backup og meta

Benarkah Melihat Sesuatu yang Hijau Bikin Mata Lebih Sehat?

Benarkah Melihat Sesuatu yang Hijau Bikin Mata Lebih Sehat?

Mungkin orangtua atau bahkan guru Anda di sekolah pernah bilang kepada kita bahwa melihat pemandangan yang hijau di luar sana, misalnya pepohonan atau bukit, punya manfaat yang baik buat mata kita.

Sejauh ini sih, tampaknya belum ada penelitian yang pasti tentang manfaat warna hijau pada kesehatan mata, dan masih sekadar sugesti orangtua saja. Namun, sebenarnya melihat warna-warna tertentu, termasuk warna hijau, bukan cuma “menyegarkan” mata, lho. Secara psikologis warna, hijau memiliki pengaruh pada mood dan pikiran kita, dan membuat kita merasa lebih tenang.

Berdasarkan laporan yang dimuat Kompas.com, warna diketahui bisa memberikan pengaruh terhadap psikologi dan emosi kita. Warna juga menjadi bentuk komunikasi nonverbal yang bisa mengungkapkan pesan secara instan dan lebih memiliki makna.

Ilmu yang menggunakan warna untuk terapi disebut colourology (menggunakan warna untuk penyembuhan). Metode ini sudah lama digunakan dan dikembangkan dalam masyarakat Mesir dan Cina jaman dulu atau pada masa kebudayaan kuno.

Mata yang kita miliki bisa menangkap 7 juta warna berbeda. Tetapi, ada beberapa warna utama yang bisa memiliki dampak pada kesehatan dan mood. Setiap warna memancarkan gelombang energi panjang yang berbeda dan memiliki efek yang berbeda pula.

Efek psikologis dari warna hijau

Seperti dijelaskan dalam Colour-Affects.co.uk, ada 4 warna utama yang mempengaruhi psikologi kita sehari-hari, yaitu merah, biru, kuning, dan hijau. Mereka memiliki keterkaitan dengan tubuh, pikiran, emosi, dan keseimbangan penting di antara ketiganya.

Warna hijau memiliki arti keseimbangan. Ia memiliki manfaat positif bagi kita, misalnya membawa harmoni dalam kehidupan sehari-hari, keseimbangan emosi, penyegaran mata dan pikiran, menenangkan, membuat kita peduli akan lingkungan, keseimbangan pikiran, dan membawa kedamaian.

Namun, warna hijau juga memiliki “efek samping” seperti bisa membuat kita merasa bosan, rasanya begitu-gitu saja, membuat kita lemah dan lemas.

Saat mata melihat sesuatu yang hijau atau berwarna hijau, mata kita tidak perlu penyesuaian apapun, makanya kita terasa nyaman dan tenang ketika melihatnya. Ketika kita melihat warna hijau, kita akan merasakan kehadiran alam, seperti kehadiran adanya air, dan merasa aman karena rasa ancaman bahaya lebih sedikit.

Hijau dianggap warna yang menenangkan dan santai, cocok sekali untuk dilihat bagi orang yang sedang tegang atau butuh menyeimbangkan emosi dan menciptakan keterbukaan antara Anda dan orang lain. Hijau dikaitkan pula dengan cakra jantung, makanya warna ini dipercaya membantu masalah emosional, seperti cinta, kepercayaan, dan kasih sayang.

Para peneliti menemukan pula bahwa warna hijau dapat meningkatkan kemampuan membaca untuk para pelajar. Mereka yang biasa membaca materi tulisan di atas lembaran berwarna hijau transparan akan meningkatkan meningkatkan kecepatan membaca dan pemahaman. Mungkin karena efek warna hijau ini adalah merilekskan dan menenangkan pikiran kita.

Jadi, setidaknya kita tahu kalau efek atau manfaat melihat warna hijau ternyata lebih dari sekadar ‘menyegarkan’ mata. Meski mungkin mata tidak akan jadi lebih sehat setelah melihat warna hijau, setidaknya pikiran jadi lebih tenang.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Pengaruh Warna Pada Emosi http://health.kompas.com/read/2011/08/03/10412452/Pengaruh.Warna.pada.Emosi

Psychological Properties of Colours http://www.colour-affects.co.uk/psychological-properties-of-colours

Versi Terbaru

26/10/2021

Ditulis oleh Satria Perdana

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

5 Tips Mengatasi Saat Terkena Gas Air Mata Beserta Efeknya

10 Cara Mudah Menjaga Kesehatan Mata


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Satria Perdana · Tanggal diperbarui 26/10/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan