Punya pacar anak mami adalah tantangan tersendiri. Selain cenderung manja, pacar yang terlalu bergantung dengan ibunya biasanya sulit membuat keputusan sendiri. Hampir selalu ada campur tangan orang tua dalam hubungan Anda berdua. Ini juga jadi pertanda Anda perlu siap jika suatu saat berumah tangga dengan dirinya. Kira-kira, haruskah putus atau tetap lanjut?
Tanda pacar anak mami
Pacaran adalah proses saling mengenal dan mencocokkan diri satu sama lain untuk melanjutkan hubungan jenjang yang lebih serius. Ketika pacaran, sifat dan sikap yang biasanya tak terlihat saat masa PDKT biasanya sudah mulai muncul. Ketika Anda menyadari bahwa pasangan adalah anak mami, mungkin timbul kegalauan dalam diri.
Lanjut atau tidaknya hubungan saat punya pacar anak mami tergantung pada pertimbangan Anda. Begini, memang tidak ada yang salah ketika pacar dekat dengan ibunya. Namun, anak mami adalah sebutan untuk orang yang akan selalu bergantung dan melibatkan ibunya dalam hal apa pun.
Pacar yang cenderung anak mami biasanya cenderung:
- Tidak bisa mengatakan “tidak’ pada ibunya meski bertentangan dengan keinginannya
- Sang ibu selalu dianggap benar dan tidak pernah salah
- Selalu membela ibu dibandingkan dengan Anda
- Tidak bisa terima jika sang ibu dikomentari negatif meski misalnya itu adalah fakta
- Tidak bisa membuat keputusan tanpa campur tangan sang ibu
Ketika Anda menemukan tanda-tanda ini pada pasangan, mungkin pacar Anda memang termasuk anak mami. Berbagai sikapnya sebagai anak mami akan sangat rentan memicu konflik.
Contoh sederhana, Anda dan pasangan sudah janjian untuk bertemu tetapi tiba-tiba sang ibu minta untuk ditemani ke supermarket. Sebagai anak yang sangat dekat dengan ibunya, ia pasti tidak bisa menolaknya. Kemungkinan besar ia akan membatalkan janjinya dengan Anda.
Pacaran dengan anak mami harus putus atau lanjut?
Jika hanya sekali dua kali, tentu sifatnya ini tidak menjadi masalah. Bagaimanapun orangtua adalah prioritas utama yang tidak boleh diabaikan.
Namun, jika pacar menjadi amat sangat tergantung dengan ibunya dan terkesan tidak bisa “berdiri sendiri’, Anda harus bisa siap untuk menerimanya. Pertanyaannya, maukah Anda berada di posisi itu?
Sikap dan sifat anak maminya kemungkinan besar sudah tertanam dan akan terus terbawa. Bukan mustahilsetelah menjadi suami, ia akan tetap begitu tanpa ada perubahan.
Padahal sebenarnya hal ini sangat bisa dicari jalan tengahnya asal ada keinginan dari pasangan. Dengan begitu, hubungan tetap bisa berjalan dan menguntungkan di kedua belah pihak.
Hal yang perlu dilakukan saat punya pacar anak mami
Ketika pacar menunjukkan tanda-tanda anak mami tetapi ingin tetap mempertahankan hubungan, segera ambil langkah.
Kunci dari hubungan yang sehat adalah tidak menyimpan sendiri perasaan terutama kekesalan. Pasangan mungkin tidak pernah sadar bahwa ia sangat bergantung pada ibunya. Ia juga mungkin tidak pernah tahu bahwa Anda selama ini merasa kesal saat ia selalu mengabaikan Anda karena ibunya.
Agar hubungan tetap bisa berjalan dengan baik, mulai sekarang belajar untuk mengomunikasikan perasaan. Sampaikan berbagai keberatan Anda pada pacar karena sikapnya yang cenderung anak mami.
Dorong dan berikan pengertian padanya bahwa semakin bertambahnya usia, seseorang perlu punya kemandirian. Termasuk dalam hal membuat keputusan sendiri dari hal-hal terkecil. Sampaikan bahwa orangtua tentu boleh menasihati tetapi keputusan tetap ada di tangan kita sendiri.
Katakan pada pasangan bahwa Anda hanya ingin membantunya menjadi lebih dewasa. Sampaikan juga bahwa dalam hubungan, kerja sama kedua belah pihak sangat dibutuhkan. Anda hanya ingin mencari cara agar hubungan ini dapat terus berjalan.
Jika setelah Anda berbicara pasangan memberikan argumen penolakan, semuanya kembali pada Anda. Hanya Anda yang tahu apakah diri sendiri sanggup dan mau melanjutkan atau menyudahinya saja sampai di sini.