Kumis atau rambut yang bertumbuh di bibir atas umumnya terjadi pada pria. Namun, bagaimana jadinya jika kumis tumbuh di bibir atas wanita? Pernahkah Anda melihatnya? Tumbuhnya kumis pada wanita bisa merupakan suatu kondisi yang disebut hirsutisme. Hirsutisme adalah masalah kesehatan yang sering terkait dengan hormon di tubuh wanita.
Lantas, apa ya penyebab kondisi ini dan bagaimana cara mengatasinya? Simak ulasan di bawah ini.
Apa itu hirsutisme?
Hirsutisme adalah pertumbuhan rambut berlebih pada wanita di area yang biasanya tumbuh rambut pada pria, misalnya bibir atas, dagu, cambang, dada, dan punggung.
Kondisi ini umumnya merupakan gejala dari suatu masalah kesehatan yang mendasarinya dan sering kali terkait dengan kelebihan hormon androgen (pria), terutama testosteron pada wanita.
Meski umumnya tidak berbahaya, kondisi ini bisa mengurangi kepercayaan diri wanita yang mengalaminya. Bahkan, stres emosional, kecemasan, dan depresi pun bisa terjadi.
Meski hirsutisme ditandai dengan pertumbuhan rambut berlebih, tidak semua wanita dengan bulu atau rambut yang banyak dan tebal tergolong ke dalam hirsutisme.
Melansir Better Health Channel, genetik memainkan peran penting dalam warna, ketebalan, dan distribusi rambut.
Beberapa wanita di beberapa wilayah, misal Timur Tengah dan India, memang memiliki rambut tubuh yang berwarna gelap, bahkan hingga tumbuh di area wajahnya.
Hirsutisme adalah kondisi yang dapat diobati dengan kombinasi perawatan diri dan terapi medis. Tanyakan lebih lanjut kepada tim medis untuk perawatan yang tepat.
Seberapa umumkah hirsutisme?
Menurut Cleveland Clinic, hirsutisme adalah kondisi yang terjadi pada 5%—10% wanita yang berada pada usia subur.
Kebanyakan wanita tidak perlu perawatan medis. Terapi dapat memulihkan hirsutisme, tapi mungkin diperlukan waktu berbulan-bulan untuk dapat sembuh. Hirsutisme adalah kondisi yang tidak dapat dicegah.
Apa saja tanda-tanda dan gejala hirsutisme?
Hirsutisme adalah pertumbuhan rambut yang tebal dan berwarna gelap.
Umumnya, rambut ini muncul di area yang biasanya tumbuh rambut pada pria, terutama di atas bibir, cambang, punggung atas, leher, dada, paha, perut, dan di sekitar puting.
Kadar androgen yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan tanda dan gejala lain yang bisa muncul seiring waktu.
Beberapa tanda dan gejala khas lainnya terkait hirsutisme adalah sebagai berikut.
- Suara yang lebih dalam.
- Kebotakan atau rambut rontok.
- Jerawat.
- Menstruasi tidak teratur atau tidak menstruasi sama sekali.
- Ukuran payudara yang kecil.
- Pembesaran klitoris.
- Peningkatan gairah seks.
- Peningkatan massa otot.
Dalam kasus yang lebih serius, hirsutisme juga bisa menimbulkan masalah kesuburan.
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah kepada dokter Anda.
Kapan harus periksa ke dokter?
Apa penyebab hirsutisme?
Ada tiga penyebab utama hirsutisme, di antaranya berikut ini.
- Hormon. Dalam banyak kasus, hirsutisme disebabkan oleh kelebihan hormon androgen. Wanita biasanya membuat sejumlah kecil androgen di ovarium dan kelenjar adrenal. Nah, masalah di organ-organ tersebut dapat menyebabkan terlalu banyak hormon yang dibuat. Kondisi ini sering terjadi pada wanita yang memiliki riwayat sindrom ovarium polikistik (PCOS), tumor di kelenjar adrenal, dan sindrom Cushing.
- Hiperplasia adrenal kongenital. Ini merupakan kondisi bawaan yang ditandai dengan produksi hormon steroid yang tidak normal, termasuk kortisol dan androgen, oleh kelenjar adrenal.
- Obat. Penggunaan obat tertentu dapat mengubah kadar hormon dalam tubuh Anda, sehingga memicu pertumbuhan rambut yang berlebih. Beberapa obat-obatan yang bisa memicu kondisi ini termasuk steroid, fenitoin, diazoxide, siklosporin, dan minoxidil.
Beberapa wanita memiliki hirsutisme idiopatik yang penyebabnya tidak diketahui.
Apa yang meningkatkan risiko seseorang mengalami hirsutisme?
Faktor-faktor tertentu yang meningkatkan risiko Anda mengalami hirsutisme adalah sebagai berikut.
- Riwayat keluarga. Beberapa kondisi yang menyebabkan pertumbuhan rambut berlebih, seperti hiperplasia adrenal kongenital dan sindrom ovarium polikistik, dapat menurun dalam keluarga
- Etnis. Wanita yang berasal dari etnis Mediterania, Timur Tengah, dan Asia Selatan lebih cenderung memiliki bulu atau rambut yang banyak tanpa sebab yang jelas daripada wanita lainnya.
- Obesitas. Kelebihan berat badan dapat menyebabkan peningkatan produksi androgen, yang dapat memicu pertumbuhan rambut berlebih.
Tidak memiliki faktor risiko bukan berarti Anda tidak bisa mengalami penyakit ini. Faktor-faktor ini hanya untuk referensi saja. Anda harus konsultasikan dengan dokter Anda untuk lebih jelasnya.
Bagaimana dokter mendiagnosis kondisi ini?
Dokter mulanya akan mengukur kadar androgen di dalam tubuh dengan tes yang dinamakan testosteron dan dehydroepiandrosterone sulfate (DHEAS).
Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik dan panggul untuk mencari tahu kemungkinan adanya tumor.
Bila diperlukan, CT scan, USG, atau rontgen sinar X mungkin akan dilakukan untuk memeriksa organ tertentu, seperti ovarium atau rahim, yang mungkin menjadi penyebabnya.