer. Berikut adalah tujuh tahap atau stadium penyakit Alzheimer yang mungkin bisa Anda kenali:
-
Tahap 1: Gejala belum tampak
Tahap ini disebut juga dengan praklinis. Pada tahap paling awal ini, orang dengan penyakit Alzheimer belum memperlihatkan gejala atau keluhan apa pun. Perilakunya juga normal dan masih mampu melakukan kegiatan sehari-hari.
Untuk mendeteksi penyakit pada tahap ini bisa melalui pemeriksaan lanjutan seperti PET (positron emission tomography) scan. Dengan pemeriksaan tersebut, perubahan pada otak yang menjadi tanda penyakit Alzheimer bisa terlihat.
-
Tahap 2: Penurunan fungsi otak yang sangat ringan
Pada tahap penyakit Alzheimer ini, penderitanya mengalami penurunan fungsi otak yang sangat ringan. Biasanya, gejala yang muncul berupa lupa akan hal-hal yang kecil, seperti mengingat nama, meletakkan barang, atau mengingat kejadian yang baru terjadi.
Namun, gejala tersebut seringkali sulit Anda bedakan dengan kelupaan yang terkait dengan faktor penuaan. Selain itu, penurunan fungsi otak yang sangat ringan ini juga belum menganggu hidup seseorang untuk melakukan pekerjaannya sehari-hari secara mandiri.
-
Tahap 3: Penurunan yang ringan
Pada tahap ini, penderitanya mulai mengenali adanya perubahan yang bermakna pada dirinya. Ia mungkin menjadi lebih sulit mengingat hal-hal yang baru saja ia lakukan, seperti melupakan materi yang baru ia baca, menanyakan pertanyaan yang sama berulang kali, memiliki kesulitan untuk membuat rencana atau mengatur sesuatu, dan kesulitan dalam menghafal nama orang yang baru bertemu.
Melansir dari laman Penn Medicine, di tahap ini pula, penderita Alzheimer mulai menunjukkan kecemasan. Ia pun mungkin kerap menyangkal bahwa ada sesuatu yang salah dalam dirinya.
-
Tahap 4: Penurunan yang sedang
Ini merupakan tahap penyakit Alzheimer terpanjang, yang bisa berlangsung selama bertahun-tahun. Pada tahap ini, fungsi kognitif lainnya sudah mulai terpengaruh, seperti kesulitan dengan bahasa dan perhitungan. Kesulitan ini membuat penderitanya lebih sulit untuk melakukan tugas sehari-hari.
Ia mungkin masih mengingat memori yang lama, seperti alamat tempat tinggal dan menikah dengan siapa. Namun, ia sulit mengingat informasi atau kejadian yang baru saja terjadi. Ia pun kerap kesulitan dan frustasi saat berada pada pertemuan sosial, atau bahkan cenderung murung dan menarik diri.
-
Tahap 5: Penurunan sedang-berat
Pada tahap kelima ini, penderita Alzheimer mulai memerlukan seseorang untuk membantunya melakukan kegiatan sehari-hari. Penderita Alzheimer pada tahap ini mengalami kesulitan mengenakan pakaian dengan benar, tidak mampu mengingat hal sederhana seperti nomor telepon miliknya, dan sering kali mengalami kebingungan.
Namun, pada tahap penyakit Alzheimer ini, pasien masih bisa melakukan aktivitas sehari-hari, seperti mandi dan pergi ke toilet sendiri, meski terkadang terasa sulit. Ia pun biasanya masih mengingat dan mengenali anggota keluarganya.
-
Tahap 6: Penurunan yang berat
Penderita Alzheimer pada tahap keenam ini membutuhkan pengawasan dari orang lain. Gejala yang muncul di antaranya sering kali merasa linglung dan bingung, tidak mengenali orang lain kecuali keluarga atau teman yang dekat, tidak ingat riwayat masa lalunya, tidak bisa mengendalikan dorongan buang air kecil dan besar, serta mengalami perubahan dalam sifat dan perilaku.
Umumnya Penderita perlu bantuan orang lain dalam melakukan kegiatan sehari-hari seperti mandi dan pergi ke toilet. Selain itu, mungkin muncul delusi dan halusinasi pada penderita Alzheimer. Misalnya, pasien mungkin siap-siap berangkat kerja padahal sebenarnya sudah tidak bekerja lagi. Namun, pemberian obat Alzheimer dapat membantu penderita pada tahap ini.
-
Tahap 7: Penurunan yang sangat berat
Pada tahapan yang paling berat ini, kerusakan otak yang terjadi bisa menyebabkan gangguan mental dan fisik yang parah. Penderitanya mengalami keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari, seperti makan, berjalan, maupun duduk, sehingga membutuhkan bantuan orang lain selama 24 jam.
Pada tahap yang paling akhir ini, penderitanya juga mengalami kesulitan berkomunikasi dengan orang sekitarnya, dan bahkan sulit untuk menelan makanan. Tak hanya itu, karena mobilitas yang kurang, tubuhnya pun menjadi rentan terhadap infeksi, seperti pneumonia.
[embed-health-tool-bmi]