Lapar, haus, dan mudah lelah merupakan hal yang wajar terjadi saat puasa. Namun, jangan menyepelekan beberapa tanda dari tubuh yang mungkin mengisyaratkan Anda harus segera batal puasa.
Memaksakan diri untuk terus berpuasa dengan kondisi tubuh tidak memadai sering kali justru membuat Anda harus mengorbankan lebih banyak waktu untuk tidak berpuasa di kemudian hari.
Tanda harus segera batal puasa
Dengan tidak memaksakan diri untuk berpuasa, Anda telah memberi waktu bagi tubuh untuk kembali fit dan siap berpuasa di hari berikutnya.
Berikut adalah beberapa kondisi yang sebaiknya Anda gunakan sebagai pertimbangan untuk segera membatalkan puasa.
1. Sakit perut
Ketika berpuasa, kadar asam di dalam lambung akan mulai naik karena tidak ada makanan yang bisa dipecah.
Di waktu bersamaan, tubuh akan melakukan pembakaran lemak sebagai pengganti karbohidrat untuk sumber energi.
Bagi beberapa orang, contohnya yang memiliki riwayat maag, kombinasi kedua hal tersebut bisa menimbulkan rasa sakit yang cukup menyiksa pada perut.
Jika kondisi ini tidak kunjung membaik, pertimbangkanlah untuk segera membatalkan puasa. Akan tetapi, jangan langsung makan dalam jumlah banyak.
Hindari pula makanan tinggi lemak, seperti goreng-gorengan. Sebagai gantinya, pilihlah makanan tinggi serat.
2. Sakit kepala
Mengutip situs Cleveland Clinic, sakit kepala dapat muncul ketika seseorang tidak makan dalam jangka waktu tertentu, seperti saat puasa.
Meski semua orang bisa merasakannya, pasien diabetes yang puasa memang lebih mudah sakit kepala akibat penurunan kadar gula darah yang cukup drastis.
Sakit kepala saat puasa juga bisa terjadi karena beberapa hal, seperti dehidrasi dan jam tidur yang tidak teratur.
Namun, kondisi ini seharusnya segera membaik setelah beberapa saat atau setelah Anda istirahat.
Jika sakit kepala tidak kunjung membaik atau bahkan membuat Anda hampir kehilangan kesadaran, ini adalah tanda bagi Anda untuk membatalkan puasa.
3. Penglihatan kabur
Saat berpuasa, tekanan gula darah Anda akan menurun. Kondisi ini juga berpengaruh pada aliran darah ke mata sehingga dapat menurunkan kemampuan penglihatan Anda.
Pada seseorang dengan riwayat gula darah rendah (hiperglikemia), kondisi ini mungkin bisa lebih parah.
Maka, tidak ada salahnya untuk mempertimbangkan batal puasa ketika kemampuan melihat Anda mulai menurun.
Jika dibiarkan, puasa justru dikhawatirkan bisa menimbulkan stres oksidatif hingga membahayakan jantung.
4. Dehidrasi
Puasa berarti tidak makan dan minum. Ini artinya, tubuh Anda memang lebih berisiko mengalami dehidrasi. Jika Anda hanya merasakan rasa harus, itu merupakan hal yang wajar.
Namun, jika dehidrasi sudah disertai dengan mulut kering, penurunan konsentrasi, dan sakit kepala, sebaiknya pertimbangkan untuk membatalkan puasa.
Dehidrasi juga termasuk salah satu ciri-ciri ibu hamil tidak boleh puasa. Pasalnya, dehidrasi selama kehamilan bisa mengganggu pertumbuhan janin.
Pola 2–4–2 untuk cegah dehidrasi saat puasa
- 2 gelas air putih saat berbuka.
- 4 gelas air putih dalam beberapa jam sebelum waktu tidur.
- 2 gelas air putih saat sahur.
5. Keringat berlebih
Tanda Anda harus segera batal puasa selanjutnya adalah keluarnya keringat secara berlebihan. Keringat berlebih bisa menjadi salah satu tanda hipoglikemia (gula darah rendah) akibat berpuasa.
Kondisi ini terjadi karena hipoglikemia memicu peningkatan produksi hormon adrenalin. Hormon ini akan merangsang kelenjar keringat untuk lebih aktif menghasilkan keringat.
Anda sebenarnya tidak perlu khawatir jika keringat muncul saat Anda beraktivitas. Ini merupakan mekanisme tubuh untuk menurunkan suhunya.
Namun, jika keringat terus keluar meski Anda baru saja beristirahat atau bahkan disertai tubuh yang gemetar, ini merupakan tanda untuk batal puasa.
6. Sulit konsentrasi
Penurunan konsentrasi merupakan salah satu efek yang lazim terjadi saat puasa. Hal ini disebabkan karena otak Anda kekurangan energi untuk bekerja.
Namun, pada seseorang dengan riwayat hipotiroidisme (kelenjar tiroid kurang aktif), kesulitan konsentrasi bisa menandakan kondisi yang lebih serius.
Selain penurunan konsentrasi, hipotiroidisme sering kali juga ditandai dengan mudah kedinginan, nyeri sendi, hingga sembelit.
Selain berbagai tanda di atas, Anda mungkin juga merasakan gejala lain karena suatu penyakit yang harus diatasi dengan cara membatalkan puasa.
Oleh karena itu, jika Anda mengidap penyakit atau kondisi medis tertentu, bicarakan dengan dokter terlebih dahulu sebelum berpuasa.
Apalagi jika Anda ingin berpuasa pada bulan Ramadhan yang dilakukan hampir selama 30 hari berturut-turut.
Apa yang harus dilakukan setelah membatalkan puasa?
Sama seperti buka puasa biasanya, Anda bisa membatalkan puasa dengan minum air putih. Minumlah air putih bersuhu ruangan, bukan air panas atau dingin.
Setelah itu, mulailah mengonsumsi makanan atau minuman manis. Pilihlah buah-buahan padat gula, seperti pisang atau kurma.
Usai membatalkan puasa dengan makanan ringan, mulailah mengonsumsi makanan utama. Pastikan setiap porsi makanan buka puasa Anda mengandung zat gizi yang seimbang.
Kesimpulan
Tanda-tanda Anda harus batal puasa yaitu sakit perut, sakit kepala, penglihatan kabur, dehidrasi, berkeringat secara berlebihan, dan kesulitan berkonsentrasi.
[embed-health-tool-bmi]