Apa diet tinggi protein baik bagi kesehatan?
Ada beberapa dampak yang mungkin bisa ditimbulkan dari diet tinggi protein. Namun, bukan berarti diet tinggi protein itu tidak boleh dilakukan. Siapa saja yang harus lebih berhati-hati dalam menjalani diet tinggi protein?
Diet tinggi protein dan kerusakan ginjal
Walaupun ada anjuran untuk pasien penyakit ginjal, seperti gagal ginjal, untuk tidak mengonsumsi protein terlalu banyak, hal ini tidak berarti protein tidak baik dikonsumsi. Sebenarnya, orang sehat tidak masalah mengonsumsi makanan tinggi protein. Pasien yang sudah mengalami penyakit ginjal akibat berbagai faktor risiko, memang tidak diperbolehkan untuk mengonsumsi protein yang terlalu banyak karena akan memperberat kerja ginjal, yang sebelumnya sudah mengalami kerusakan. Namun, bagaimana jika ginjal sehat dan mampu bekerja dengan baik? Tidak apa-apa mengonsumsi diet tinggi protein, dan beberapa penelitian menyatakan belum ada bukti yang kuat diet tinggi protein dapat menyebabkan penyakit ginjal pada orang yang sehat.
Diet tinggi protein dan kerusakan pada hati
Hati merupakan organ yang berperan penting dalam segala proses metabolisme dalam tubuh. Sama seperti kasus pada pasien penyakit ginjal, pasien yang mengalami gangguan fungsi hati seperti sirosis, dianjurkan untuk tidak mengonsumsi protein dalam jumlah banyak, bahkan harus mengurangi jumlah proteinnya dalam satu hari agar tidak memperparah gangguan pada hati. Namun pada orang yang sehat dan memiliki fungsi hati yang normal, tidak masalah mengonsumsi makanan tinggi protein. Sampai saat ini juga belum ada penelitian yang membuktikan bahwa mengonsumsi makanan tinggi protein dapat menyebabkan kerusakan hati.
Diet tinggi protein dan kanker
Sebuah penelitian yang dimuat pada Journal cell Metabolism menemukan bahwa mengonsumsi banyak sumber protein dalam waktu yang lama di pertengahan usia, meningkatkan risiko kematian karena berbagai sebab sebanyak 74%, dan risiko kematian akibat kanker meningkat menjadi 4 kali lebih besar dibandingkan dengan orang yang mengonsumsi protein yang rendah. Bahkan hasil penelitian ini menyebutkan bahwa pada kelompok orang yang mengonsumsi protein dalam jumlah sedang masih memiliki risiko 3 kali lebih besar untuk terkena penyakit kanker dibandingkan dengan kelompok yang mengonsumsi dalam jumlah yang sedikit.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar