backup og meta

Micrognathia

DefinisiGejalaPenyebabDiagnosisPengobatan

Rahang merupakan bagian penting dari struktur wajah yang berperan dalam makan, bernapas, dan bicara. Gangguan pada pertumbuhan rahang manusia, terutama rahang bawah, dapat memengaruhi fungsi-fungsi tersebut sejak bayi lahir. Salah satu kondisi yang mungkin terjadi adalah micrognathia. Ketahui selengkapnya terkait kondisi tersebut di bawah ini.

Micrognathia

Apa itu micrognathia?

Micrognathia atau mikrognatia adalah kondisi saat rahang bawah bayi lebih kecil dari ukuran normal.

Hal ini bisa membuat bayi sulit menyusu, bernapas, atau nantinya memiliki susunan gigi yang tidak rapi.

Kondisi ini bisa terjadi sendiri atau menjadi bagian dari kelainan genetik tertentu.

Bila tidak disertai kelainan lain, rahang bayi bisa tumbuh normal seiring waktu dan anak tetap bisa berkembang dengan baik.

Namun pada kasus yang lebih serius, mungkin diperlukan alat bantu napas atau operasi untuk memperbaiki bentuk rahang.

Mikrognatia termasuk kondisi yang jarang ditemukan. Dilansir dari Nationwide Children’s, kondisi ini terjadi pada 1 dari 1.500 bayi baru lahir.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Gejala micrognathia

Pada bayi dengan micrognathia, rahang bawah yang sangat kecil membuat lidah mudah terseret ke belakang ke arah tenggorokan, sehingga dapat menyumbat jalan napas.

Hal ini bisa menyebabkan pernapasan yang berisik, henti napas sementara saat tidur (obstructive sleep apnea), dan bahkan kulit atau bibir berubah kebiruan (sianosis pada bayi) ketika menyusu karena kekurangan oksigen.

Selain itu, banyak bayi mengalami kesulitan menyusu, seperti lama menyusu, tidak mampu menyusu dengan baik, dan pertambahan berat badan yang lambat atau gagal tumbuh.

Gangguan tidur juga umum terjadi karena napas terganggu.

Seiring pertumbuhan, micrognathia sering menyebabkan maloklusi gigi (gigi tidak sejajar), misalnya gigitan berlebih (overbite), gigi terlalu rapat, atau gigitan bawah yang terlalu maju dibanding gigi atas.

Terkadang juga terjadi gangguan bicara karena ruang mulut kecil membatasi gerakan lidah dan artikulasi suara. 

Penyebab micrognathia

tumbuh kembang bayi prematur

Micrognathia, atau rahang bawah yang lebih kecil dari normal, bisa disebabkan oleh beberapa faktor yang meliputi berikut ini.

1. Kelainan genetik atau sindrom

Micrognathia sering terjadi karena adanya kelainan bawaan (kongenital) atau sindrom tertentu.

Beberapa sindrom yang umum menyebabkan mikrognatia antara lain sindrom Pierre Robin, sindrom Stickler, sindrom Treacher Collins, Trisomy 13 dan 18, serta sindrom Turner.

Pada kondisi ini, bentuk rahang tidak berkembang sempurna sejak janin masih dalam kandungan, karena ada gangguan pada gen atau struktur tubuh lainnya.

2. Posisi atau tekanan saat di kandungan

Beberapa bayi mengalami micrognathia karena posisi dalam rahim menyebabkan tekanan pada rahang bawah.

Misalnya, jika kepala janin terus menunduk dan rahang bawah tertekan ke dada, tulang rahang bisa gagal tumbuh dengan baik. Ini disebut sebagai penyebab mekanis atau tekanan dalam rahim.

3. Gangguan gerak otot atau saraf janin

Pertumbuhan rahang sangat bergantung pada gerakan otot wajah dan lidah janin selama kehamilan.

Jika gerakan ini terganggu karena masalah saraf atau otot, misalnya otot tidak bekerja dengan baik, rahang bisa gagal berkembang sempurna.

4. Masalah pada pertumbuhan tulang dan sendi rahang

Terkadang micrognathia terjadi karena gangguan pada sendi rahang atau tulang rahang bawah, misalnya infeksi, cedera, atau kelainan sendi sejak lahir (ankilosis TMJ).

Jika bagian rahang ini tidak bisa tumbuh atau bergerak normal, maka rahang akan tetap kecil.

5. Kurangnya stimulasi rahang setelah lahir

Setelah bayi lahir, pertumbuhan rahang juga dipengaruhi oleh aktivitas seperti menyusu.

Jika bayi lebih sering diberi makan menggunakan botol atau sendok tanpa stimulasi mengisap, pertumbuhan rahang bisa melambat dan tetap kecil.

Diagnosis micrognathia

Saat bayi masih di dalam kandungan, dokter bisa mendeteksi micrognathia melalui USG kehamilan. Dokter akan mengukur sudut dan ukuran rahang bawah janin.

Jika sudut wajah bagian bawah terlihat lebih kecil dari normal atau rahangnya tampak terlalu mundur, ini bisa jadi tanda mikrognatia.

Selain itu, dokter bisa menghitung rasio ukuran rahang bawah dengan lebar kepala. Jika hasil pengukurannya jauh di bawah normal, kemungkinan besar bayi mengalami micrognathia.

Untuk memastikan apakah micrognathia ini terkait dengan kelainan genetik, dokter bisa menyarankan tes genetik, seperti pemeriksaan kromosom atau tes DNA, terutama jika ditemukan kelainan lain pada janin.

Setelah bayi lahir, micrognathia biasanya terlihat dari bentuk wajah bayi. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir, termasuk memeriksa langsung ukuran rahang bawah.

Jika diperlukan, bisa dilakukan pemeriksaan rontgen atau CT scan untuk melihat bentuk tulang rahang lebih jelas.

Dokter juga akan mengevaluasi apakah bayi mengalami masalah menyusu, bernapas, atau mengalami gangguan tumbuh kembang lain.

Jika ada kecurigaan bahwa micrognathia bagian dari sindrom tertentu, misal sindrom Turner, bayi bisa dirujuk untuk pemeriksaan genetik lebih lanjut.

Pengobatan micrognathia

bayi menangis tidak keluar air mata

Pengobatan mikrognatia tergantung pada seberapa parah kondisi dan apakah bayi mengalami kesulitan bernapas atau makan.

Berikut beberapa metode pengobatan yang bisa dilakukan.

1. Penanganan tanpa operasi

Untuk kasus ringan, biasanya dokter menyarankan posisi tidur tertentu, seperti tidur miring atau tengkurap agar lidah tidak menutup jalan napas.

Terkadang, digunakan alat bantu napas lewat hidung atau mesin bantu napas seperti terapi CPAP (continuous positive airway pressure). Cara ini bisa membantu bayi bernapas lebih baik tanpa perlu operasi.

2. Tongue-lip adhesion

Jika penanganan sederhana tidak cukup, dokter bisa melakukan tongue-lip adhesion atau prosedur menyambungkan bagian lidah ke bibir bawah.

Prosedur ini bertujuan agar lidah tidak jatuh ke belakang dan menutup jalan napas.

3. Mandibular distraction osteogenesis (MDO)

Mandibular distraction osteogenesis (MDO) adalah jenis operasi besar yang paling sering dilakukan untuk kasus berat.

Rahang bayi dipotong lalu diberi alat khusus yang akan menarik rahangnya secara perlahan agar bisa tumbuh lebih panjang.

Ini membuat lidah ikut tertarik ke depan sehingga jalan napas terbuka dan bayi bisa bernapas serta menyusu lebih baik.

Operasi ini sering berhasil dan bisa mencegah bayi harus dipasangi lubang napas (trakeostomi).

4. Operasi untuk anak yang sudah besar atau dewasa

Jika micrognathia baru ditangani saat anak sudah besar atau dewasa, bisa dilakukan operasi untuk memperbaiki bentuk rahang dan fungsi gigi.

Biasanya operasi ini lebih kompleks dan membutuhkan perawatan ortodonti (behel) juga.

Jika Anda mencurigai adanya bentuk rahang yang tidak biasa pada si Kecil atau gejala terkait lainnya, jangan ragu untuk konsultasikan kepada dokter untuk mengetahui diagnosisnya.

Kesimpulan

  • Micrognathia adalah kondisi di mana rahang bawah bayi lebih kecil dari ukuran normal, yang dapat menyebabkan kesulitan bernapas, menyusu, atau bicara.
  • Kondisi ini bisa terdeteksi sejak dalam kandungan melalui USG, dan sering kali terkait dengan kelainan genetik atau sindrom tertentu.
  • Pengobatannya bervariasi, mulai dari posisi tidur khusus hingga operasi untuk memperbesar rahang.
  • Dengan diagnosis dan penanganan yang tepat, sebagian besar anak dengan micrognathia dapat tumbuh dan berkembang secara normal.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Micrognathia Symptoms, Diagnosis and Treatment: UPMC Children’s. (n.d.). Retrieved 24 July 2025, from https://www.chp.edu/our-services/plastic-surgery/conditions/micrognathia

Micrognathia. (n.d.). Retrieved 24 July 2025, from https://www.mountsinai.org/health-library/symptoms/micrognathia

Micrognathia: MedlinePlus Medical Encyclopedia. (n.d.). Retrieved 24 July 2025, from https://medlineplus.gov/ency/article/003306.htm

Antonakopoulos, N., & Bhide, A. (2019). Journal of Fetal Medicine06(03), 107–112. https://doi.org/10.1007/s40556-019-00210-0

Micrognathia. (n.d.). Retrieved 24 July 2025, from https://www.nicklauschildrens.org/conditions/micrognathia

Micrognathia. (n.d.). Retrieved 24 July 2025, from https://www.nationwidechildrens.org/conditions/micrognathia

Mandible Hypoplasia. (n.d.). Retrieved 24 July 2025, from https://www.sciencedirect.com/topics/medicine-and-dentistry/mandible-hypoplasia

Micrognathia: Definition, Causes & Treatment. (2025). Retrieved 24 July 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22882-micrognathia

Philadelphia, T. C. H. of. (n.d.). Micrognathia. Retrieved 24 July 2025, from https://www.chop.edu/conditions-diseases/micrognathia

Versi Terbaru

06/08/2025

Ditulis oleh Reikha Pratiwi

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro, Sp.A

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

9 Perawatan Bayi Baru Lahir sebelum Pulang ke Rumah

7 Refleks yang Biasanya Dimiliki Bayi Baru Lahir


Ditinjau oleh dr. Patricia Lukas Goentoro, Sp.A · Kesehatan Anak · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) · Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Diperbarui 06/08/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan