Beberapa ibu hamil mengkhawatirkan kondisi janinnya bila hendak puasa saat hamil muda. Hal ini umumnya berkaitan dengan pemenuhan gizi janin selama Anda berpuasa. Lantas, apa yang harus Anda lakukan? Yuk, simak pembahasannya berikut ini!
Apakah ibu hamil muda boleh puasa?
Setiap ibu hamil mungkin punya keputusan yang berbeda terkait puasa. Hal ini didasarkan pada kemampuan dan kesehatan masing-masing, termasuk kondisi kandunganya.
Namun, saat hamil muda atau trimester 1, sebaiknya pertimbangkan kembali jika Anda ingin puasa.
Risiko puasa ketika hamil muda mungkin lebih besar. Hal ini karena pada awal kehamilan, Anda membutuhkan lebih banyak asupan gizi untuk mendukung perkembangan janin.
Studi mengenai risiko puasa saat hamil trimester 1 terbilang beragam. Contohnya, menurut sebuah penelitian dalam British Journal of Nutrition (2014), ada risiko kecil bagi ibu hamil muda yang berpuasa Ramadan untuk memiliki bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR).
Sementara itu, penelitian lain yang lebih baru pada jurnal BMC Pregnancy and Childbirth (2018) memang tidak menemukan hubungan spesifik antara BBLR dan puasa saat hamil.
Meski begitu, para peneliti menemukan berat plasenta yang secara signifikan lebih rendah pada ibu hamil yang berpuasa.
Anda yang sedang hamil muda sebaiknya mempertimbangkan kembali keputusan untuk puasa. Terlebih, ibu hamil sebenarnya diperbolehkan untuk tidak ikut puasa.
Di samping risiko BBLR, ibu muda yang berpuasa dikhawatirkan mengalami dehidrasi. Dehidrasi saat hamil dapat menurunkan fungsi ginjal dan cairan ketuban yang menyelubungi janin.
Penting untuk konsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk puasa saat trimester 1. Dokter akan mempertimbangkan manfaat dan risiko puasa saat hamil muda.
Larangan puasa saat hamil umumnya dokter berikan untuk Anda yang memiliki komorbid, misalnya diabetes atau hipertensi, yang meningkatkan risiko komplikasi kehamilan.
Risiko puasa saat ibu hamil muda
Kehamilan trimester pertama atau hamil muda menjadi waktu yang penting bagi pertumbuhan janin. Pasalnya, pada waktu inilah organ janin mulai terbentuk.
Selama waktu tersebut, Anda membutuhkan asupan gizi yang cukup atau bahkan lebih banyak dibandingkan dengan sebelum hamil.
Jika kebutuhan gizi selama trimester 1 terbatas karena puasa, Anda mungkin tidak memperoleh manfaat, melainkan justru berbagai risiko berikut.
1. Tubuh terasa lemas
Pada awal kehamilan, Anda mungkin akan mengalami morning sickness. Kondisi ini akan membuat Anda merasa mual hingga muntah sehingga badan terasa lemas.
Kombinasi antara morning sickness dan puasa akan membuat ibu hamil makin tidak bertenaga.
Ketika Anda merasa lemas ketika berpuasa, segeralah beristirahat dari segala aktivitas. Apabila morning sickness tidak membaik, ibu hamil boleh membatalkan puasa dan hubungi dokter.
2. Dehidrasi
Apabila urine Anda berubah warna menjadi gelap, sebaiknya segera batalkan puasa. Kondisi ini adalah salah satu tanda bahwa ibu hamil mengalami dehidrasi.
Dehidrasi tidak sekadar menyebabkan ibu hamil merasa sangat haus sehingga merasa lemah.
Jika dibiarkan, dehidrasi parah dapat menimbulkan berbagai komplikasi kehamilan, seperti gangguan saraf pada janin hingga bayi lahir cacat.
3. Ukuran plasenta kecil
Dilansir dari Oregon Health & Science University, kekurangan gizi selama kehamilan merupakan salah satu penyebab ukuran plasenta yang lebih kecil.
Ketika ukuran plasenta mengecil, kemampuan janin untuk menyerap zat gizi dan oksigen turut berkurang. Sebagai dampaknya, perkembangan janin akan terganggu.
Oleh karena itu, penting untuk mengatur menu sahur dan buka bagi ibu hamil muda yang ingin puasa supaya risiko mengecilnya plasenta dapat dikurangi.
Dokter dapat memberikan izin berpuasa bila kondisi tubuh dan janin Anda sehat. Tercukupinya kebutuhan gizi harian juga menjadi bahan pertimbangan dokter Anda.
Namun, perlu diingat, jangan memaksakan diri bila Anda memang tidak kuat untuk berpuasa.
Tips puasa bagi ibu hamil muda
Setelah mendapatkan izin dokter kandungan untuk puasa saat hamil muda, hal utama yang harus Anda perhatikan yaitu menjaga kecukupan zat gizi harian.
Berikut merupakan tips secara umum agar Anda tetap sehat selama berpuasa pada awal kehamilan.
1. Penuhi kebutuhan cairan
Gunakan waktu berbuka puasa, sahur, dan malam hari untuk memenuhi kebutuhan cairan. Ibu hamil setidaknya membutuhkan dua liter air setiap hari supaya terhindar dari dehidrasi.
Jika Anda merasa haus, pusing, lemas, atau bahkan ingin pingsan saat puasa, segera ambil air minum dan batalkan puasa untuk mencegah dampak negatif yang mungkin terjadi.
Hindari minuman berkafein, seperti kopi, teh, dan minuman bersoda selama kehamilan, terlebih saat puasa. Minuman tersebut dapat mendorong lebih banyak cairan hilang dari tubuh.
2. Konsumsi makanan bergizi
Anda perlu mengonsumsi makan bergizi seimbang yang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral setiap sahur dan berbuka.
Pastikan juga Anda mengonsumsi makanan sumber folat, zat besi, kalsium, dan vitamin A yang banyak ditemukan pada daging, sayuran hijau, dan olahan susu.
Jika dibutuhkan, dokter bisa memberikan suplemen dan vitamin agar ibu yang ingin puasa saat hamil muda bisa memenuhi kebutuhan gizi selama trimester pertama.
3. Istirahat yang cukup
Untuk tetap mendapat manfaat puasa, istirahat menjadi hal penting untuk ibu hamil muda. Saat beristirahat, Anda bisa menyimpan lebih banyak energi sehingga tidak cepat merasa lemas.
Selain tidur siang, Anda juga dapat beristirahat dengan cara mengurangi aktivitas dan olahraga berat saat menjalankan puasa.
Bahkan bila memungkinkan, kurangi aktivitas di luar ruangan saat cuaca panas. Dengan begitu, Anda tidak akan mudah merasa haus dan terhindar dari dehidrasi.
4. Berbuka secara perlahan
Jangan terburu-buru ketika hendak berbuka. Awalnya, Anda cukup berbuka puasa dengan sup atau makanan yang mengandung gula alami, seperti susu atau buah-buahan.
Jenis makanan ini dapat mengembalikan energi yang terkuras selama puasa. Gula darah juga tidak naik terlalu drastis sehingga tetap aman bagi janin dan ibu hamil.
Setelahnya, Anda bisa melanjutkan dengan mengonsumsi makanan kaya protein dan zat gizi lain yang dibutuhkan selama masa kehamilan.
5. Periksa kehamilan secara rutin
Meski Anda merasa dapat menjalankan puasa dengan lancar saat hamil muda, janin yang baru memasuki trimester pertama belum tentu merasakan hal serupa.
Oleh sebab itu, penting untuk tetap melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin. Jika dokter memberi saran untuk membatalkan puasa, jangan ragu untuk melakukannya.
Selama kehamilan, kesehatan ibu dan janin menjadi fokus utama. Anda tetap bisa mengganti puasa yang batal pada kemudian hari.
Kesimpulan
- Ibu yang hamil muda sebaiknya hanya berpuasa setelah mendapatkan izin dari dokter.
- Puasa saat hamil muda mungkin membuat Anda lebih cepat merasa lemas dan dehidrasi, serta meningkatkan risiko mengecilnya ukuran plasenta.
- Ibu hamil bisa mengurangi risiko tersebut dengan memenuhi kebutuhan cairan harian, mengonsumsi makanan bergizi, dan istirahat yang cukup.
- Penting juga untuk melakukan pemeriksaan rutin untuk mengetahui efek berpuasa pada kesehatan tubuh dan janin Anda.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]