backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Cara Mengetahui Kadar Asam Amino dalam Darah dan Tujuannya

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari · Tanggal diperbarui 24/11/2023

Cara Mengetahui Kadar Asam Amino dalam Darah dan Tujuannya

Asam amino adalah salah satu bagian terkecil dari struktur protein. Manfaat asam amino dalam darah dapat mendukung pertumbuhan dan pemeliharaan sel serta memastikan kelancaran proses metabolisme. 

Namun untuk mendukung perannya tersebut, keseimbangan asam amino dalam darah menjadi kunci penting. Hal ini karena ketidakseimbangannya justru menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Cara yang bisa dilakukan untuk mengetahui keseimbangan asam amino dalam darah adalah melalui tes asam amino. Berikut info lengkapnya. 

Apa itu tes asam amino?

tes darah IBS

Tes asam amino (amino acid test) digunakan untuk mengukur asam amino dalam tubuh serta mendiagnosis kelainan pada metabolisme asam amino, seperti phenylketonuria (PKU). 

Selain itu, tes ini juga dapat membantu dalam mendiagnosis kondisi medis tertentu, termasuk gangguan ginjal dan penyakit hati. 

Ada beberapa pilihan tes asam amino yang dapat dilakukan dan disesuaikan dengan kebutuhan pasien, di antaranya berikut ini.

  • Tes asam amino darah. Ini dapat memberikan gambaran tentang seberapa efektif tubuh menyerap dan mendistribusikan asam amino. 
  • Tes asam amino urine. Ini dapat mengevaluasi seberapa baik tubuh membuang kelebihan asam amino. 
  • Tes asam amino cairan serebrospinal. Dalam beberapa kasus, tes ini dapat dilakukan untuk mengevaluasi keseimbangan asam amino dalam cairan serebrospinal yang melapisi otak dan sumsum tulang belakang. 

Melalui tes tersebut, gangguan kesehatan yang memengaruhi asam amino dapat terdeteksi. Adapun gangguan asam amino ini dapat terjadi di semua usia, tetapi sering terjadi pada masa bayi atau anak usia dini. 

Perlu Anda ketahui.

Asam amino terbagi menjadi tiga jenis, yaitu berikut ini. 
  • Essential amino acid, yang terdiri dari histidin, isoleusin, leusin, lisin, metionin, fenilalanin, treonin, triptofan, dan valin. 
  • Nonessential amino acid, yang terdiri dari alanine, arginin, asparagine, asam aspartat, sistein, asam glutamat, glutamin, glisin, proline, dan tirosin. 
  • Conditional amino acid, yang terdiri dari arginin, sistein, glutamin, tirosin, glisin, ornithine, proline, dan serine. 

Apa tujuan dari tes asam amino dalam darah?

Tes asam amino dalam darah dilakukan untuk mendeteksi penyakit tertentu serta tujuan lainnya, seperti di bawah ini.

  • Mendeteksi penyakit kognitif yang berhubungan dengan gangguan metabolisme asam amino, seperti phenylketonuria (PKU), maple syrup urine disease (MSUD), homocystinuria, dan cystic fibrosis.
  • Mendeteksi gangguan ginjal atau hati. 
  • Mengamati efektivitas pengobatan.
  • Memeriksa status gizi pasien. 

Apa yang harus dilakukan sebelum menjalani tes asam amino dalam darah?

Sebelum menjalani tes asam amino dalam darah, dokter akan menanyakan beberapa hal seperti:

  • gejala penyakit yang Anda alami, dan
  • penyakit keturunan yang berhubungan dengan kelainan asam amino. 

Biasanya, dokter akan menyuruh Anda berpuasa sebelum tes darah selama 3 jam atau lebih.

Anda disarankan untuk menggunakan pakaian lengan pendek untuk mempermudah proses pengambilan sampel darah dari tangan Anda.

Bagaimana proses tes asam amino dalam darah?

susah ambil darah

Tes asam amino dalam darah dilakukan dengan mengambil sampel darah. Tenaga medis yang bertugas mengambil darah Anda akan melakukan langkah-langkah sebagai berikut.

  1. Melilitkan sabuk elastis di sekitar lengan bagian atas Anda untuk menghentikan aliran darah. Hal ini membuat pembuluh darah di bawah ikatan membesar sehingga memudahkan untuk menyuntikkan jarum ke dalam pembuluh.
  2. Membersihkan bagian yang akan disuntikkan dengan alkohol.
  3. Menyuntikkan jarum ke dalam pembuluh darah, mungkin diperlukan lebih dari satu jarum. 
  4. Memasangkan tabung ke jarum suntik untuk diisi dengan darah.
  5. Melepaskan ikatan dari lengan Anda ketika pengambilan darah dirasa sudah cukup.
  6. Menempelkan kain kasa atau kapas pada bagian yang disuntik.
  7. Setelah selesai disuntik, tenaga medis akan memberi tekanan pada bagian tersebut dan kemudian memasang perban. 

Apabila tes pemeriksaan ini memerlukan sampel urine, perawat akan menginstruksikan Anda untuk mengambil sampel urine pada pagi hari.

Apa yang harus dilakukan setelah menjalani tes asam amino dalam darah?

Setelah melakukan tes asam amino ini, Anda sudah dapat melakukan aktivitas seperti biasa. 

Sebagian orang mungkin akan merasakan sakit ketika jarum suntik ditusukkan ke kulit.

Namun bagi kebanyakan orang, rasa sakit tersebut akan berangsur hilang ketika jarum sudah berada tepat di pembuluh darah dan pengambilan darah selesai dilakukan

Umumnya, tingkat nyeri yang dialami tergantung pada keahlian perawat, kondisi pembuluh darah, dan sensitivitas seseorang terhadap rasa sakit.

Jika Anda memiliki pertanyaan seputar proses tes untuk mengukur kadar asam amino dalam darah, silakan berkonsultasi kepada dokter atau tenaga medis yang terkait untuk instruksi lebih lanjut.

Seperti apa hasil tes asam amino dalam darah yang dikatakan normal?

pemeriksaan reproduksi pria

Menurut UCSF Health, kadar atau konsentrasi normal asam amino dalam darah adalah sebagai berikut.

1. Alanin 

  • Anak-anak: 200–450 mikromol per liter.
  • Orang dewasa: 230–510 mikromol per liter.

2. Arginin

  • Anak-anak: 44–120 mikromol per liter.
  • Orang dewasa: 13–64 mikromol per liter.

3. Asparagine

  • Anak-anak: 15–40 mikromol per liter.
  • Orang dewasa: 45–130 mikromol per liter.

4. Asam aspartat

  • Anak-anak: 0–26 mikromol per liter.
  • Orang dewasa: 0–6 mikromol per liter.

5. Sistein 

  • Anak-anak: 19–47 mikromol per liter. 
  • Orang dewasa: 30–65 mikromol per liter. 

6. Asam glutamat

  • Anak-anak: 32–140 mikromol per liter. 
  • Orang dewasa: 18–98 mikromol per liter. 

7. Glutamin

  • Anak-anak: 420–730 mikromol per liter. 
  • Orang dewasa: 390–650 mikromol per liter. 
  • 8. Glisin

    • Anak-anak: 110–240 mikromol per liter. 
    • Orang dewasa: 170–330 mikromol per liter. 

    9. Asam Amino dalam darah proline

    • Anak-anak: 130–290 mikromol per liter. 
    • Orang dewasa: 110—360 mikromol per liter. 

    10. Tirosin 

    • Anak-anak: 26–110 mikromol per liter. 
    • Orang dewasa: 45–74 mikromol per liter. 

    11. Valine

    • Anak-anak: 160–350 mikromol per liter. 
    • Orang dewasa: 150–310 mikromol per liter.

    12. Threonine

    • Anak-anak: 67–150 mikromol per liter. 
    • Orang dewasa: 92–240 mikromol per liter.  

    13. Taurine

    • Anak-anak: 11–120 mikromol per liter. 
    • Orang dewasa: 45–130 mikromol per liter.  

    14. Serine 

    • Anak-anak: 93–150 mikromol per liter. 
    • Orang dewasa: 56–140 mikromol per liter. 

    15. Fenilalanine

    • Anak-anak: 26–86 mikromol per liter. 
    • Orang dewasa: 41–68 mikromol per liter.

     16. Ornithine

    • Anak-anak: 44–90 mikromol per liter.
    • Orang dewasa: 27–80 mikromol per liter.

    17. Methionine 

    • Anak-anak: 13–30 mikromol per liter.
    • Orang dewasa: 16–30 mikromol per liter.

    Hasil tes asam amino dalam darah tidak normal

    • Peningkatan kadar asam amino dalam darah dapat disebabkan oleh eklampsia, kesalahan metabolisme bawaan, intoleransi fruktosa, gagal ginjal, sindrom Reye, atau mungkin kesalahan laboratorium. 
    • Sementara penurunan kadar asam amino dalam darah mungkin disebabkan oleh malnutrisi, sindrom nefrotik, rheumatoid arthritis, penyakit Hartnup, demam, hiperfungsi kortikal adrenal, atau kesalahan laboratorium. 

    Perlu diingat, konsentrasi normal asam amino dalam darah akan berbeda-beda tergantung kadar asam amino dalam tubuh. Diagnosis tanpa jejak penyakit keturunan hanya diberikan jika hasilnya sangat tidak normal.

    Bayi dan anak-anak biasanya memiliki tingkat asam amino yang lebih tinggi daripada orang dewasa.

    Selain itu hasil tes mungkin akan berbeda-beda pada setiap laboratorium karena menggunakan pengukuran yang berbeda. 

    Melalui hasil tes tersebut dokter akan menjelaskannya dengan detail dan mungkin menggabungkannya dengan hasil tes lain untuk memberikan diagnosis yang spesifik. 

    Konsultasikan kepada dokter atau tenaga medis yang terkait untuk info lebih lanjut terkait pembacaan hasil tes ini.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari · Tanggal diperbarui 24/11/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan