Nyeri perut bagian bawah, menstruasi tidak teratur, hingga perut yang terasa membesar, keluhan ini mungkin terdengar biasa, tapi bisa jadi pertanda sesuatu yang lebih serius, termasuk miom. Apa saja penyebab dan cara mengobatinya? Simak ulasannya berikut ini.
Apa itu penyakit miom?
Penyakit miom adalah tumor jinak yang terdiri dari jaringan otot. Kondisi ini terbentuk di dalam rahim bagian bawah. Penyakit ini biasa disebut juga fibroid, leiomioma, leiomiomata, atau fibromiom.
Penyakit ini bisa muncul sebagai satu miom, atau sekelompok miom kecil. Ukuran fibroid bisa berkisar dari 1 mm hingga 20 cm.
Empat jenis penyakit miom adalah berikut.
- Subserosa. Jenis fibroid ini tumbuh di dalam rahim dan menyebar ke bagian luar serviks.
- Intramural. Jenis fibroid ini hanya tumbuh di dalam rahim, yang mungkin memperbesar ukuran rahim.
- Submukosa. Jenis fibroid ini berkembang di dalam lapisan rahim, yang berarti dapat mempengaruhi siklus menstruasi sehingga mengakibatkan kemandulan dan keguguran.
- Pedunculated. Jenis fibroid ini terhubung ke luar atau dalam rahim melalui sebuah tangkai kecil.
Tanda dan gejala miom
Dalam banyak kasus, penyakit ini tidak memunculkan gejala yang berarti. Bahkan, hanya 25% kasus memiliki gejala.
Beberapa tanda atau gejala fibrioid adalah berikut ini.
- Periode menstruasi sangat panjang dan berat.
- Mengalami nyeri di bagian belakang kaki.
- Mengalami nyeri atau tekanan pada panggul.
- Mengalami nyeri selama berhubungan intim.
- Sering buang air kecil karena tekanan fibroid pada kantung kemih.
- Sembelit atau kembung.
- Perut membesar.
Beberapa tanda dan gejala miom lainnya mungkin tidak tercantum di atas. Jika Anda merasa cemas tentang gejala miom tersebut, segera konsultasi ke dokter Anda.
Seberapa umum miom?
Penyakit miom adalah kondisi umum. Sekitar 75% wanita akan mengalami fibroid pada saat tertentu. Wanita lebih mungkin memunculkan gejala miom pada usia reproduktif, yaitu 16—50 tahun.
Anda bisa mengendalikan gejala miom dengan mengurangi faktor risiko penyebab kondisi ini. Diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.
Apa penyebab miom?

Sejauh ini, penyebab fibroid belum diketahui pasti. Namun, penyakit ini diduga terkait dengan kadar estrogen di dalam tubuh wanita.
Estrogen adalah hormon reproduksi wanita yang diproduksi oleh indung telur.
Fibroid biasanya berkembang dari usia sekitar 16—50 tahun, ketika tingkat estrogen dalam tubuh wanita sedang berada pada titik tertinggi.
Namun, biasanya pertumbuhan fibroid akan mengalami penurunan ketika tingkat estrogen rendah, seperti setelah menopause.
Menurut dugaan berbagai peneliti, penyebab penyakit miom adalah berikut.
1. Kelebihan berat badan
Penyakit ini juga kerap kali muncul pada orang dengan berat badan berlebih atau obesitas. Itu sebabnya, para ahli menduga bahwa obesitas merupakan salah satu faktor penyebab miom.
2. Faktor genetik
Penyebab miom lainnya adalah faktor genetik. Jika Anda memiliki ibu, saudara kandung, atau nenek dengan riwayat penyakit ini, Anda berisiko tinggi terkena penyakit ini dikemudian hari.
3. Kelainan menstruasi
Tak hanya itu, menstruasi yang terlalu dini juga bisa jadi penyebab fibroid.
Pola pertumbuhan penyakit ini sangat bervariasi pada setiap pasien. Penyakit pada wanita ini dapat tumbuh lambat atau cepat, atau mungkin tetap berukuran sama sejak pertama kali muncul.
Beberapa fibroid mengalami pertumbuhan yang cepat dan beberapa mungkin menyusut dengan sendirinya.
Banyak juga fibroid yang muncul selama kehamilan menyusut atau hilang setelah kehamilan karena rahim kembali ke ukuran normal.
Faktor risiko miom
Dikutip dari Mayo Clinic, beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko Anda terkena penyakit miom adalah berikut ini.
- Anda berada di usia produktif, sekitar 16—50 tahun.
- Kadar estrogen yang tidak normal karena kondisi medis atau penggunaan obat.
- Memiliki riwayat penyakit ini dalam keluarga.
- Wanita berkulit hitam lebih mungkin mengalami fibroid.
- Mengalami menstruasi terlalu dini.
- Terlalu banyak makan daging merah daripada sayuran hijau, buah-buahan, dan produk susu.
- Minum alkohol, termasuk bir secara berlebihan.
Mungkin ada beberapa faktor risiko penyebab yang tidak disebutkan di atas.
Jika Anda mengkhawatirkan faktor risiko penyebab fibroid lainnya, silakan konsultasi ke dokter untuk informasi lebih lanjut.
Diagnosis miom

Miom adalah tumor yang paling sering terdiagnosis pada panggul wanita. Kondisi ini sering ditemukan secara tidak sengaja selama pemeriksaan panggul rutin.
Dokter Anda mungkin merasakan bentuk rahim Anda yang tidak beraturan dan mengarah pada gejala fibroid.
Jika dokter menduga Anda memiliki gejala miom, dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan berikut.
1. Pemeriksaan USG
Dokter akan melakukan tes USG abdominal atau transvaginal menggunakan gelombang suara untuk mendapatkan gambaran rahim Anda.
Dengan begitu, dokter dapat melihat bentuk dan ukuran fibroid yang ada di rahim pasien guna memantapkan diagnosis.
2. Tes laboratorium
Jika Anda mengalami perdarahan menstruasi yang tidak normal, dokter Anda mungkin akan melakuan tes lain untuk menyelidiki penyebab miom lainnya. Ini mungkin termasuk tes hitung darah lengkap (CBC).
Tes hitung darah lengkap dilakukan untuk menentukan apakah Anda mengalami anemia atau tidak.
Selain itu, dokter mungkin akan melakukan tes darah lainnya untuk melihat ada tidaknya gangguan perdarahan atau masalah tiroid yang mungkin Anda alami.
3. Tes pencitraan
Jika USG tidak memberikan informasi yang cukup, dokter Anda mungkin melakukan tes pencitraan untuk menegakkan diagnosis.
Beberapa tes pencitraan yang dapat dilakukan di antaranya MRI, histerosonografi (sonogram infus saline/SIS), histerosalpingografi, dan histeroskopi.
Pengobatan miom
Pengobatan biasanya dilakukan jika penderita mengalami gejala miom hingga mengganggu aktivitasnya sehari-hari. Pada kasus yang tidak menimbulkan gejala, biasanya pengobatan tidak diperlukan.
Berbagai pilihan pengobatan miom yaitu sebagai berikut.
1. Obat-obatan
Obat-obatan yang mungkin dapat mengatasi penyakit miom adalah di bawah.
- Obat pereda nyeri. Anda dapat mengonsumsi obat rasa sakit, seperti ibuprofen. Obat ini umumnya digunakan untuk mengurangi nyeri akibat perdarahan saat menstruasi.
- Pil Kb. Dokter Anda mungkin meresepkan pil KB untuk membantu mengontrol perdarahan dan anemia akibatnya tumbuhnya fibroid.
- GnRH agonis. Obat ini membantu mengecilkan ukuran fibroid sebelum Anda menjalani operasi.
- SERM. Obat ini dapat membantu mengecilkan ukuran fibroid tanpa menyebabkan gejala menopause.
- Asam traneksamat. Obat non hormonal ini biasanya digunakan untuk meringankan siklus menstruasi yang berat, seperti perdarahan yang berlebihan.
- IUD. Alat kontrasepsi hormonal satu ini bisa membantu meringankan gejalanya, seperti pendarahan dan kram saat menstruasi.
2. Prosedur operasi invasive (melibatkan sayatan)
Apabila berbagai pengobatan seperti yang sudah disebutkan di atas tidak juga meredakan gejala miom yang ada, maka dokter mungkin akan menyarankan operasi.
Operasi biasanya menjadili pilihan pengobatan terbaik jika miom sudah cukup parah.
Tanyakan pada dokter terkait manfaat dan efek samping yang harus Anda hadapi ketika melakukan operasi tertentu untuk mengangkat mioma.
Berikut beberapa pilihan operasi invasive untuk mengangkat miom adalah berikut.
- Histerektomi. Cara ini efektif untuk mencegah pertumbuhan kembali fibroid di masa yang akan datang.
- Miomektomi. Jika Anda memiliki lebih dari satu fibroid, berukuran cukup besar dan letaknya dalam, dokter Anda mungkin akan menyarankan untuk melakukan miomektomi.
3. Prosedur non-invasive (tanpa sayatan)

Miom umumnya diobati dengan operasi pengangkatan. Namun, berkat kemajuan sains, terdapat beberapa pengobatan non-invasif.
Salah pengobatan yang mulai populer adalah MR guided Focused Ultrasound (MRgFUS). Pengobatan ini menggunakan gelombang ultrasound untuk menghancurkan miom tanpa menyebabkan kerusakan pada jaringan.
4. Prosedur minim invasive
Pilihan prosedur minim invasif untuk miom adalah berikut.
- Embolisasi arteri rahim. Biasanya prosedur ini digunakan pada wanita yang memiliki fibroid yang berukuran sangat besar.
- Ablasi endometrial. Endometrial ablasi adalah prosedur medis yang dilakukan dokter untuk menghancurkan lapisan rahim.
- Myolisis. Prosedur ini dilakukan menggunakan metode laparoskopi yang melibatkan gelombang radio, arus listrik atau laser untuk menghancurkan fibroid menyusutkan pembuluh darah yang menyuplai fibroid.
- Miomektomi laparoskopi atau robotik. Prosedur ini menggunakan instrumen ramping yang dimasukkan melalui sayatan kecil di perut Anda untuk mengangkat fibroid dari rahim Anda.
- Miomektomi histeroskopi. Prosedur ini dapat menjadi pilihan jika fibroid ada di dalam rahim (submukosa).
- Morcellation. Fibroid juga dapat dihilangkan dengan memecahnya menjadi potongan-potongan yang lebih kecil.
Perawatan rumahan miom
Beberapa perubahan gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu mengatasi penyakit miom adalah sebagai berikut.
- Mempertahankan berat badan yang sehat dengan berolahraga dan diet yang tepat.
- Periksa kesehatan (medical check-up) secara teratur setiap tahun.
- Minum obat sesuai dengan resep dokter.
- Mengonsumsi berbagai makanan untuk mengecilkan miom, seperti teh hijau, susu tinggi kalsium, serta buah dan sayur.
Jika ingin bertanya tentang penyakit ini, konsultasikan kepada dokter untuk lebih mengerti solusi terbaik bagi Anda.
Ringkasan
- Miom, atau fibroid rahim, adalah tumor jinak yang tumbuh di dalam atau sekitar rahim. Kondisi ini umum terjadi pada wanita usia subur dan sering kali tidak menimbulkan gejala.
- Namun, pada beberapa kasus, miom dapat menyebabkan menstruasi yang berlebihan atau berkepanjangan, nyeri pada perut bagian bawah, sering buang air kecil, atau rasa tertekan di area panggul.
- Penyebab miom belum diketahui secara pasti, tetapi faktor hormonal (khususnya estrogen dan progesteron) serta genetik diyakini berperan dalam pertumbuhannya.
[embed-health-tool-ovulation]