Pengertian new normal tidak sama halnya dengan back to normal, hal ini dikarenakan saat ini kita perlu beradaptasi dengan kebiasaan baru terkait pandemik COVID-19, misalnya protokol kesehatan baru yang ada di tengah kita.
Penerapan protokol kesehatan dan mencakup kebersihan ini perlu senantiasa diterapkan guna menurunkan risiko penularan COVID-19 atau coronavirus. Tidak hanya itu, tentu saja dibutuhkan fondasi lainnya untuk membantu kita melindungi diri di era new normal, yaitu melalui asupan nutrisi yang tepat. Yuk, ketahui lebih lanjut nutrisi yang perlu dipenuhi untuk mencegah COVID-19!
Nutrisi yang wajib dipenuhi untuk mencegah COVID-19
Meskipun saat ini pemerintah telah memperbolehkan beraktivitas di luar rumah, bukan berarti kita bebas melakukan apa saja dengan rasa aman.
Tetap perlu waspada dan tidak boleh lengah, karena virus mungkin saja masih ada di sekeliling kita.
Untuk dapat hidup berdampingan dengan virus tanpa terjangkit, tubuh perlu dibantu dengan adanya pemenuhan nutrisi yang baik untuk mendukung sistem imun tubuh kita.
Penelitian American Journal of Physiology-Gastrointestinal And Liver Physiology, sekitar 70-80% imunitas tubuh dipengaruhi oleh kesehatan saluran pencernaan.
Apabila saluran pencernaan sehat, hal ini tentunya berpengaruh baik terhadap daya tahan tubuh.
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO tetap merekomendasikan diet gizi seimbang di tengah pandemi COVID-19.
Artinya, dalam setiap menu makanan harus mencakup nutrisi lengkap, baik itu makronutrien seperti karbohidrat, protein, lemak, serta mikronutrien dari vitamin dan mineral.
Namun, untuk membuat fondasi daya tahan tubuh yang kuat (building block), kita perlu fokus pada asupan protein.
Banyak orang berpikir harus menambah konsumsi buah dan sayur sebanyak-banyaknya, serta minum vitamin C dosis tinggi, sehingga terhindar dari penyakit.
Hal ini kurang tepat, karena yang paling utama adalah tubuh kita mendapatkan asupan gizi seimbang terlebih dahulu.
Anda juga bisa memperbanyak asupan protein untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Ada juga anggapan perut kenyang sudah pun sudah cukup untuk membuat tubuh jadi kuat dengan mengonsumsi nasi yang banyak, lauk pauk seadanya, sambal, dan kerupuk.
Pola pikir ini seharusnya diubah, bukan “yang penting kenyang“, tetapi dengan memperhatikan komposisi dari nutrisi yang dikonsumsi lewat makanan.
Saat ini, nutrisi memegang peran penting untuk untuk mencegah risiko penularan COVID-19. Kita perlu memperbanyak lauk pauk yang mengandung protein.
Kementerian Kesehatan RI merekomendasikan pedoman “Isi Piringku” dengan membagi piring tiga bagian, yakni 1/3 karbohidrat, 1/3 sayuran, 1/3 lauk pauk dan buah-buahan.
Sertakan beragam protein dalam setiap menu makan, misalnya:
- Protein hewani: Daging, ayam, ikan, telur, susu, atau produk susu
- Protein nabati: Tempe, tahu, segala jenis kacang-kacangan, atau biji-bijian
Protein hewani dan nabati melengkapi satu sama lain dalam membentuk sistem imun tubuh, sehingga membantu menjaga tubuh dari infeksi penyakit.
Terutama bagi yang secara fisik sudah beraktivitas di masa new normal, sangat penting untuk tetap menjaga asupan nutrisi harian.
Untuk membantu menjaga pemenuhan nutrisi, Anda juga bisa minum makanan cair yang telah dilengkapi dengan gizi seimbang.
Makanan cair ini sangat praktis dikonsumsi terutama bagi kita yang sudah beraktivitas di luar rumah dan ingin memastikan kebutuhan nutrisi terpenuhi, seimbang, dan lengkap.
Makanan cair siap minum juga lebih mudah penyajiannya, terutama saat beraktivitas di luar rumah, karena tidak memerlukan alat makan yang perlu disterilisasi.
Selain itu, makanan cair terjaga pula higienitasnya, karena dikemas dalam botol dan dibuka hanya saat hendak dikonsumsi.
Namun, utamanya tetap lengkapi menu harian dengan vitamin, mineral, serta antioksidan. Karena ketiganya juga berpotensi untuk dapat meningkatkan sistem imun (immune booster).
Kerja sistem imun dalam sistem pencernaan
Ada beragam sel yang berperan dalam sistem imun dalam tubuh, mulai dari limfosit, sel T, natural killer cell, dan lainnya.
Ada banyak organ yang juga berperan penting dalam pembentukan sistem imun, seperti kelenjar timus, sumsum tulang belakang, termasuk saluran pencernaan.
Semuanya bekerja sama dan berperan penting untuk menghasilkan sel-sel sistem imun.
Ibarat perang melawan virus, tubuh memiliki banyak pion dengan perannya masing-masing.
Terkait dengan sistem imun dan pencernaan, kita juga perlu mengetahui seluk-beluknya.
Bagian saluran pencernaan dimulai dari mulut hingga anus. Masing-masing organ memiliki peran tersendiri yang tidak terpisahkan.
Usus sebagai organ sistem pencernaan berperan besar terhadap sistem imun. Usus memiliki dinding yang dipenuhi vili atau serabut-serabut halus, seperti permukaan handuk.
Di antara vili-vili itu terdapat mukus atau lendir yang menjadi bagian mekanisme sistem pertahanan tubuh juga.
Vili-vili itu menjadi tempat hidupnya bakteri baik yang dinamakan mikroflora normal usus atau probiotik.
Bakteri baik bekerja dan mendukung sistem imun dalam melawan virus atau bakteri jahat. Ketika bakteri baik berperan optimal, tentunya berdampak pada sistem imun yang baik.
Begitu pula sebaliknya, jika bakteri dalam pencernaan tidak optimal, maka sistem imun bisa menurun.
Kesehatan pencernaan perlu dijaga melalui asupan probiotik dari makanan yang difermentasi, misalnya, tempe, kimchi, miso, tape, yoghurt, dan lainnya.
Semua makanan ini dapat meningkatkan jumlah bakteri baik di dalam usus. Makanan mengandung probiotik diperlukan agar bakteri baik tersebut bisa mendukung daya tahan tubuh di situasi new normal.
Penambahan imunonutrien pada saat sakit di masa new normal
Daya tahan tubuh yang menurun membuat seseorang menjadi mudah terinfeksi penyakit.
Saat terinfeksi, metabolisme tubuh meningkat, sehingga tubuh membutuhkan lebih banyak kalori.
Agar proses pemulihan tubuh bisa berlangsung optimal, Anda juga dapat mengonsumsi makanan cair yang dirancang dengan tambahan nutrisi khusus dan lengkap.
Untuk meningkatkan respons imun tubuh, dapat diperoleh dari mengonsumsi makanan cair yang diperkaya Eicosapentaenoic acid (EPA) atau asam lemak omega-3 dari minyak ikan.
Menurut jurnal Prostaglandins, Leukotrienes And Essential Fatty Acids, konsumsi makanan cair dapat membantu mengaktifkan antibodi dan membunuh sel-sel penyebab infeksi. Konsumsi EPA bantu pemulihan tubuh dalam memerangi infeksi.
Di samping itu, ketika Anda sedang tidak nafsu makan, penambahan nutrisi melalui makanan cair dapat bantu memasok kalori. Ketika kalori tercukupi, tentunya membantu tubuh dalam melawan penyakit.
Jangan lupa untuk mengutamakan gizi seimbang di samping penambahan asupan makanan cair. Kalori dan beragam nutrisi ini dibutuhkan tubuh dalam proses penyembuhan.
Hal lain yang bisa dilakukan untuk mendukung daya tahan tubuh
Selain mengonsumsi nutrisi penting untuk mencegah risiko penularan COVID-19, Jangan lupa untuk selalu menerapkan protokol kesehatan.
Utamanya dengan memperhatikan perilaku hidup bersih. Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun.
Jangan lupa saat pergi keluar rumah, tetap memakai masker, jaga jarak, menghindari kerumunan, serta lakukan physical distancing.
Semuanya ini penting, tetapi tubuh akan lebih diperkuat lagi ketika kita menutrisi tubuh dengan asupan yang tepat.
Tak hanya itu, tips praktis lainnya bisa Anda lakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh untuk menangkal COVID-19.
1. Konsumsi makanan dengan gizi lengkap dan seimbang
Selalu ingat untuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang dengan cakupan makronutrien dan mikronutrien, sehingga tubuh selalu mendapatkan nutrisi optimal.
Selain mengikuti pedoman Isi Piringku, jangan lupa untuk membuat isi piring Anda menjadi berwarna-warni dengan beragam sayuran dan buah-buahan.
Usahakan makan dengan menu berbeda pada setiap jam makan. Ragam nutrisi yang masuk ke dalam tubuh dapat melengkapi satu sama lain.
Anda juga bisa menambahkan protein ke dalam menu makanan untuk membangun pertahanan tubuh serta meminimalkan risiko infeksi COVID-19.
Pemenuhan nutrisi tetap diperlukan meskipun kita dalam kondisi sehat atau sakit.
Jika dalam kondisi sakit dan nafsu makan menjadi berkurang, Anda juga bisa mengonsumsi makanan cair yang difortifikasi dengan gizi lengkap dan seimbang.
2. Berjemur
Selain nutrisi untuk perkuat daya tahan tubuh dalam mencegah infeksi COVID-19, Anda pun boleh berjemur di bawah sinar matahari untuk mendukung kesehatan tubuh.
Berjemur cukup 30 menit setiap pagi hari. Sinar matahari dapat membantu aktivasi vitamin D dan penyerapan kalsium untuk dukung pembentukan tulang dan hormon.
Vitamin D bekerja secara holistik atau menyeluruh (tidak bekerja spesifik) di dalam tubuh, termasuk mendukung kerja organ yang menghasilkan sel imun dalam menangkal penyakit.
3. Olahraga
Berolahragalah dengan intensitas rendah atau sedang. Misalnya, jalan kaki, joging, bersepeda, atau yoga.
Menjaga aktivitas fisik setidaknya 30 menit setiap hari dapat dukung daya tahan tubuh Anda bekerja optimal.
Bisa juga berolahraga di garasi dan membiarkan sinar matahari menyinari Anda di pagi hari.
Dengan demikian, tubuh dapat dua manfaat sekaligus, asupan vitamin D dari matahari dan dari aktivitas fisik.
4. Tetap bahagia
Kesehatan mental tetap penting untuk dijaga. Meskipun kaitannya secara tidak langsung terhadap sistem imun, penting untuk membuat diri sendiri bahagia.
Ketika kita stres dan depresi, imunitas bisa saja menurun dan memengaruhi kesehatan kita.
Maka itu, buat diri lebih bahagia, misalnya, tetap mengobrol dengan keluarga atau teman dekat.
Menonaktifkan media sosial untuk menjauhi hoaks atau berita yang mungkin bisa berdampak pada emosi kita, mendengarkan musik kesukaan, atau lakukan hobi.
Cukup tidur juga membantu meredakan stres. Jaga waktu dan kualitas tidur, agar sel-sel tubuh yang rusak dapat memulih, sehingga imunitas terjaga dengan baik dalam memerangi infeksi penyakit.
Sup krim ayam bisa menjadi hidangan yang sehat dan penuh nutrisi. Menambahkan sayur ke dalam sup krim ayam dapat memberikan banyak manfaat kesehatan karena kandungannya yang tinggi akan vitamin, mineral, dan serat.
Mengutip dari University of Pennsylvania Health System, vitamin dan mineral yang ada dalam sup krim ayam dapat mempercepat pemulihan ketika sedang sakit.
Yuk, rawat dan jaga tubuh kita di tengah masa new normal. Perhatikan berbagai asupan nutrisi penting, lakukan protokol kesehatan, serta tips lainnya untuk mendukung imunitas tubuh sebagai benteng pertahanan kesehatan diri.