Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
Tanaman alfalfa adalah tanaman herbal yang memiliki manfaat kesehatan yang banyak. Orang-orang menggunakan daun, tunas, dan bibitnya untuk dijadikan obat. Tanaman Alfalfa digunakan untuk kondisi yang berhubungan dengan ginjal, kandung kemih dan kondisi prostat, serta untuk meningkatkan peredaran urine.
Alfalfa juga digunakan untuk kolesterol tinggi, asma, osteoarthritis, rematik, diabetes, sakit perut, dan gangguan perdarahan yang disebut thrombocytopenic purpura. Orang-orang juga menggunakan alfalfa sebagai sumber vitamin A, C, E, dan K4; dan kalsium mineral, kalium, fosfor, dan zat besi.
Belum ada penelitian cukup tentang bagaimana suplemen dari tanaman alfalfa ini bekerja. Silakan diskusikan dengan ahli herbal atau dokter Anda untuk informasi lebih lanjut. Namun, ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa tanaman alfalfa bermanfaat untuk beberapa kondisi berikut:
Informasi yang disediakan di bawah ini bukanlah pengganti rekomendasi medis. Selalu konsultasikan dengan herbalis atau dokter Anda sebelum mengonsumsi obat ini.
Untuk kolesterol tinggi, dosis tanaman alfalfa biasanya digunakan sebanyak 5-10 gram, atau direndam di dalam teh, tiga kali sehari.
Dosis suplemen herbal ini dapat berbeda untuk setiap pasien. Dosis yang digunakan tergantung usia, kesehatan, dan beberapa kondisi lainnya. Suplemen herbal tidak selalu aman. Silakan diskusikan dengan ahli herbal atau dokter Anda untuk dosis yang sesuai.
Suplemen herbal ini dapat tersedia dalam beberapa bentuk obat:
Alfalfa dapat menyebabkan beberapa efek samping yaitu:
Tidak semua orang mengalami efek samping ini. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas. Jika Anda khawatir dengan efek sampingnya, silakan konsultasikan dengan ahli herbal atau dokter Anda.
Jangan gunakan tanaman alfalfa jika Anda memiliki reaksi alergi terhadapnya. Orang dengan SLE (penyakit lupus) sebaiknya tidak menggunakan benih alfalfa. Jika Anda memiliki gejala terkait SLE saat menggunakan alfalfa, segera hentikan penggunaannya dan kabari dokter Anda.
Anda sebaiknya berhati-hati jika menggunakan antikoagulan, obat antidiabetes, estrogen, KB (hormonal), dan obat herbal lainnya saat menggunakan alfalfa.
Regulasi yang mengatur penggunaan suplemen herbal tidak seketat peraturan obat-obatan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui keamanannya. Sebelum menggunakan, pastikan manfaat penggunaan suplemen herbal lebih besar dibandingkan risikonya. Konsultasikan dengan ahli herbal atau dokter untuk informasi lebih lanjut.
Karena alfalfa adalah tanaman yang bekerja sebagai stimulan rahim dan hormon, jangan gunakan obat herbal ini saat hamil kecuali di bawah petunjuk ahli herbal atau dokter.
Suplemen herbal ini dapat berpengaruh dengan obat yang sedang digunakan atau kondisi medis Anda. Konsultasikan dengan ahli herbal atau dokter Anda sebelum menggunakannya.
Alfalfa dapat meningkatkan waktu pro-thrombin dan memperpanjang perdarahan saat menggunakannya dengan antikoagulan.
Gunakan alfalfa dengan hati-hati jika digunakan bersamaan dengan obat anti-diabetes (termasuk insulin) karena dapat berpotensi terjadinya hypoglycemic.
Alfalfa dapat mengganggu penggantian terapi hormon atau kontrasepsi hormonal. Anda sebaiknya bilang pada dokter Anda tentang obat atau obat herbal apapun yang sedang digunakan dan tanyakan pada dokter tentang interaksi mereka sebelum menggunakan alfalfa.
Alfalfa meningkatkan risiko penggumpalan ketika digunakan dengan jelatang dan peterseli.
Alfalfa dapat memengaruhi tes kolestorol dan gula darah karena bisa mengurangi jumlah kolesterol dalam tubuh.
Hello Health Group tidak menyediakan nasihat medis, diagnosis, atau pengobatan.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar