Selera humor bisa memengaruhi hubungan asmara Anda. Hasil sejumlah penelitian bahkan menunjukan humor dapat menjadi kunci hubungan yang langgeng dan romantis. Dalam riset yang dilakukan para psikolog dari University of North Carolina mengungkap bahwa pasangan yang sering tertawa bersama memiliki hubungan yang lebih kuat. Akan tetapi, bagaimana jika Anda dan pasangan memiliki selera humor yang berbeda? Apakah situasi ini dapat mengancam keharmonisan hubungan kalian?
Humor, kunci hubungan tetap hangat dan langgeng
Humor kerap digunakan untuk mencairkan suasana yang menegang. Hal ini berlaku juga pada Anda dan pasangan yang sedang berselisih paham.
Dalam sebuah hubungan, selain sikap saling menghargai dan memahami, sikap humoris juga dibutuhkan. Sikap humoris yang ditunjukkan saat tengah berselisih dapat membuat suasana terasa lebih santai. Dengan menggunakan humor, pasangan akan lebih mudah menemukan jalan keluar dari masalah yang sedang dihadapi.
Sayangnya, tak semua selera humor orang sama, begitu pun juga Anda dan pasangan. Bisa saja ketika pasangan sedang berusaha berguyon dengan caranya, Anda tidak tertawa atau tak merasa itu lucu.
Padahal efek tawalah yang nyatanya mendatangkan perasaan bahagia. Saat tertawa otak akan melepaskan endorfin, dopamin, dan serotonin, yaitu hormon-hormon yang dapat memberikan rasa rileks di dalam tubuh dan mengurangi stres.
Nah supaya hubungan tetap hangat dan langgeng, Anda bisa, kok, berbagi tawa dengan pasangan tawa dengan pasangan sekalipun berbeda selera humor.
Mengenali gaya humor pasangan
Apa yang menurut Anda lucu, belum tentu pasangan menganggapnya demikian. Menurut survey yang dilakukan oleh eHarmony pada 2017, hal ini disebabkan karena setiap orang menyukai gaya humor berbeda.
Ada yang suka bercanda melalui gerakan konyol dan atraktif (physical humor) atau dikenal juga dengan slapstick. Ada yang nyaman mengeskpresikan dirinya dalam humor yang mengandung sarkasme atau dark humor. Ada pun yang menyukai guyonan yang bersifat merendahkan diri sendiri. Atau ada juga yang senang bermain-main dengan kata sehingga lihai membuat plesetan.
Oleh karena itu, jangan langsung menilai pasangan memiliki selera humor yang lebih buruk dari Anda. Wajar saja jika Anda dan pasangan tidak selalu berada dalam frekuensi yang sama dalam merespon hal-hal tertentu. Toh, pada dasarnya setiap orang memang memiliki preferensinya masing-masing.
Mencari kesamaan selera humor
Berbeda selera bukan berarti membuat Anda enggan berkompromi dengan hal tersebut. Pakar asmara Connell Barret mengatakan Anda bisa terkoneksi dengan pasangan melalui humor dengan cara mencari kesamaan selera dalam gaya-gaya humor yang berbeda. Pasalnya tidak semua orang hanya menyukai satu jenis humor saja
Meski bukan menjadi preferensi utama Anda, barangkali Anda dan pasangan sama-sama menikmati guyonan yang klise dan norak seperti berbalas gombalan.
Namun apabila tetap tidak menemukan kesamaan, bersikaplah lebih terbuka dengan selera humor yang dimiliki pasangan. Cobalah ikut bercanda dengan gaya humor yang sama, siapa tahu Anda malah jadi lebih ahli dari pasangan.
Melakukan aktivitas bersama
Setelah memahami gaya humor masing-masing, kini saatnya Anda menyempatkan untuk melakukan aktivitas bersama dengan pasangan, yang tentunya berkaitan dengan selera humor yang kalian sukai.
Misalnya saja menonton ulang sebuah film komedi yang menurut kalian sama-sama memiliki humor yang sesuai dengan selera kalian. Anda juga bisa mencoba berbagai permainan ataupun sekadar makan malam berdua untuk membicarakan hal-hal lucu yang terjadi dalam hidup kalian.
Tak perlu melakukannya setiap waktu karena yang terpenting bukanlah seberapa sering Anda dan pasangan tertawa, tapi seberapa berkualitas momen kebersamaan tersebut bagi hubungan kalian.