3. Menerima transplantasi organ
Vaksin bekerja dengan memancing respons sistem kekebalan tubuh. Apabila sistem kekebalan Anda tidak bekerja dengan baik, vaksin pun tidak akan berfungsi secara optimal.
Oleh karena penerima transplantasi organ menggunakan obat-obatan yang dapat memengaruhi sistem kekebalan, penting untuk memahami vaksin manakah yang tidak boleh Anda dapatkan.
Berikut jenis vaksin yang harus dihindari.
- Influenza.
- Varicella atau cacar air.
- Herpes zoster.
- Campak dan rubella (MMR).
4. Mengonsumsi obat pengencer darah
Pada dasarnya, pemberian vaksin untuk orang yang mengonsumsi obat pengencer darah masih aman dilakukan. Hanya saja, Anda harus memberitahu petugas pelayanan kesehatan jika sedang mengonsumsi obat pengencer darah.
Ini karena hampir semua jenis vaksin disuntikkan langsung pada otot lengan. Penyuntikan ke otot (intramuskular) lebih berisiko menyebabkan sedikit perdarahan daripada suntikan di bawah kulit.
Apabila Anda mengonsumsi pengencer darah seperti warfarin, perdarahan mungkin butuh waktu lebih lama untuk berhenti. Alhasil, tangan pun tampak memar. Ini berlaku untuk semua jenis vaksin yang akan diterima.
5. Alergi parah atau anafilaksis

Jika Anda pernah mengalami reaksi alergi yang parah (anafilaksis) terhadap salah satu bahan dalam vaksin, segera beritahu petugas layanan kesehatan setempat agar Anda mendapatkan jenis vaksin yang lain.
David M. Lang, MD, Kepala Departemen Alergi dan Imunologi Klinis Cleveland Clinic, AS, menyebutkan bahwa reaksi anafilaksis terhadap vaksin COVID-19 biasanya dipicu oleh polietilen glikol (PEG).
Oleh sebab itu, orang yang alergi terhadap PEG tidak boleh menerima vaksin yang mengandung senyawa ini. Anda sebaiknya mencari vaksin COVID-19 lain yang tidak mengandung PEG.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar