backup og meta

Perkembangan Anak Usia 15 Tahun, Bagaimana Tahapan yang Sesuai?

Perkembangan Anak Usia 15 Tahun, Bagaimana Tahapan yang Sesuai?

Di usia 15 tahun, anak mulai masuk ke dalam tahapan kedua perkembangan remaja, yaitu fase middle atau pertengahan. Lantas, perkembangan apa saja yang biasanya terjadi saat anak berusia 15 tahun dan apa yang harus dilakukan?

Berbagai aspek perkembangan anak 15 tahun

Tahapan dalam perkembangan remaja terbagi ke dalam tiga fase yaitu early (awal), middle (pertengahan), dan late (akhir).

Setelah melewati tahap pertama yaitu early,perkembangan anak usia 10 tahun hingga 13 tahun, anak Anda kini sudah masuk fase middle atau pertengahan.

Seperti yang dikutip dari Sutter Health, tahap early merupakan masa yang cukup sulit baik untuk orangtua juga anak.

Di fase itu Anda mungkin kewalahan karena sikap dan perubahan mood yang dialami anak setiap harinya karena ia sedang dalam proses peralihan dari anak menuju remaja.

Nah di usia 15 tahun ini, orangtua biasanya sudah lebih bisa menghadapi anak karena sudah belajar dari fase early.

Namun tentu saja masih banyak “kejutan” yang perlu orangtua pahami mengenai kebiasaan baru serta sikap anak remajanya di usia 15 tahun ini.

Berikut berbagai perubahan perubahan yang umumnya muncul di tahap perkembangan anak usia 15 tahun.

Perkembangan fisik anak 15 tahun

Apabila dilihat secara fisik, kebanyakan remaja perempuan sudah melengkapi tahapan masa pubernya.

Maksudnya, payudaranya sudah tumbuh, rambut halus di area vagina serta ketiak sudah mulai lebat, dan sudah menstruasi.

Namun, tak sedikit pula anak perempuan yang baru mengalami menstruasi di usia ini.

Sementara untuk remaja laki-laki, ia juga biasanya sudah pernah mimpi basah dan suaranya juga semakin berat.

Berikut beberapa perubahan fisik yang umum terjadi di usia 15 tahun:

  • Berat badan semakin bertambah.
  • Tinggi badan remaja perempuan sudah hampir mencapai pertumbuhan maksimal.
  • Suara remaja laki-laki terdengar semakin matang.
  • Pada remaja laki-laki, mulai muncul bulu atau rambut halus di wajah.

Bisa dikatakan,tinggi badan remaja perempuan di usia ini sudah mulai mencapai batas maksimalnya.

Walaupun memang masih akan bertambah, tetapi biasanya tidak terlalu banyak.

Di usia ini, tubuh anak remaja perempuan juga mulai terlihat bentuknya. Proporsi lemak tubuh juga mulai menebal.

Nah, hal ini kerap membuat anak menjadi tidak percaya diri bahkan mulai memahami tentang diet untuk menguruskan badan.

Sebagai orangtua, katakan pada anak bahwa ia masih dalam tahap pertumbuhan. Oleh karenanya, katakan bahwa ia belum perlu untuk menguruskan badan.

Ajak anak berolahraga untuk mengganti diet karena lebih aman dan sehat.

Sementara untuk anak laki-laki, di usia ini mereka akan mengalami pertumbuhan tinggi badan yang cukup signifikan.

Selain tinggi yang bertambah, pertumbuhan otot juga semakin terlihat apabila ia rajin berolahraga.

Tidak hanya itu saja, mereka juga mengalami nafsu makan yang semakin bertambah karena terus merasa lapar.

Perkembangan kognitif

Berikut beberapa perkembangan kognitif pada remaja 15 tahun.

  • Memahami setiap ide yang bersifat abstrak.
  • Mencoba untuk mengemukakan pendapatnya sendiri.
  • Mencoba memahami sifat masing-masing orang.
  • Memahami permasalahan dengan melihat kebenaran dan kesalahan.
  • Sedikit demi sedikit membuat rencana serta tujuan.

