backup og meta
Kategori
Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

Menguak Fakta di Balik 7 Mitos Ibu Hamil saat Gerhana

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Indah Fitrah Yani · Tanggal diperbarui 09/10/2021

    Menguak Fakta di Balik 7 Mitos Ibu Hamil saat Gerhana

    Gerhana adalah salah satu peristiwa alam yang sering kali menghebohkan masyarakat. Sejumlah mitos pun beredar sejak jaman dahulu yang berkaitan dengan fenomena ini, termasuk berbagai larangan untuk ibu hamil saat gerhana bulan berlangsung. Yuk kita ulik kebenaran di balik mitos-mitos tersebut.

    Sejumlah mitos dan larangan untuk ibu hamil saat gerhana bulan

    hamil 6 bulan

    Ibu hamil selalu menjadi sosok yang diperhatikan kondisinya di lingkungan keluarga dan masyarakat. Berbagai aturan diterapkan kepada ibu selama masa kehamilan, baik anjuran kesehatan maupun nasihat orang tua. Semuanya bertujuan demi keselamatan ibu dan bayi.

    Meski begitu, ternyata tidak semua anjuran yang beredar di masyarakat telah terbukti secara ilmiah dan layak dipercaya. Banyak pula di antara nasihat tersebut hanya berupa mitos belaka.

    Dilansir situs The Art of Living, berikut ini beberapa mitos yang beredar di masyarakat tentang larangan untuk ibu hamil saat gerhana bulan atau gerhana matahari.

    1. Wanita hamil tidak boleh keluar rumah saat gerhana

    Secara turun temurun, di Indonesia dan di beberapa negara seperti India dan Bangladesh, banyak orang percaya terhadap sejumlah bahaya gerhana saat ibu hamil. 

    Gerhana dipercayai membawa roh-roh jahat yang dapat mengganggu keselamatan ibu dan bayi. Oleh karena itu, wanita hamil dilarang keluar rumah saat gerhana berlangsung. Tentu saja hal ini tidaklah benar dan mengada-ada.

    Bisa jadi ini disarankan karena suasana akan menjadi gelap saat gerhana. Sementara di masa lalu penerangan di luar rumah masih minim karena tidak ada listrik. Kondisi ini tentu dapat berisiko kecelakaan bagi ibu hamil.

    Namun anjuran ini sepertinya sudah tidak berlaku di masa sekarang karena di luar rumah biasanya sudah diterangi oleh lampu. Meski begitu, tetaplah berhati-hati terhadap risiko bahaya yang mungkin terjadi di luar, baik saat gerhana maupun saat kondisi biasa.

    2. Tidak boleh memegang benda tajam saat gerhana

    Menurut kepercayaan kuno, saat gerhana berlangsung ibu hamil tidak boleh memegang benda tajam seperti gunting, jarum atau pisau.

    Sebenarnya hal ini bukan karena adanya roh-roh jahat melainkan lebih kepada keselamatan ibu dan bayi. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, di masa lalu pencahayaan masih minim, dikhawatirkan saat suasana tiba-tiba menjadi gelap akibat gerhana akan membuat ibu kaget dan terluka oleh benda tersebut.

    Tidak ada kaitan antara benda tajam dengan gerhana, tidak masalah Anda memegang benda tersebut asalkan selalu berhati-hati.

    3. Larangan ibu hamil mengenakan perhiasan dari logam saat gerhana

    Menurut kepercayaan astrologi, saat gerhana berlangsung ibu hamil tidak boleh mengenakan benda dari logam seperti jepit rambut, jepit pakaian, dan sebagainya.

    Namun di sisi lain, kepercayaan Meksiko kuno justru menyatakan sebaliknya. Ibu hamil dianjurkan untuk mengenakan benda-benda tersebut. Konon, hal ini dapat mencegah bayi lahir dengan bibir sumbing.

    Lantas yang benar yang mana? Faktanya, kedua kepercayaan tersebut tidaklah benar. Tidak ada bukti dan teori ilmiah yang berkaitan antara mengenakan benda logam saat gerhana dengan kejadian bibir sumbing.

    4. Wanita hamil tidak boleh mandi saat gerhana

    manfaat mandi susu adalah

    Mengapa ibu hamil dilarang mandi saat gerhana? Perlu Anda ketahui bahwa di masa lalu, masyarakat mandi di tempat terbuka, seperti di sumur umum atau di sekitar sungai. Tentu saja akan berisiko kecelakaan jika dilakukan saat suasana gelap akibat gerhana. 

    Adapun secara ilmiah, tidak ada kaitan antara mandi dengan gerhana. Oleh karena itu, hal ini boleh-boleh saja Anda lakukan.

    Namun, hal yang perlu Anda perhatikan adalah pastikan lantai kamar mandi tidak licin agar tidak tersandung. Pastikan pula pencahayaan cukup agar Anda dapat melihat dengan jelas dan terhindar dari tersandung oleh benda-benda di kamar mandi.

    5. Ibu hamil tidak boleh melihat ke arah gerhana bulan atau matahari

    Kenapa orang hamil tidak boleh melihat gerhana matahari? Konon katanya, hal ini dapat menyebabkan bayi cacat atau keguguran.

    Sebenarnya larangan melihat gerhana secara langsung tidak hanya berlaku untuk ibu hamil melainkan untuk siapa saja. Menurut NASA, sinar matahari saat gerhana memancarkan radiasi sinar ultraviolet yang lebih tinggi daripada biasanya. 

    Melihat gerhana secara langsung tanpa bantuan alat khusus berisiko merusak retina mata. Adapun kaitannya dengan menyebabkan kelainan pada bayi dan keguguran hingga saat ini belum ditemukan bukti ilmiahnya.

    6. Ibu hamil tidak boleh minum air saat gerhana

    Meskipun kurang populer di masyarakat Indonesia, sejumlah orang memercayai mitos bahwa ibu hamil tidak boleh minum air saat gerhana. Padahal tidak ada fakta ilmiah terkait hal ini.

    Bahkan tindakan ini dapat berbahaya karena berisiko menyebabkan dehidrasi atau kekurangan cairan karena tidak minum. Sebaiknya Anda tidak mengikuti mitos ini agar asupan air Anda tetap terpenuhi selama hamil.

    7. Larangan mengonsumsi makanan yang dimasak sebelum gerhana

    Menurut kepercayaan astrologi, ibu hamil tidak boleh makan masakan yang dibuat sebelum gerhana. Jika dianalisis logikanya, bisa jadi ini karena pada masa lalu belum ada teknologi untuk mengawetkan masakan seperti memasukkannya ke dalam kulkas.

    Apalagi gerhana bulan terjadi saat malam hari, otomatis makanan yang sudah lewat satu malam tidak segar lagi. Ibu hamil akan berisiko terkena bakteri jika memakan makanan tersebut.

    Perlu Anda ketahui bahwa saat hamil daya tahan tubuh menurun. Anda mungkin akan merasakan efek yang lebih parah jika terinfeksi bakteri saat hamil daripada saat kondisi biasa. Oleh karena itu berhati-hatilah pada kebersihan makanan saat Anda hamil.

    [embed-community-8]

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Indah Fitrah Yani · Tanggal diperbarui 09/10/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan