backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Perbedaan Sikap Proaktif dan Reaktif, Mana yang Lebih Baik?

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 08/03/2024

Perbedaan Sikap Proaktif dan Reaktif, Mana yang Lebih Baik?

Proaktif dan reaktif merupakan dua pendekatan yang berbeda dalam menghadapi situasi dan tantangan hidup. Hal ini kerap kali dijadikan sebagai kunci sukses kehidupan.

Lalu yang menjadi pertanyaan, manakah yang lebih baik antara kedua sikap ini? Yuk, ketahui pembahasan selengkapnya di bawah ini.

Mengenal sikap proaktif dan contohnya

Secara harfiah, proaktif didefinisikan sebagai sikap yang lebih aktif. Sikap proaktif menekankan inisiatif untuk mengambil tindakan demi mencapai tujuan atau mengatasi masalah.

Orang yang memiliki sikap proaktif cenderung melihat tantangan sebagai peluang untuk tumbuh dan berkembang, bukan sebagai hambatan.

Selain itu, pribadi yang proaktif cenderung berpikir sebelum bertindak. Itu artinya, mereka dapat mengantisipasi tantangan yang mungkin terjadi dengan respons yang tepat.

Dalam konteks hubungan, seseorang mampu meluangkan waktu untuk melakukan komunikasi terbuka dan aktif mendengarkan orang lain yang berkonflik dengannya.

Hal ini membantu mengatasi masalah lebih awal ketimbang menunggu tensi makin meningkat.

Menjadwalkan medical check up tahunan, menjaga pola makan sehat, dan berolahraga teratur juga termasuk langkah proaktif seseorang dalam menjaga kesehatan tubuhnya.

Ciri-ciri orang dengan sikap proaktif

Beberapa ciri yang menunjukkan bahwa diri Anda memiliki sikap proaktif ialah sebagai berikut.

  • Dapat merencanakan masa depan dengan menetapkan tujuan, menilai hambatan, dan mengembangkan strategi untuk mengatasinya.
  • Terus mencari cara yang efektif untuk mengoptimalkan dan memperbaiki diri agar tidak terjebak dalam situasi yang sama.
  • Mampu untuk tetap berpikir positif selama menghadapi kesulitan maupun masalah.
  • Mengambil tanggung jawab akan segala sesuatu yang dilakukan, daripada mencari-cari alasan atau bahkan menyalahkan orang lain.
  • Selalu mengutamakan mencari solusi yang tepat daripada berfokus terhadap masalah.
  • Berpikir sebelum bertindak dengan selalu mengutamakan logika, bukan emosi sesaat.
  • Mengenal sikap reaktif dan contohnya

    stres akibat masalah keuangan

    Proaktif dan reaktif bisa dibilang bagai dua sisi mata uang. Secara harfiah, reaktif didefinisikan sebagai sifat cenderung tanggap atau segera bereaksi terhadap sesuatu yang muncul.

    Sikap reaktif melibatkan respons terhadap situasi, peristiwa, atau masalah yang sudah terjadi.

    Individu yang cenderung reaktif mungkin menunggu masalah muncul, baru mencari solusinya tanpa adanya perencanaan untuk mengantisipasi sebelumnya.

    Sebagai contoh, orang dengan sikap reaktif mungkin hanya mencari solusi ketika menghadapi kendala dalam pekerjaan atau menunggu mendekati deadline sebelum mulai bekerja.

    Contoh sikap reaktif dalam aspek kesehatan yakni hanya periksa ke dokter ketika merasa sakit dan tidak melakukan langkah pencegahan, seperti menjalani gaya hidup sehat.

    Ciri-ciri orang dengan sikap reaktif

    Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri untuk mengenali diri sendiri atau orang lain bersikap reaktif.

    • Lebih memprioritaskan masalah yang ada di depan mata, tetapi mengabaikan rencana atau langkah pencegahan untuk jangka panjang.
    • Kerap terlalu sibuk mengatasi masalah sehingga tertinggal jauh dari orang lain di sekitarnya.
    • Sering menempatkan diri sebagai korban dan menyalahkan orang lain (playing victim) daripada berfokus pada diri sendiri saat menghadapi masalah.
    • Memilih untuk menyesuaikan diri dengan perubahan alih-alih menciptakan perubahan.
    • Kurang cocok terhadap perubahan atau solusi baru sehingga sering terjebak pada cara lama meski hal tersebut tidak efektif atau optimal. 

    Perbedaan proaktif dan reaktif

    Menurut pengertian dan ciri-ciri sikap proaktif dan reaktif di atas, dapat disimpulkan beberapa perbedaan dari keduanya dalam tabel berikut ini.

    Perbedaan Proaktif Reaktif
    Fokus Mengantisipasi dan mencegah masalah. Menanggapi setelah masalah atau konflik terjadi.
    Pendekatan Berusaha mengambil inisiatif, merencanakan masa depan, dan mencari solusi terlebih dahulu. Bertindak secepat-cepatnya dalam menanggapi masalah dan berfokus memperbaiki apa yang rusak.
    Pola pikir Berorientasi pada masa depan sehingga selalu berusaha mencapai hasil sesuai keinginan. Cenderung didorong oleh krisis dan hanya akan bertindak bila suatu peristiwa atau konflik terjadi.
    Manfaat Mengurangi potensi konflik, meningkatkan efisiensi, dan mengurangi stres. Memberikan perbaikan secara cepat dan segera serta diperlukan untuk suatu peristiwa yang tidak diduga.

    Manakah yang lebih baik, proaktif dan reaktif?

    Pasangan di mobil

    Anda mungkin bertanya, “Manakah yang lebih baik antara sikap proaktif dan reaktif?” Jawaban untuk pertanyaan ini pada dasarnya tidaklah mutlak.

    Kedua sikap ini punya kelebihan dan kekurangan masing-masing, tergantung pada konteksnya.

    Sikap proaktif dianggap lebih efektif dalam mencapai tujuan jangka panjang. Hal ini juga dapat membantu Anda dalam menghindari dan mencegah konflik kian memuncak. 

    Namun, dalam beberapa situasi, sikap reaktif bisa menjadi respons yang tepat, terutama ketika menghadapi peristiwa yang tidak terduga dan terjadi secara tiba-tiba.

    Kesuksesan tidak hanya bergantung pada satu sikap saja. Kombinasi sikap proaktif dan reaktif dapat membantu Anda menghadapi berbagai perubahan kehidupan dengan lebih baik.

    Perbedaan proaktif dan reaktif

    • Proaktif didefinisikan sebagai sikap inisiatif mengambil tindakan terlebih dahulu untuk mencapai tujuan atau mengatasi masalah.
    • Sebaliknya, reaktif memiliki pengertian sikap cenderung tanggap dan segera bereaksi terhadap masalah atau konflik yang baru saja muncul.
    • Meski keduanya sangat bertolak belakang, kombinasi sikap proaktif dan reaktif dapat membantu Anda dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

    General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


    Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 08/03/2024

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan