Tahukah Anda mengenai prosedur turbinektomi? Turbinektomi atau turbinectomy adalah sebuah prosedur yang dilakukan untuk mengangkat bagian hidung yang disebut dengan turbinat. Prosedur ini berguna untuk mereka yang mengalami gangguan kesehatan yang memengaruhi hidung. Bagaimana prosedur dan apa saja risikonya? Simak penjelasan di bawah ini.
Apa itu turbinektomi?
Turbinat atau yang disebut juga turbin atau concha hidung adalah tulang di hidung Anda yang ditutupi oleh jaringan kelenjar yang kaya pembuluh darah dan saraf.
Tulang ini membantu mengatur aliran udara melalui hidung. Turbin terkadang bisa membesar dan menyumbat hidung secara permanen.
Nah, prosedur turbinektomi dilakukan untuk mengangkat sebagian atau seluruh bagian turbinat yang menyumbat hidung Anda tersebut.
Pembedahan ini biasanya dilakukan di ruang operasi dengan anestesi umum. Terkadang, turbinektomi dilakukan bersamaan dengan prosedur lain untuk memperbaiki pernapasan melalui hidung, seperti:
- operasi sinus,
- endoskopi hidung, atau
- septoplasti.
Mengapa saya butuh turbinektomi?
Dikutip dari Nationwide Children, turbinektomi dapat bermanfaat untuk mereka yang mengalami kesulitan bernapas melalui hidung, seperti:
- hidung tersumbat yang cukup parah,
- bentuk septum (tulang pembatas hidung) yang abnormal,
- mimisan (epistaksis) karena aliran udara yang mengalami gangguan, dan
- pengeringan selaput lendir yang melapisi hidung.
Dokter biasanya akan merekomendasikan pembedahan turbin setelah memberikan pengobatan oral dan topikal, terapi alergi, dan pencegahan iritasi.
Apa yang perlu disiapkan sebelum turbinektomi?
Sebelum turbinektomi dilakukan, dokter akan memeriksa kesehatan Anda untuk memastikan diagnosis penyakit yang Anda alami.
Dokter mungkin juga akan mengajukan sejumlah pertanyaan tentang kondisi kesehatan hingga obat-obatan yang sedang Anda konsumsi.
Selain itu, dokter atau petugas kesehatan akan memberi tahu instruksi yang harus Anda lakukan sebelum prosedur turbinektomi dimulai.
Apa yang terjadi saat turbinektomi?
Prosedur turbinektomi dilakukan melalui lubang hidung Anda dan tidak menimbulkan bekas luka di wajah.
Pembedahan ini biasanya dilakukan dengan anestesi umum atau bius total, tetapi anestesi lokal juga bisa digunakan. Turbinektomi biasanya memakan waktu 15-30 menit.
Situs layanan informasi kesehatan masyarakat nasional Australia, Healthdirect Australia, menyebutkan bahwa turbinektomi biasanya melibatkan salah satu dari teknik berikut ini.
- Diatermi, yaitu menggunakan arus listrik pada jarum yang ditempatkan di permukaan turbin atau di dalam jaringan.
- Trimming (pemangkasan), yaitu memotong bagian bawah atau luar turbin. Prosedur ini mungkin juga melibatkan pengangkatan beberapa tulang turbinat dan menggulung beberapa jaringan yang tersisa.
Dokter bedah kemudian menempatkan penutup di hidung Anda untuk mencegah perdarahan.
Apa yang terjadi setelah turbinectomy?
Setelah menjalani turbinectomy, masalah pernapasan melalui hidung yang Anda keluhkan biasanya akan tuntas.
Anda bisa langsung pulang setelah menjalani prosedur ini. Namun, jika membutuhkan perawatan lebih lanjut, Anda mungkin diminta menginap selama sekitar satu hari.
Bila sedang bekerja, Anda juga perlu mempertimbangkan untuk mengambil cuti bekerja dan menghindar sejenak dari orang lain pascaprosedur ini.
Tujuannya untuk menghindari flu yang bisa saja ditularkan dari orang lain. Olahraga teratur akan membantu Anda untuk melakukan aktivitas normal kembali setelah menjalani turbinektomi.
Namun, Anda perlu melakukan konsultasi kepada dokter terlebih dahulu sebelum memulai olahraga.
Apa saja risiko yang mungkin terjadi akibat turbinectomy?
Prosedur pembedahan ini biasanya aman dan sederhana. Namun, Anda tetap perlu mengetahui risiko yang menyertainya.
Komplikasi umum turbinectomy seperti mual, muntah, sakit tenggorokan, dan kantuk jarang terjadi dan biasanya hilang dalam 48 jam pertama.
Selain itu, komplikasi yang lebih spesifik dari prosedur ini adalah:
- perdarahan,
- infeksi,
- mati rasa di sekitar ujung hidung atau gigi depan,
- jaringan parut pada penghubung turbinat ke septum,
- peningkatan cairan di hidung,
- sindrom syok toksik, yang merupakan infeksi pada aliran darah, hingga
- kerusakan pada saluran air mata.
Ikuti langkah di bawah ini setelah menjalani operasi turbinektomi.
- Tetap terhidari dengan baik.
- Minum analgesia secara teratur.
- Gunakan semprotan hidung dan pelumas jika diresepkan.
- Istirahat yang cukup dan hindari aktivitas berlebihan.
- Lakukan kontrol kesehatan ke dokter.
Jika Anda memiliki kekhawatiran terhadap efek yang muncul setelah prosedur turbinektomi, seperti hidung keluar nanah dan demam, segera hubungi dokter.
Dokter akan memberikan saran dan solusi yang terbaik untuk kondisi Anda.