Cokelat termasuk kudapan favorit banyak orang. Sayangnya, ketika terlalu lama menyimpannya, sering kali Anda menemukan bercak putih pada permukaan cokelat. Padahal, tanggal kedaluwarsa masih lama. Apakah betulan sudah tak layak konsumsi?
Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita
Cokelat termasuk kudapan favorit banyak orang. Sayangnya, ketika terlalu lama menyimpannya, sering kali Anda menemukan bercak putih pada permukaan cokelat. Padahal, tanggal kedaluwarsa masih lama. Apakah betulan sudah tak layak konsumsi?
Banyak orang mengira bahwa bercak putih pada cokelat dikaitkan dengan jamur. Nyatanya, tidaklah demikian. Biasa disebut sebagai chocolate bloom, fenomena ini adalah munculnya lapisan berwarna keputihan pada cokelat saat penyimpanan.
Pada beberapa kasus, lapisan ini juga muncul dengan warna sedikit keabuan. Walaupun normal terjadi ketika proses produksi, chocolate bloom masih menjadi persoalan bagi para produsen cokelat.
Efek tersebut membuat tampilan cokelat tidak lagi menggugah selera dan dapat memengaruhi tekstur sehingga dianggap menurunkan kualitas dan manfaat cokelat.
Proses pengolahan dan penyimpanan yang kurang tepat merupakan penyebab dari munculnya bercak putih pada cokelat atau chocolate blooming. Terdapat dua jenis blooming, yaitu fat bloom dan sugar bloom.
Untuk bedakan jenis blooming, usapkan ujung jari pada permukaan coklat. Bila bercak putih hilang, berarti bercak merupakan hasil dari fat bloom. Namun jika bercak tetap ada dan bekasnya terasa kasar di jari, bercak timbul dari sugar bloom.
Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan di bawah ini.
Fat bloom adalah jenis blooming yang terbentuk dari proses tempering cokelat yang kurang sempurna. Tempering yaitu proses melelehkan dan mendinginkan cokelat agar permukaan halus dan mengkilap.
Jika proses tidak dilakukan dengan benar dan cokelat berada pada suhu hangat, lemak biji dari tanaman kakao akan terpisah dari campuran cokelat. Setelah cokelat dingin, lemak tersebut ikut mengeras lalu muncul ke permukaan berupa bintik-bintik putih.
Banyak faktor yang dapat memicu terjadinya fat bloom yang menimbulkan bercak putih pada cokelat, di antaranya kristalisasi yang tidak memadai selama proses tempering dan percampuran rasa cokelat yang berbeda.
Selain itu, proses pendinginan cokelat yang tidak sempurna, suhu yang berbeda antara bagian luar dan dalam cokelat, serta penyimpanan dengan suhu dan tingkat kelembaban yang kurang tepat juga menjadi faktor munculnya bercak putih tersebut.
Sugar bloom terjadi ketika cokelat disimpan di tempat yang lembap. Selain itu, perpindahan letak penyimpanan cokelat dengan perubahan suhu yang mendadak juga dapat menyebabkan pembentukan sugar bloom.
Air yang timbul pada permukaan cokelat yang lembap akan melarutkan gula dalam cokelat. Saat air tersebut menguap, gula yang sudah larut akhirnya mengkristal dan mengendap pada permukaan cokelat.
Kristal dari gula inilah yang memunculkan bercak putih pada cokelat dan membuat tampilan seperti berdebu.
Kemunculan bercak putih pada cokelat merupakan hal yang sering terjadi saat mengolah dan menyimpannya. Selama cokelat tidak mengeluarkan bau tak sedap dan belum kedaluwarsa, cokelat tetap layak dan aman untuk dikonsumsi.
Mungkin beberapa dari Anda lebih suka kalau cokelat kesukaan tetap halus dan mengkilap. Meski bercak memang tidak bisa dihilangkan, Anda dapat memperlambat munculnya bercak putih pada cokelat dengan dua cara di bawah ini.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Carla Pramudita Susanto
General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar