Anda yang sedang berusaha mengurangi konsumsi gula, mungkin penasaran dengan pemanis buatan yang katanya bisa menggantikan rasa manis dari gula dan tentu lebih sehat. Ya, sekarang ini memang ada banyak produk pemanis rendah kalori di pasaran. Namun, tidak jarang orang yang takut mengganti gula dengan pemanis jenis ini karena takut tidak aman. Lalu, sebenarnya pemanis buatan atau yang lebih tepatnya disebut pemanis rendah kalori itu aman atau tidak?
Apa itu pemanis buatan atau pemanis rendah kalori?
Pemanis buatan adalah bahan yang dibuat untuk menggantikan gula dengan bahan makanan yang juga manis namun mengandung kalori yang lebih rendah dari gula. Tapi, tak semua pemanis dengan kandungan kalori rendah itu adalah pemanis buatan, karena ada beberapa jenis yang merupakan bahan alami. Oleh karena itu, istilah yang lebih tepat digunakan adalah pemanis rendah kalori.
Faktanya, pemanis rendah kalori ternyata memiliki rasa manis yang lebih kuat ketimbang gula biasa. Meski begitu, produk pengganti gula ini tetap mempunyai nilai kalori yang lebih rendah daripada gula.
Jika dibandingkan kandungan kalorinya, satu sendok makan gula (1 gram) mengandung sebanyak 50 kalori. Sementara itu, beberapa jenis pemanis rendah kalori bahkan tidak memiliki kalori sama sekali di dalamnya.
Beberapa contoh pemanis rendah kalori yang sering kali digunakan, yaitu:
- Aspartam, mengandung kalori: 0,4 kalori/gram
- Sukralosa, mengandung kalori: 0 kalori/gram
- Stevia, mengandung kalori: 0 kalori/gram
Apa pemanis rendah kalori aman dikonsumsi sehari-hari?
Pemanis rendah kalori bisa digunakan sehari-hari dalam makanan Anda. Biasanya pemanis rendah kalori ini digunakan dalam makanan dan minuman olahan (processed food) termasuk soft drinks, powdered drink mixes, permen, puding, makanan kaleng, selai, jelly, produk susu, dan banyak makanan dan minuman lain.
Selain itu, pemanis rendah kalori juga dapat digunakan di rumah untuk memanggang dan memasak. Akan tetapi, untuk mengolahnya di rumah Anda perlu melakukan modifikasi resep karena pemanis ini akan menghasilkan volume dan tekstur yang berbeda daripada gula pasir biasa. Beberapa pemanis buatan juga meninggalkan rasa akhir (aftertaste) yang kadang ada rasa pahitnya di lidah.
Siapa saja yang membutuhkan pemanis rendah kalori?
Sebenarnya, pemanis rendah kalori bisa dikonsumsi siapapun, tapi karena kandungan kalorinya rendah, jadi para penderita diabetes dianjurkan untuk menggunakannya ketimbang gula pasir. Pemanis rendah kalori sudah terbukti aman bagi kadar gula darah karena pemanis buatan tidak mengandung senyawa yang dapat menaikkan kadar gula darah.
Tak hanya itu, pengganti gula ini juga dianjurkan bagi Anda yang memiliki berat badan berlebih. Dengan mengganti gula dengan pemanis rendah kalori, Anda dapat memotong asupan kalori harian dan akhirnya membantu menurunkan berat badan.
Namun pada dasarnya siapapun dapat mengonsumsi pemanis buatan, bahkan Anda yang tidak punya riwayat diabetes atau berat badan berlebih sekali pun. Pasalnya, pemanis buatan juga bisa membantu Anda menjaga berat badan ideal dan baik untuk kesehatan gigi serta mulut.
Apakah ada efek samping setelah mengonsumsi pemanis rendah kalori?
Meski cenderung memiliki kandungan kalori yang lebih rendah, beberapa orang tetap takut menggunakannya karena dianggap dapat meningkatkan risiko kanker.
Akan tetapi, para ahli dari National Cancer Institute menyatakan bahwa belum terdapat bukti ilmiah bahwa pemanis buatan yang disetujui tersebut bisa menyebabkan kanker ataupun masalah kesehatan lainnya.
Selain itu, banyak hasil penelitian lainnya yang membuktikan pemanis buatan secara umum aman bila dikonsumsi sesuai anjuran bahkan pada wanita hamil sekalipun.
FDA (Badan pengendalian makanan dan obat Amerika yang setara dengan BPOM di Indonesia) juga mengakui bahwa pemanis buatan aman untuk digunakan sebagai pengganti gula.
Berapa banyak takaran pemanis rendah kalori yang aman untuk dikonsumsi?
Takaran ini akan berbeda-beda dari setiap jenis gula rendah kalori yang digunakan. Batas maksimumnya menggunakan perhitungan “per kilogram berat badan”, artinya jika batasnya adalah 50 mg per kilogram berat badan dan berat tubuh Anda adalah 50 kg, batas asupannya dalam sehari adalah 50 x 50 = 250 mg per hari.
Berikut adalah batas maksimum penggunaan pemanis rendah kalori yang direkomendasikan oleh FDA:
- Aspartam: 50 miligram per kilogram berat badan (1 sachet biasanya mengandung 35 gram)
- Sukralosa: 15 miligram per kilogram berat badan (1 sachet biasanya mengandung 12 gram)
- Stevia: 12 miligram per kilogram berat badan (1 sachet biasanya mengandung 35 gram)
[embed-health-tool-bmi]