weight: 400;”>Baca semua artikel tentang coronavirus (COVID-19) di sini.
Anda yakin mau keluar?
Meski pelayanan kesehatan anak terganggu akibat pandemi COVID-19, Ikatan dokter Indonesia (IDAI) menyarankan orangtua agar tidak menunda imunisasi dan tetap mengontrol tumbuh kembang anak di rumah. Apa saja yang perlu diperhatikan?
IDAI memberi masukan kepada pemerintah agar tatanan new normal pandemi COVID-19 harus disesuaikan dengan kebutuhan dasar tumbuh kembang anak. Akses pelayanan kesehatan anak yang terganggu akan meningkatkan risiko penyakit atau malnutrisi yang seharusnya bisa dicegah.
“Konsep new normal diharapkan disusun sesuai kebutuhan dasar tumbuh kembang anak. Karena tumbuh kembang anak yang optimal akan menentukan kualitas generasi selanjutnya,” tulis IDAI dalam keterangan persnya.
Selama masa pandemi, IDAI menekankan agar pemantauan tumbuh kembang anak tetap dilakukan sesuai rekomendasi Kementerian Kesehatan. Hal ini disebut dengan Intervensi Dini Penyimpangan Tumbuh Kembang Anak (SDIDTK) yang meliputi:
Mau tidak mau, beberapa pelayanan kesehatan anak terganggu saat pandemi COVID-19 ini. IDAI mengingatkan orangtua untuk tetap memperhatikan pertumbuhan, perkembangan, dan imunisasi anak.
Baik atau tidaknya pertumbuhan anak dapat dinilai dari pengukuran tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala.
Mengutip situs web IDAI, pertumbuhan anak pada usia 0–24 bulan adalah masa pertumbuhan paling cepat. Pada masa ini, terjadi pertumbuhan pada otak dan organ lainnya yang sangat penting.
Gangguan pertumbuhan yang tidak terdeteksi bisa berakibat pada kualitas hidup anak di masa depan. Maka dari itu, selama pelayanan kesehatan anak tutup semasa pandemi, orangtua disarankan untuk mengontrol pertumbuhan dan perkembangan anak di rumah.
Cara mengetahui pertumbuhan bayi normal usia satu tahun adalah dengan menghitung beratnya yang mencapai tiga kali berat lahir. Kemudian, panjang badannya naik 50 persen dari panjang lahir dan lingkar kepala naiknya sekitar 10 cm dari saat lahir.
Setiap anak bertumbuh dengan kecepatan berbeda-beda sehingga perlu dilakukan pengukuran secara berkala untuk memastikan tidak ada gangguan dalam pertumbuhannya.
IDAI menyarankan pengukuran berkala dilakukan dengan jeda waktu sebagai berikut.
Tahapan tumbuh kembang anak selama pandemi ini bisa dikontrol orangtua di rumah. Orangtua bisa melakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan dengan alat ukur meteran jahit serta berat badan dengan timbangan yang ada di rumah. Pastikan pengukurannya tepat lalu mencatatnya.
Selain pertumbuhan fisik, orangtua juga harus memperhatikan perkembangan motorik, kemampuan bahasa, dan kemampuan kognitif anak dengan mengamati dan mencatatnya. Jika terjadi keterlambatan, konsultasikan dengan dokter anak.
Risiko Bayi Baru Lahir Terinfeksi COVID-19
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Komentar
Sampaikan komentar Anda
Ayo jadi yang pertama komentar!
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar