backup og meta

Ikan Tuna vs Ikan Salmon, Mana yang Lebih Sehat?

Ikan Tuna vs Ikan Salmon, Mana yang Lebih Sehat?

Tuna dan salmon merupakan jenis ikan yang menjadi sumber omega-3 dan zat gizi lain yang tak kalah penting bagi tubuh. Kedua jenis ikan ini memang mengandung protein yang tinggi hingga sering dibanding-bandingkan satu sama lain. Lantas, tuna vs salmon, mana yang lebih sehat? 

Perbandingan tuna vs salmon

Tuna atau salmon, banyak orang yang menganggap bahwa kedua jenis ikan ini perlu dibandingkan untuk melihat mana yang paling bergizi. 

Guna memudahkan Anda untuk memilih di antara kedua jenis ikan ini sesuai selera dan kebutuhan, simak apa saja perbedaan tuna dan salmon.

1. Kandungan gizi

Tuna dan salmon merupakan ikan dengan kandungan zat gizi yang tinggi. Kedua ikan ini kaya akan asam lemak omega-3 dan rendah akan natrium, serta karbohidrat.

Meski begitu, keduanya tentu memiliki perbedaan kandungan gizi. Berikut perbandingan kandungan gizi 100 gram tuna dan salmon.

Kandungan zat gizi tuna

  • Protein: 23,3 gram (g).
  • Kalsium: 8 milligram (mg).
  • Zat besi: 1, 02 mg.
  • Magnesium: 50 mg.
  • Fosfor: 245 mg.
  • Kalium: 252 mg.
  • Natrium: 39 mg.
  • Vitamin B6: 0,455 mg.
  • Niasin: 8,65 mg.
  • Kolin: 65 mg.
  • Vitamin: A 2180 IU.

Kandungan zat gizi salmon

  • Protein: 20,4 g.
  • Kalsium: 9 mg.
  • Zat besi: 0,34 mg.
  • Magnesium: 27 mg.
  • Fosfor: 240 mg.
  • Kalium: 363 mg.
  • Natrium: 58 mg.
  • Seng: 0,36 mg.
  • Vitamin C: 3,9 mg.
  • Niasin: 8, 67 mg.
  • Kolin: 78,5 mg.
  • Vitamin A: 193 IU.

2. Manfaat bagi kesehatan

Bila dilihat dari segi kandungan gizinya saja sudah berbeda, tuna dan salmon tentu memiliki manfaat yang berbeda pula bagi kesehatan.

Berbagai manfaat salmon yaitu mengurangi risiko penyakit jantung, meningkatkan kadar kolesterol baik, dan menurunkan risiko kanker payudara.

Selain itu, manfaat ikan salmon lainnya dapat menjaga kesehatan mata, serta membantu mengurangi rasa sakit dan peradangan pada pasien rheumatoid arthritis

Sementara itu, beberapa manfaat ikan tuna antara lain sumber protein berkualitas, mengurangi risiko penyakit jantung, sumber antioksidan yang baik, menjaga kesehatan tulang, mendukung kesehatan otak, dan baik untuk kesehatan mata.

3. Kandungan merkuri

Perbedaan tuna dan salmon selanjutnya yaitu dari sisi kandungan merkuri di dalamnya. Dikutip dari salah satu penelitian dari jurnal Toxics, ikan tuna umumnya mengandung lebih banyak merkuri dibandingkan ikan kecil seperti salmon. 

Kandungan merkuri dalam ikan tuna yaitu 0.270 mg/kg ikan. Sementara itu, ikan salmon hanya memiliki 0.017 mg/kg. Seperti yang Anda ketahui, hampir setiap jenis ikan mengandung merkuri yang bisa menjadi racun bagi tubuh, tidak terkecuali ikan salmon atau tuna. 

Ketika ikan yang lebih besar memakan ikan yang lebih kecil dengan kandungan merkuri yang bervariasi, senyawa ini ikut terakumulasi dalam daging ikan tersebut. Oleh sebab itu, sebaiknya batasi asupan ikan ini terutama bagi anak-anak dan ibu hamil.

4. Cara mengolahnya

Pada dasarnya, pilihan antara tuna atau salmon lebih sering bergantung pada selera. Apakah Anda lebih menyukai tuna yang lebih lembut dan tekstur yang lebih renyah, atau salmon dengan kandungan minyak omega-3 yang tinggi. 

Terlepas dari apa pun pilihan Anda, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengolah kedua ikan ini. Salmon merupakan ikan dengan rasa amis yang kuat. Alhasil, banyak orang yang menambahkan ikan berminyak ini ke pasta, salad, atau nasi. 

Dibandingkan salmon, ikan tuna lebih mudah menyatu dengan bahan masakan lainnya. Pasalnya, tuna memiliki rasa yang ringan, sehingga cocok dijadikan sebagai sumber protein dalam salad. 

Tuna vs salmon, mana yang lebih sehat?

Sebenarnya, baik salmon maupun tuna merupakan jenis ikan yang sama-sama menyehatkan dengan kandungan gizi yang baik bagi tubuh. 

Anda bisa mengonsumsi salmon ketika ingin meningkatkan omega-3 dan vitamin D. Sementara itu, tuna bisa dipilih saat hendak menambah asupan protein dengan kalori yang rendah. 

Terlebih lagi, rasa yang ditawarkan kedua jenis ikan ini pun berbeda, sehingga pemilihannya bisa didasarkan sesuai dengan selera Anda.

Bila bingung, tanyakan kepada dokter atau ahli gizi guna memahami solusi apa yang tepat sesuai dengan kondisi dan pola makan Anda.

Kesimpulan

Tuna dan salmon sama-sama sehat karena merupakan sumber protein yang baik dan mengandung asam lemak omega-3, yang memiliki manfaat untuk kesehatan jantung dan otak. Namun, keduanya memiliki beberapa perbedaan dari kandungan zat gizi dan manfaatnya.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Balk, E. M., & Lichtenstein, A. H. (2017). Omega-3 fatty acids and cardiovascular disease: Summary of the 2016 agency of healthcare research and quality evidence review. Nutrients, 9(8), 865.

USDA. (2015). Retrieved 28 November 2023, from https://www.ars.usda.gov/news-events/news/research-news/2015/consumers-missing-out-on-health-benefits-of-seafood-consumption/ 

Office of Dietary Supplements – Omega-3 Fatty Acids. (2023). Retrieved 28 November 2023, from https://ods.od.nih.gov/factsheets/Omega3FattyAcids-HealthProfessional/ 

FoodData Central Search Results. (2019). Fish, tuna, fresh, bluefin, raw. Retrieved 28 November 2023, from https://fdc.nal.usda.gov/fdc-app.html#/food-details/173706/nutrients 

FoodData Central Search Results. (2019). Fish, salmon, Atlantic, farmed, raw. Retrieved 28 November 2023, from https://fdc.nal.usda.gov/fdc-app.html#/food-details/175167/nutrients 

Brodziak-Dopierała, B., & Fischer, A. (2023). Analysis of the Mercury Content in Fish for Human Consumption in Poland. Toxics, 11(8), 717. https://doi.org/10.3390/toxics11080717

Versi Terbaru

01/12/2023

Ditulis oleh Nabila Azmi

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

7 Cara Memasak Ikan Salmon agar Gizinya Terjaga

3 Resep Ikan Tuna Sehat, Lezat, dan Mudah Dibuat


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 01/12/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan