Ketahanan fisik yang baik
Begitu bayi lahir, sebagai ibu berusia 20-an tahun, Anda cenderung memiliki ketahanan untuk bangun dengan bayi Anda beberapa kali saat malam dan tetap mampu beraktivitas di keesokan harinya. Selain kelebihan fisik, berikut poin positif lainya: Anda lebih fleksibel di usia 20-an, yang baik untuk pernikahan dan transisi menjadi orang tua.
Kekurangan hamil di usia 20-an
Beberapa kekurangan yang mungkin Anda alami saat usia 20-an antara lain:
Kurang siap menjadi orangtua
Banyak pasangan di usia 20-an yang, sederhananya, belum siap untuk menjadi orang tua. Membesarkan anak membebani secara emosional dan fisik, dan banyak orang tua—terutama yang muda—tidak sepenuhnya siap untuk pengorbanan dan kesabaran yang diperlukan.
Hubungan suami istri yang renggang
Idealnya, pasangan saling mendukung dalam menjalani transisi ini dan menjadi lebih dekat satu sama lain, tetapi banyak pasangan yang menjadi jauh dan asing terhadap satu sama lainnya, yang bisa sangat merusak pernikahan. Ibu muda cenderung merasa tertekan dan kewalahan dengan bayi, sehingga sang ayah bisa merasa diabaikan oleh istrinya.
Lebih sulit membangun karir profesional
Saat berusia 20-an, Anda mungkin masih mencari jalan karir dan membangun diri secara profesional. Jika Anda menggunakan waktu tersebut untuk memiliki bayi, mungkin akan sulit bagi Anda untuk kembali menjalani karir. Meskipun seorang wanita langsung kembali bekerja setelah memiliki bayi, secara statistik ia akan memperoleh penghasilan yang lebih rendah daripada rekan-rekannya yang tidak memiliki anak.
Kondisi finansial yang tidak optimal
Selain itu, memiliki anak di usia 20-an mungkin tidaklah optimal secara finansial. Umumnya pasangan muda baru saja mulai berkarir, sehingga kondisi finansial belum mapan, sebagaimana usia 30-an dan selanjutnya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar