backup og meta

Limfoma Hodgkin

Limfoma Hodgkin

Secara umum, limfoma dikelompokkan ke dalam dua kategori besar, yaitu limfoma Hodgkin dan limfoma non-Hodgkin. Dari dua jenis tersebut, limfoma Hodgkin tergolong kanker kelenjar getah bening yang jarang terjadi. Namun, kondisi ini bisa berbahaya bila tidak segera diobati.

Apa itu limfoma Hodgkin?

Limfoma Hodgkin adalah kanker yang terjadi ketika sel limfosit berkembang secara abnormal dan tidak terkendali. 

Sel limfosit tersebar di dalam sistem limfatik yang berada di seluruh tubuh, meliputi kelenjar getah bening, limpa, sumsum tulang, kelenjar timus, dan saluran pencernaan. 

Pada limfoma Hodgkin, sel abnormal berkembang pada sel limfosit B. Limfosit B berperan membentuk antibodi untuk membunuh virus atau bakteri yang masuk ke dalam tubuh.

Jenis kanker darah ini bisa berawal dari sistem limfatik mana pun, tetapi lebih sering dimulai pada kelenjar getah bening bagian atas tubuh, seperti dada, leher, atau bawah lengan. 

Kanker pun sering kali menyebar dari satu kelenjar getah bening ke getah bening lainnya.

Pada kasus yang langka, kanker ini dapat menyerang aliran darah dan menyebar ke area lain dari tubuh, seperti hati, paru-paru, dan sumsum tulang.

Seberapa umumkah kondisi ini?

Limfoma Hodgkin tergolong cukup jarang terjadi. Sebuah studi dalam Journal of Hematology & Oncology (2022) menyebutkan bahwa hanya terdapat 0,98 kasus baru per 100.000 populasi umum di seluruh dunia pada tahun 2020. 

Jenis limfoma Hodgkin

Setiap jenis limfoma Hodgkin berkembang dan menyebar dengan cara yang berbeda sehingga pengobatan yang dibutuhkan pun berbeda. Berikut ini adalah penjelasannya.

1. Classic Hodgkin lymphoma

Dilansir dari American Cancer Society, 9 dari 10 kasus limfoma Hodgkin berjenis classic Hodgkin lymphoma (cHL). Sel kanker pada jenis ini disebut sel Reed-Sternberg.

Sel Reed-Sternberg adalah sel limfosit B yang abnormal. Sel ini punya bentuk yang lebih besar dari sel limfosit pada umumnya saat dilihat di bawah mikroskop. 

Adapun, classic Hodgkin lymphoma terbagi lagi ke dalam beberapa subtipe berikut ini.

  • Nodular sclerosis Hodgkin lymphoma (NSCHL). Subtipe cHL ini dimulai dari kelenjar getah bening pada leher atau dada. Ini merupakan jenis limfoma Hodgkin yang paling sering terjadi.
  • Mixed cellularity Hodgkin lymphoma (MCCHL). Jenis ini umumnya ditemukan pada orang yang dengan riwayat infeksi HIV, anak-anak, atau lansia. Kanker ini bisa bermula dari kelenjar getah bening mana pun, tetapi lebih sering terjadi di tubuh bagian atas.
  • Lymphocyte-rich Hodgkin lymphoma. Subtipe ini tidak umum terjadi. Kanker ini pada umumnya terjadi di bagian atas tubuh dan jarang ditemukan di lebih atau beberapa kelenjar getah bening.
  • Lymphocyte-depleted Hodgkin lymphoma. Tergolong limfoma Hodgkin yang sangat langka dan sering ditemukan pada pasien lansia atau yang memiliki riwayat infeksi HIV. Subtipe ini lebih agresif dan paling sering ditemukan di kelenjar getah bening di perut, limpa, hati, dan sumsum tulang.

2. Nodular lymphocyte-predominant Hodgkin lymphoma

Nodular lymphocyte-predominant Hodgkin lymphoma (NLPHL) mencakup sekitar 5% dari total kasus limfoma Hodgkin. 

Sel limfosit B abnormal yang ditemukan disebut sel popcorn karena punya bentuk mirip popcorn, yang merupakan varian lain dari sel Reed-Sternberg.

NLPHL umumnya dimulai dari kelenjar getah bening di leher dan bawah lengan. Jenis limfoma Hodgkin ini bisa terjadi pada usia berapa pun, baik pada laki-laki maupun perempuan. 

Jenis kanker ini berkembang secara lambat sehingga pengobatan yang diberikan pun berbeda dengan jenis classic Hodgkin lymphoma. 

Tanda dan gejala limfoma Hodgkin

fungsi kelenjar getah bening

Salah satu gejala limfoma yang paling umum yakni adanya benjolan akibat pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau selangkangan.

Benjolan ini biasanya tidak menimbulkan rasa sakit meski sebagian orang mungkin merasakannya.

Selain benjolan, beberapa tanda dan gejala lain yang berkaitan dengan limfoma Hodgkin yakni:

  • kelelahan terus-menerus,
  • demam,
  • berkeringat pada malam hari,
  • penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan,
  • kulit gatal-gatal,
  • batuk yang tidak kunjung sembuh,
  • sesak napas, dan 
  • sakit perut atau muntah setelah minum minuman beralkohol.

Namun, pembengkakan kelenjar getah bening ini tidak selalu disebabkan oleh limfoma. Gejala ini pun bisa disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri di dalam tubuh. 

Maka dari itu, bila kondisi ini terjadi pada Anda, sebaiknya segeralah berkonsultasi ke dokter guna memastikan penyebabnya.

Penyebab limfoma Hodgkin

Pada dasarnya, para ahli dan dokter tidak yakin apa yang menjadi penyebab limfoma Hodgkin. 

Namun, penyakit kanker darah ini diduga bermula saat sel limfosit mengalami perubahan atau mutasi genetik.

Mutasi genetik ini pada akhirnya bisa menyebabkan sel limfosit berkembang lebih cepat, tidak normal, dan tidak terkendali di dalam tubuh

Sel limfosit yang abnormal ini kemudian menumpuk di sistem limfatik dan menyebabkan gejala limfoma, salah satunya pembengkakan kelenjar getah bening.

Faktor risiko limfoma Hodgkin

Meski penyebab limfoma Hodgkin ini tidak diketahui secara pasti, beberapa faktor di bawah ini diketahui bisa meningkatkan risiko penyakit ini.

  • Berjenis kelamin laki-laki.
  • Berusia antara 15–30 tahun atau di atas 55 tahun.
  • Memiliki keluarga dengan riwayat penyakit limfoma, baik Hodgkin maupun non-Hodgkin.
  • Mengidap kondisi medis yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, seperti HIV/AIDS.
  • Pernah terinfeksi virus Epstein-Barr sebelumnya.

Diagnosis limfoma Hodgkin

Dokter terlebih dahulu akan menanyakan gejala yang Anda alami, kapan pertama kali gejala ini muncul, dan apakah ada anggota keluarga yang memiliki riwayat kanker.

Kemudian, dokter dapat memeriksa pembengkakan kelenjar getah bening yang menjadi gejala umum dari limfoma Hodgkin.

Guna menegakkan diagnosis kanker ini, dokter juga akan melakukan sejumlah tes di bawah ini.

  • Tes darah: memeriksa sampel darah untuk menghitung komponen darah yang menjadi penanda kanker.
  • Tes pencitraan: memeriksa kondisi pembesaran kelenjar getah bening dan mengetahui kemungkinan penyebaran kanker melalui tes, seperti MRI, CT scan, atau PET scan.
  • Biopsi: mengambil sampel kelenjar getah bening atau sumsum tulang untuk mencari tahu apakah terdapat sel kanker di dalamnya.

Pengobatan limfoma Hodgkin

stadium kanker kelenjar getah bening

Pengobatan limfoma Hodgkin tergantung pada jenis dan stadium kanker, usia, dan kondisi kesehatan pasien secara menyeluruh. 

Tujuan dari pengobatan yakni untuk membunuh sel kanker sebanyak mungkin hingga mencapai fase remisi kanker, yaitu saat gejala tidak lagi muncul dan sel kanker tidak ditemukan kembali.

Berikut adalah beberapa cara untuk mengobati limfoma Hodgkin.

1. Kemoterapi

Kemoterapi untuk limfoma Hodgkin dapat dikombinasikan dengan radioterapi, utamanya pada pasien dengan stadium kanker awal. 

Namun, jenis pengobatan ini juga bisa dilakukan sendiri tanpa dengan radioterapi. Kemoterapi pun biasa dilakukan sebelum transplantasi sumsum tulang.

2. Terapi radiasi

Terapi radiasi atau radioterapi biasanya dilakukan setelah kemoterapi pada pasien dengan jenis classic Hodgkin lymphoma. 

Sementara itu, pada pasien nodular lymphocyte-predominant Hodgkin lymphoma stadium awal, radioterapi biasanya dapat dilakukan sendiri.

3. Terapi target

Terapi target dilakukan dengan penggunaan obat yang secara spesifik membunuh sel kanker. 

Dalam terapi ini, dokter mungkin juga meresepkan obat-obatan imunoterapi untuk mengaktifkan sistem kekebalan tubuh yang akan membantu membunuh sel kanker.

4. Transplantasi sumsum tulang

Transplantasi sumsum tulang atau stem cell (sel induk) dilakukan dengan mengganti sel induk sumsum tulang yang rusak dengan sel induk yang sehat. 

Sebelum prosedur ini dijalankan, biasanya pasien perlu melakukan kemoterapi dan radioterapi terlebih dahulu.

Dengan pengobatan di atas, sekitar 85% pasien bisa bertahan hidup hingga lima tahun. Bahkan, sebagian besar dari mereka dapat sembuh sepenuhnya. 

Meski demikian, ada risiko atau efek samping yang mungkin timbul dari pengobatan ini, seperti infertilitas atau terjadinya jenis kanker lain di masa depan.

Pastikan Anda selalu berkonsultasi dengan dokter mengenai jenis pengobatan yang sesuai dengan kondisi Anda, termasuk kelebihan dan kekurangan yang mungkin ditimbulkan.

Kesimpulan

  • Limfoma Hodgkin adalah jenis limfoma atau kanker getah bening yang terjadi pada sel limfosit B.
  • Kanker getah bening tipe Hodgkin terbagi dalam dua jenis utama, yaitu classic Hodgkin lymphoma (cHL) dan nodular lymphocyte-predominant Hodgkin lymphoma (NLPHL). 
  • Gejala utama dari kanker ini adalah pembengkakan kelenjar getah bening, terutama pada leher, ketiak, dan selangkangan.
  • Pengobatan yang dapat dilakukan meliputi kemoterapi, terapi radiasi, terapi target, dan transplantasi sumsum tulang, tergantung kondisi masing-masing pasien.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

What is Hodgkin lymphoma? (2018). American Cancer Society. Retrieved July 8, 2024, from https://www.cancer.org/cancer/types/hodgkin-lymphoma/about/what-is-hodgkin-disease.html

What is Hodgkin lymphoma? (2024). Cancer Research UK. Retrieved July 8, 2024, from https://www.cancerresearchuk.org/about-cancer/hodgkin-lymphoma/about

Hodgkin lymphoma. (2022). Lymphoma Action. Retrieved July 8, 2024, from https://lymphoma-action.org.uk/types-lymphoma/hodgkin-lymphoma

Hodgkin’s lymphoma (Hodgkin’s disease). (2022). Mayo Clinic. Retrieved July 8, 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hodgkins-lymphoma/symptoms-causes/syc-20352646

Hodgkin lymphoma. (2018). NHS UK. Retrieved July 8, 2024, from https://www.nhs.uk/conditions/hodgkin-lymphoma/

Kaseb, H., & Babiker, H.M. (2023). Hodgkin Lymphoma. StatPearls. Retrieved July 8, 2024, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499969/

Huang, J., Pang, W. S., Lok, V., Zhang, L., Lucero-Prisno, D. E., 3rd, Xu, W., Zheng, Z. J., Elcarte, E., Withers, M., Wong, M. C. S., & NCD Global Health Research Group, Association of Pacific Rim Universities (APRU) (2022). Incidence, mortality, risk factors, and trends for Hodgkin lymphoma: a global data analysis. Journal of hematology & oncology, 15(1), 57. https://doi.org/10.1186/s13045-022-01281-9

Versi Terbaru

11/07/2024

Ditulis oleh Ihda Fadila

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Penyebab Kelenjar Getah Bening pada Bayi Bengkak, Berbahayakah?

5 Langkah Efektif untuk Mencegah Kanker Kelenjar Getah Bening (Limfoma)


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 11/07/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan