Di era digital saat ini, paparan terhadap konten-konten pornografi pada anak semakin sulit dihindari. Padahal, hal ini bisa memicu PMO pada anak. PMO adalah gangguan perilaku pada anak ketika ia melakukan masturbasi dan orgasme dengan menonton konten pornografi.
Adapun PMO berbahaya bagi anak karena dapat menyebabkan kecanduan yang tentunya bisa berdampak pada perkembangan dan kesehatannya. Untuk mengetahui lebih jelasnya, simak ulasan di bawah ini.
Apa itu PMO?
PMO adalah singkatan dari pornography masturbation orgasm. Ini merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan tindakan memuaskan hasrat diri melalui aktivitas seksual, seperti masturbasi dan orgasme, dengan menonton pornografi.
Pornografi, masturbasi, dan orgasme adalah aspek-aspek yang umumnya berkaitan dengan kehidupan seksualitas manusia dewasa.
Namun sayangnya, kini pornografi jauh lebih mudah untuk diakses oleh anak-anak, sehingga mungkin saja anak menonton konten pornografi serta melakukan masturbasi dan orgasme.
Melansir dari Australian Institute of Family Studies, diketahui bahwa setengah dari jumlah anak-anak usia 9—16 tahun sering terpapar konten seksual, dengan jumlah anak laki-laki lebih tinggi dari anak perempuan.
Jika ada kekhawatiran tentang perilaku atau reaksi anak terkait pornografi, sebaiknya segera berkonsultasi kepada ahli kesehatan atau psikolog anak.
Apakah anak kecil bisa PMO?
Anak kecil biasanya tidak dapat melakukan PMO dengan cara yang mirip dengan orang dewasa.
Orgasme pada anak-anak juga sangat tidak umum dan bisa menjadi tanda adanya masalah serius atau pelecehan pada anak.
PMO melibatkan pemahaman yang lebih kompleks tentang seksualitas dan sering kali tidak sesuai dengan tahap perkembangan anak-anak.
Pada usia anak-anak, perhatian dan pemahaman mereka tentang tubuh, seksualitas, dan hubungan antarmanusia masih sedang berkembang.
Penting untuk memahami bahwa anak-anak mungkin menunjukkan perilaku eksplorasi tubuh yang normal sebagai bagian dari perkembangan seksual mereka.
Ini bisa mencakup menyentuh diri sendiri atau mengeksplorasi tubuh mereka sendiri sebagai bentuk rasa ingin tahu alami.
Ciri-ciri PMO pada anak
PMO pada anak bukanlah sesuatu yang sehat dan dapat menimbulkan kekhawatiran.
Orangtua dan pengasuh perlu memahami beberapa tanda dan ciri yang mungkin muncul jika anak mengalami masalah terkait PMO.
Namun, penting untuk diingat bahwa beberapa perilaku ini juga dapat menjadi bagian dari perkembangan seksual normal pada anak.
Pemahaman tentang normal atau tidaknya perilaku ini sebaiknya disesuaikan dengan konteks dan tingkat usia anak.
Berikut adalah beberapa ciri PMO pada anak yang dapat diperhatikan.
- Perubahan perilaku ekstrem. Perubahan ekstrem dalam perilaku, emosi, atau interaksi sosial yang tidak konsisten dengan karakter anak sebelumnya.
- Peningkatan isolasi. Anak menjadi lebih tertutup dan mengisolasi diri dari teman-teman atau keluarga.
- Prestasi akademis menurun. Penurunan kinerja akademis yang tidak dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain.
- Perubahan dalam kesehatan fisik dan mental. Gangguan tidur, perubahan pola makan, atau tanda-tanda stres fisik dan mental.
- Ketidaknyamanan dalam berbicara tentang seksualitas. Ketidaknyamanan yang berlebihan atau keengganan untuk berbicara tentang tubuh, seksualitas, atau masalah-masalah yang berkaitan dengan PMO.
- Penurunan minat pada aktivitas lain. Hilangnya minat pada kegiatan atau hobi yang sebelumnya dinikmati oleh anak.
- Perubahan dalam perilaku seksual. Perilaku seksual yang tidak sesuai dengan tingkat usia anak atau mencoba meniru perilaku yang terlihat dalam materi pornografi.
- Pengetahuan yang tidak sesuai usia. Pengetahuan seksual yang tidak sesuai dengan tingkat usia anak, yang mungkin diajarkan oleh materi pornografi.
- Pengaruh terhadap hubungan sosial. Gangguan dalam hubungan sosial dengan teman sebaya atau keluarga.
- Perubahan dalam perilaku keseharian. Perubahan tiba-tiba dalam perilaku keseharian seperti ketidakmampuan untuk berkonsentrasi, kelelahan yang berlebihan, atau gejala stres.
Penting untuk ditekankan bahwa beberapa perilaku di atas mungkin terjadi karena faktor-faktor lain yang tidak terkait dengan PMO.
Jika orangtua atau pengasuh merasa khawatir atau melihat sejumlah tanda-tanda ini pada anak, sangat penting untuk mencari bantuan dari ahli kesehatan atau konselor yang berpengalaman dalam perkembangan anak dan masalah-masalah seksual.