Ketahui HPL kehamilan Anda
Gunakan kalkulator ini untuk menghitung hari perkiraan lahir (HPL) Anda. Ini hanyalah prediksi, bukan sebuah jaminan pasti. Pada umumnya, hari melahirkan sebenarnya akan maju atau mundur seminggu dari HPL.
Disclaimer
Kalkulator ini bukanlah sebuah alat diagnosis medis ataupun pengganti konsultasi dokter. Alat ini hanya untuk menambah pengetahuan. Informasi di Hello Sehat jangan sampai membuat Anda enggan berkonsultasi secara langsung dengan dokter.
FAQS
Kalkulator Kehamilan untuk Hari Perkiraan Lahir menghitung perkiraan seberapa jauh Anda dalam kehamilan sekaligus kapan Anda akan melahirkan. Meskipun didasarkan pada perhitungan hari pertama menstruasi terakhir Anda dan rata-rata panjang siklus menstruasi Anda atau saat Anda hamil, perlu diketahui bahwa hasilnya tidaklah menjamin 100%.
Dalam beberapa hal, kalkulator ini lebih akurat untuk ibu yang sedang hamil bayi tabung. Namun, HPL tetap dapat bervariasi tergantung sejumlah faktor. Yang terbaik tetaplah berkonsultasi dengan dokter kandungan jika Anda memiliki kekhawatiran.
Masa kehamilan mengacu pada rentang waktu dari hari pertama haid terakhir (HPHT) hingga kelahiran. Kehamilan normal berkisar 37 minggu 0 hari hingga 41 minggu 6 hari. Waktu terbaik untuk bayi lahir yakni antara 39 – 40 minggu. Ketika bayi lahir sebelum 37 minggu, kelahiran dianggap prematur. Kelahiran setelah 42 minggu dianggap postmatur.
Usia kehamilan menggambarkan seberapa lama kandungan terus tumbuh dan berkembang. Usia kehamilan saat ini diukur dari hari pertama siklus menstruasi terakhir wanita tersebut dan berkaitan dengan tahap perkembangan janin, seperti apakah tangan dan kaki telah terbentuk.
Kehamilan cukup bulan berada dalam rentang 37 minggu 0 hari hingga 41 minggu 6 hari dengan rata-rata sekitar 40 minggu. Sementara itu, bayi prematur atau bayi yang lahir sebelum 37 minggu berisiko mengalami masalah pernapasan, gula darah rendah, masalah makan, penyakit kuning pada bayi baru lahir, dan mungkin akan tinggal di rumah sakit lebih lama.
Wanita hamil yang mengandung anak kembar dua atau tiga memiliki risiko kelahiran prematur lebih tinggi. Faktor lain seperti diabetes, tekanan darah tinggi, merokok, minum alkohol, jarak antarkehamilan yang singkat, riwayat infertilitas (termasuk wanita yang hamil dengan bayi tabung), serta kurangnya perawatan prenatal juga dapat menyebabkan kelahiran prematur. Riwayat lahir prematur sebelumnya juga menjadi risiko kelahiran prematur.