Pengertian nodul dan polip pita suara
Nodul dan polip pita suara (vocal cord nodule) adalah pertumbuhan jaringan tak wajar di kedua pita suara akibat menggunakan suara secara berlebihan.
Lama-lama, hal ini bisa menyebabkan munculnya nodul yang lunak dan membengkak pada kedua pita suara.
Nodul ini akan membesar dan mengeras selama Anda masih terus-terusan menggunakan suara Anda secara berlebihan. Namun, nodul ini tidak berpotensi berkembang jadi kanker.
Sementara itu, polip bentuknya macam-macam. Terkadang, polip disebabkan oleh penggunaan suara berlebihan dan bisa muncul di salah satu atau kedua pita suara.
Bentuk polip mirip dengan nodul, yaitu benjolan yang membengkak dan tumbuhnya keluar seperti cabang tanaman. Bisa juga mirip seperti lepuhan yang berisi cairan.
Kebanyakan polip ukurannya lebih besar dari nodul dan bisa jadi disebut dengan istilah lain, seperti degenerasi polipoid atau edema Reinke.
Untuk membedakannya, bayangkan bahwa struktur nodul sangat keras, sedangkan polip seperti lepuhan.
Seberapa umumkah kondisi ini?
Polip sering terjadi pada orang dewasa. Sedangkan nodul bisa terjadi pada anak-anak.
Para ahli mencatat bahwa, karena alasan tertentu, wanita di rentang usia 20 hingga 50 tahun lebih sering mengalami nodul dan polip pita suara.
Gejala nodul dan polip pita suara
Berikut adalah gejala-gejala yang umum dari nodul dan polip pita suara:
- Suara serak
- Suara seperti habis
- Sakit yang menusuk dari telinga kiri ke kanan
- Serasa ada yang mengganjal di tenggorokan
- Leher sakit
- Tidak bisa bicara dengan suara atau nada yang tinggi
- Badan lemas
- Sulit berbicara
Selain perubahan pada suara, terkadang pasien juga akan mengalami gejala sering batuk dan rasa sakit di telinga.
Mungkin ada gejala-gejala yang belum disebutkan di atas. Kalau Anda mencurigai gejala tertentu atau punya pertanyaan, segera hubungi dokter.
Penyebab munculnya nodul dan polip pita suara
Kemunculan nodul paling sering disebabkan oleh penggunaan suara yang berlebihan, misalnya teriak-teriak atau bernyanyi terlalu keras.
Polip bisa diakibatkan oleh penggunaan suara berlebihan dalam jangka panjang. Namun, bisa juga polip terjadi karena satu kejadian yang cukup parah, misalnya berteriak terlalu kencang saat menonton konser.
Kebiasaan merokok, hipotiroidisme, dan penyakit refluks asam lambung (GERD) juga bisa membentuk polip.
Faktor-faktor risiko yang berperan
Hal-hal di bawah ini bisa membuat Anda rentan terkena kondisi ini
- Punya alergi
- Merokok
- Otot tegang dan kaku
- Profesi sebagai penyanyi
- Profesi sebagai pelatih
- Pemandu sorak
- Suka bicara keras-keras
- Minum kafein dan alkohol (yang akan membuat pita suara kering)
Cara mengobati nodul dan polip pita suara
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Kalau Anda sudah mengalami suara serak atau habis selama 2 atau 3 minggu, segera temui dokter. Bisa jadi itu merupakan tanda-tanda ada pertumbuhan nodul atau polip.
Pemeriksaannya meliputi:
- Pemeriksaan fisik oleh dokter THT (telinga, hidung, dan tenggorokan)
- Evaluasi suara oleh ahli patologi wicara dan bahasa
- Pemeriksaan oleh dokter bedah (jika diperlukan)
Tim dokter akan memeriksa kualitas suara Anda berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Anda juga mungkin perlu menjalani endoskopi, yaitu memasukkan selang dengan kamera ke dalam tenggorokan melalui mulut atau hidung.
Bagaimana kondisi ini diobati?
Nodul dan polip bisa ditangani secara medis, lewat pembedahan, serta melalui perubahan perilaku.
Pembedahan mungkin dilakukan untuk mengangkat atau menghilangkan nodul dan polip dari pita suara.
Ini hanya dilakukan bila nodul dan polipnya sudah sangat besar atau sudah kelamaan berada di pita suara. Anak-anak yang mengalami kondisi ini jarang sekali dioperasi.
Kondisi medis yang jadi pemicu kemunculan nodul dan polip juga akan diobati, misalnya refluks asam lambung, alergi, dan gangguan tiroid.
Pasien juga direkomendasikan untuk berhenti merokok dan mengelola stres.
Dokter mungkin merujuk Anda pada terapis wicara. Terapi wicara akan membantu Anda mengendalikan suara, pernapasan, hingga berbagai teknik untuk mengatasi stres.
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.