Di usia ini, Anda dan anak mungkin memiliki sudut pandang yang berbeda.

Biasanya anak sudah memiliki argumennya sendiri mengapa ia memiliki pandangan yang berbeda dengan Anda.

Bisa dibilang, di usia ini sebagian remaja juga mempunyai kemampuan untuk mengatasi masalahnya walaupun terkadang masih tidak konsisten.

Pada fase ini pula, beberapa dari remaja sudah mulai memikirkan hal apa saja yang ia sukai sehingga menjadi batu loncatan untuk masa depan.

Perkembangan psikologis anak usia 15 tahun

Perkembangan psikologi remaja yang bisa terjadi pada anak di usia 15 tahun ini adalah lebih percaya diri.

Tidak hanya itu saja, remaja juga mulai menunjukkan kemampuan untuk melakukan tindakan yang mandiri.

Beberapa perkembangan psikologis yang umumnya terjadi di antaranya:

  • Merasa lebih percaya diri dan lebih bisa menghadapi tekanan.
  • Lebih memilih siapa saja teman dekatnya.
  • Menyadari akan orientasi seksualnya.
  • Remaja perempuan akan lebih emosional ketika mendekati menstruasi.
  • Ada kalanya emosi pun berubah setiap harinya.

Perkembangan emosional

Dari sisi perkembangan emosional, remaja mulai memperlihatkan sisi kepedulian, perhatian, dan keinginan untuk berbagi.

Hal ini bisa diperlihatkan untuk orangtua, teman sebaya, atau bahkan lawan jenis yang ia sukai.

Walaupun masih memperlihatkan sudut pandang berbeda dengan orangtua, ia juga mulai mengurangi konflik. Lalu, pada sebagian remaja ada kemungkinan pula akan terjadi krisis kepercayaan diri.

Biasanya yang jadi pemicunya adalah penampilannya, masalah di sekolah, memikirkan masa depan, dan lain-lainnya. Tidak hanya itu saja, masalah percintaan dengan orang yang ia sukai juga bisa terjadi di umur 15 tahun ini.

Ingatkan kembali mengenai edukasi seks yang sudah pernah Anda diskusikan sebelumnya.

Perkembangan sosial

Persahabatan sudah menjadi hal yang penting pada perkembangan anak di usia 15 tahun ini. Maka dari itu sebagai orangtua Anda juga perlu mencari tahu seperti apa teman-teman terdekatnya saat ini.

Apabila ia sedang mengalami masalah, biasanya orang yang pertama kali dicari adalah teman dekatnya. Begitu juga dengan masa-masa aktifnya saat bermain media sosial.

Berikan pengawasan yang cukup serta pemahaman untuk menggunakan media sosial dengan baik.

Perkembangan bahasa

Di usia 15 tahun ini mereka biasanya sangat menikmati waktu bersama teman sebaya. Maka dari itu, tidak hanya di sekolah atau tempat les, ada kemungkinan di rumah pun mereka menghubungi kembali teman-temannya.

Tidak hanya teman, ada kemungkinan pula ia berkomunikasi dengan orang yang ia sukai. Sebagai orangtua, Anda perlu untuk membangun komunikasi yang baik dengan anak seperti menanyakan bagaimana harinya hari ini.

Saat remaja Anda menginjak usia 15 tahun, tak ada salahnya untuk Anda memelajari bahasa gaul yang sedang tren di kalangan remaja.

Tujuannya supaya Anda bisa mengerti lebih baik lagi ketika berkomunikasi dengannya.

Tips untuk membantu perkembangan anak usia 15 tahun

Tentunya, peran orangtua masih dibutuhkan pada perkembangan anak di usia 15 tahun ini. Berikan perhatian ketika anak sedang mengalami perubahan pada perilaku juga suasana hati.

Hal ini juga berlaku ketika anak mulai mengalami gangguan tidur, berkurangnya nafsu makan, malas bertemu teman-teman, dan lain-lainnya.

Apabila ia sedang mengalami tekanan atau masalah yang cukup berat, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan dokter atau psikolog yang berkompetensi.

Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya depresi pada remaja.

Berikut beberapa hal lain yang bisa orangtua lakukan untuk membantu perkembangan anak usia 15 tahun, seperti:

1. Dengarkan pendapat yang ia berikan

Setiap remaja memiliki ego yang masih kuat. Begitu juga dalam perkembangan anak di usia 15 tahun ini.

Walaupun ketika melihat suatu hal pendapatnya berbeda dengan Anda, tetap dengarkan dan berikan pandangan lainnya agar berada di titik yang tepat.

Perlihatkan dukungan Anda agar ia bisa meyelesaikan masalah yang sedang dihadapinya. Hal ini juga merupakan cara agar anak bisa bertanggung jawab dengan keputusan yang sudah dibuat.

Dikutip dari Mott Children’s Hospital, di fase remaja ini mereka ingin mengetahui apakah orangtua dapat dijadikan tempat berkeluh kesah mengenai perasaan dan tindakan yang telah mereka lakukan.

Walaupun akan ada hukuman ketika ia melakukan kesalahan, pastikan ia mengetahui bahwa Anda akan selalu mendukung juga memaafkan.

2. Ikut menjaga kesehatan anak

Semakin bertambahnya usia, anak biasanya semakin aktif dan banyak berkegiatan di luar sekolah.

Selain mendukungnya, tugas Anda sebagai orangtua adalah memantau kesehatan anak. Pastikan ia memiliki waktu tidur yang cukup yaitu sekitar 8 hingga 10 jam sehari,

Selain itu, ajak anak untuk berolahraga bersama. Ketimbang hanya menyuruhnya, sebaiknya Anda mencontohkan dengan berolahraga bersama.

Olahraga juga dapat menjaga berat badan agar tetap stabil sehingga menghindari terjadinya obesitas.

Tak lupa, sediakan makan makanan yang bergizi untuk menjaga asupan gizi pada remaja. tetap terpenuhi setiap harinya.

3. Memberikan dan menjaga privasi

Hal lainnya yang bisa dilakukan untuk membangun hubungan dengan remaja adalah memberikan mereka privasi.

Ini diperlukan karena anak membutuhkan waktu sendiri semakin bertambah usianya.

Selain itu, hindari mengambil ponsel anak dan mengecek kotak pesannya secara diam-diam.

Jangan menjadi orangtua yang “kepo” berlebih karena hanya akan membuat anak tidak nyaman dan malah menjauh dari Anda.

Selanjutnya, bagaimana perkembangan anak di usia 16 tahun?

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Child Development: Adolescence (15-17 years old) | CDC. (2019). Retrieved 23 June 2020, from https://www.cdc.gov/ncbddd/childdevelopment/positiveparenting/adolescence2.html

Wellness, H., Teens, P., Health, P., & 17, A. (2020). Teen Growth and Development, Ages 15 to 17 | Sutter Health. Retrieved 23 June 2020, from https://www.sutterhealth.org/health/parenting-preteens-teens/physical/teen-growth-development-ages-15-to-17

Stages of Adolescence. (2020). Retrieved 23 June 2020, from https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/teen/Pages/Stages-of-Adolescence.aspx

Signs of Normal Physical, Social & Emotional Development Teens 13-18. (2018). Retrieved 23 June 2020, from https://www.thewholechild.org/parent-resources/age-13-18/signs-of-normal-development-stages-ages-13-18/

Normal Development: Middle Adolescence | Teen Care | southeast Michigan | Wayne State Family Care | Wayne State University Physicians Group . (2020). Retrieved 23 June 2020, from http://www.wsupgdocs.org/family-medicine/WayneStateContentPage.aspx?nd=1603

 

Versi Terbaru

07/09/2023

Ditulis oleh Atifa Adlina

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Bagaimana Cara Mendorong Anak Menjadi Atlet?

Ibu Wajib Tahu, Kunci Kesehatan Anak Ada di Pencernaannya!


Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Atifa Adlina · Tanggal diperbarui 07/09/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan