Cedera mungkin saja terjadi saat berolahraga. Sebagai pertolongan pertama, pada umumnya kita akan mengompres bagian yang cedera. Ada dua metode kompres untuk cedera saat olahraga, yakni kompres hangat dan dingin.
Manakah metode yang tepat sesuai dengan kondisi cedera Anda?
Kapan sebaiknya kompres hangat saat cedera?
Kompres hangat umum digunakan saat demam untuk meredakan nyeri, memar, atau keseleo.
Mengutip University of Rochester Medical Center, kompres hangat bisa mengalirkan lebih banyak darah di area yang mengalami kekakuan sendi dan kejang otot.
Suhu hangat juga dapat memperlebar pembuluh darah sehingga aliran darah dan suplai oksigen lebih mudah mencapai daerah yang sakit.
Dengan begitu, kompres hangat dapat membantu relaksasi otot dan mengurangi nyeri akibat cedera otot atau sendi yang sudah berlangsung lama (kronis).
Kompres dengan suhu hangat juga akan mengurangi kekakuan dan meningkatkan rentang gerak bagian tubuh yang nyeri.
Beberapa kondisi lain juga bisa Anda redakan dengan bantuan kompres hangat, antara lain:
- nyeri dan kekakuan akibat arthritis,
- kejang leher akibat sakit kepala,
- nyeri otot atau sendi kronis,
- kram atau ketegangan otot, dan
- tendinosis, nyeri tendon dalam jangka panjang (hanya setelah peradangan reda).
Meski bisa mengurangi nyeri, kompres hangat tidak boleh Anda gunakan pada luka terbuka, luka bengkak yang baru, atau cedera yang berlangsung kurang dari 48 jam.
Pasalnya, hal ini malah memperburuk kondisi luka akibat penumpukan cairan pada lokasi yang cedera dan meningkatkan nyeri.
Orang yang memiliki kondisi tertentu, seperti diabetes, infeksi kulit, penyakit pembuluh darah, multiple sclerosis, dan trombosis vena dalam, sebaiknya menghindari kompres hangat.
Jika ragu, sebaiknya konsultasikan terlebih dulu ke dokter Anda sebelum menggunakan kompres hangat.
Bagaimana cara melakukan kompres hangat?
Anda bisa mengompres area yang mengalami cedera dengan menggunakan handuk yang direndam oleh air hangat, botol berisi air hangat, atau bantal pemanas khusus yang dirancang untuk mengompres.
Suhu yang digunakan untuk mengompres juga harus Anda perhatikan agar tidak terlalu panas. Sebaiknya, lakukan kompres hangat dengan suhu sekitar 40 – 50 °Celcius.
Biasakan untuk tidak mengompres lebih dari 15 menit, kecuali jika Anda mendapat saran dari dokter.
Pastikan pula Anda tidak langsung meletakkan sumber panas ke kulit karena hal ini dapat menyebabkan iritasi pada kulit.