3. Sajikan menu sarapan yang menarik

Jangan patah semangat dulu kalau anak malas sarapan setiap hari. Coba sajikan menu sarapan yang menarik supaya anak mau sarapan.
Berikan makanan kesukaan anak, entah itu telur ceplok atau dadar, ayam goreng, sayur bayam, dan sebagainya. Kreasikan makanannya dengan bentuk yang menarik, misalnya mengubah bentuk nasi menjadi bola-bola atau kepala boneka, telur dadar sebagai selimut, dan sayur brokoli sebagai rambutnya.
Berikan menu sarapan yang berbeda-beda setiap hari supaya anak tidak cepat bosan. Kalau hari ini Anda sudah memberikan telur dadar sebagai sumber proteinnya, maka ganti dengan ayam goreng untuk menu sarapan besok.
“Untuk anak usia 2 tahun ke atas, setidaknya harus ada 3 sumber protein dalam menu sarapan anak. Misalnya telur, ikan, dan kacang dalam satu piring. Protein hewani harus selalu ada. Sebab, kandungan makro dan mikronya cenderung lengkap. Tapi kalau bisa lebih banyak, lebih bagus,” ungkap Dr. Lanang.
Kalau Anda tidak sempat menyiapkan sarapan untuk anak, baik karena bangun kesiangan atau buru-buru ke kantor, Anda juga bisa membuat menu sarapan yang mudah dan praktis. Contohnya roti panggang isi telur, sereal, dan sebagainya.
Dr. Raissa punya trik khusus bagi para orangtua yang tidak sempat menyiapkan sarapan untuk anak. “Bisa juga dengan membawakan bekal untuk anak, misalnya buah dan susu. Kalau nggak sempat makan di rumah, bekal ini juga bisa dimakan di kendaraan atau sambil menunggu bel sekolah. Yang penting jangan sampai sarapan terlewatkan,” saran dr. Raissa sembari menutup diskusi.
Nah, jadi tidak ada alasan lagi bagi Anda untuk menyerah saat anak malas sarapan. Dengan membiasakan anak sarapan setiap hari, anak dapat mengawali hari dengan semangat, penuh energi, dan akhirnya berprestasi di sekolah.