Kesulitan untuk memiliki anak tidak selalu diakibatkan oleh faktor kesuburan wanita saja, tetapi juga pria, sebab proses pembuahan melibatkan sel telur dan juga sel sperma. Salah satu sumber ketidaksuburan pria yang utama adalah jumlah sperma yang terlalu sedikit, atau pergerakan sperma yang terlalu lambat. Tapi tahukah Anda bahwa terlalu banyak sperma juga bisa membuat pria sulit membuahi?
Terlalu banyak sperma sperma menyebabkan penumpukan
Dilansir dari Very Well, di masa lalu, para periset biasanya fokus pada sel telur sebagai sumber utama masalah kehamilan dan keguguran. Hal ini disebabkan karena hanya ada satu sel telur yang berevolusi setiap siklus menstruasi.
Namun, hasil penelitian terbaru menemukan bahwa masalah ini juga bisa terjadi akibat penumpukan sperma pada sel telur, dan bagaimana cara sperma mencapai sel telur.
Jumlah sperma yang terlalu banyak juga memicu risiko keguguran
Dilansir dari Psychology Today, John MacLeod dan Ruth Gold melakukan perbandingan antara jumlah sperma dan kasus keguguran. Hasilnya, jumlah sperma yang lebih banyak dapat mengakibatkan keguguran atau kehamilan yang gagal.
Sperma yang dianggap berjumlah lebih banyak ini memiliki konsentrasi sekitar 100 juta/ml dengan 60% sperma yang bergerak (sperma motil). Bandingkan dengan jumlah sperma sedang yaitu sekitar 20-59 juta/ml yang terdapat pada sepertiga pria yang memiliki 4 atau lebih anak, tanpa keguguran.
Apa yang terjadi jika ada penumpukan lebih dari satu sperma di sel telur?
Normalnya, pembuahan terjadi ketika satu sperma berhasil masuk ke tuba falopi dan melekat ke sel telur. Setiap sel sperma memiliki satu kromosom, yaitu kromosom X atau kromosom Y. Jika kromosomnya X, maka janinnya adalah laki-laki. Jika kromosomnya Y, maka janinnya adalah perempuan.
Namun, jumlah sperma yang terlalu banyak akan mengakibatkan penumpukan sel sperma (polyspermy). Polyspermy dapat menghasilkan kromosom ekstra (kromosom kombinasi) yang dapat membahayakan penentuan jenis kelamin pada janin, karena kromosomnya abnormal atau kromosom triploid, seperti XXX, XXY, atau XYY.
Menurut sebuah laporan tahun 197 oleh Nora Blacwell dan rekannya, kromosom tripoloid akan gugur pada rahim dan hanya bertahan beberapa jam. Inilah kenapa penumpukan sperma pada sel telur dapat mengakibatkan keguguran dan gagalnya kehamilan.
Selain itu, Patricia Jacobs dan rekannya mengikuti laporan mengenai asal mula kromosom triploid pada manusia pada tahun 1978 di rumah bersalin di Hawai. Hasilnya, 21 dari 26 janin mengalami keguguran karena kromosom triploid.
Kromosom triploid memang relatif umum terjadi pada manusia. Diperkirakan bahwa hal tersebut mempengaruhi 1-3 persen dari semua pembuahan.
Untuk mengetahui penyebab keguguran secara berulang dan membuat Anda sulit untuk punya anak, dokter biasanya menyarankan agar pria melakukan tes kualitas sperma. Dengan demikian, Anda dapat melakukan pengobatan atau perubahan gaya hidup yang bisa memperbaiki kualitas dan kuantitas sperma Anda menjadi normal.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]