backup og meta

Pertolongan Pertama Gigitan Ular, Cegah Bisa Menyebar

Pertolongan Pertama Gigitan Ular, Cegah Bisa Menyebar

Gigitan ular adalah kondisi darurat medis karena dapat menyebabkan syok dan kematian. Penanganan yang cepat dan tepat dari gigitan ular dapat menurunkan angka kematian hingga lebih dari 90 persen. 

Ketahui langkah pertolongan pertama saat digigit ular dalam ulasan berikut ini. 

Tanda gigitan ular berbahaya

Luka akibat gigitan ular bisa berasal dari ular berbisa atau yang tidak berbisa. Terdapat lebih dari 2000 spesies ular di dunia, tetapi hanya sekitar 200 spesies ular yang berbisa.

Saat digigit ular, bisa ular akan menyebar melalui kelenjar getah bening hingga menyebabkan gangguan sistemik pada berbagai bagian tubuh.

Kebanyakan gigitan ular yang tidak berbisa sebenarnya tidak berbahaya, kecuali jika bekas luka gigitan terasa panas dan membengkak dalam waktu 5 – 15 menit setelah digigit.

Namun, Anda tetap perlu mewaspadai bahayanya. Berikut ini tanda gigitan ular yang perlu Anda waspadai.

  • Area gigitan mengeluarkan banyak darah, bengkak, dan terasa nyeri hebat.
  • Pusing, kebingungan, pingsan, dan syok.
  • Perdarahan dari mulut dan hidung.
  • Muntah darah atau terdapat darah dalam urine atau feses.
  • Kelumpuhan otot yang dapat menyebabkan kesulitan bernapas.
  • Gangguan penglihatan.
  • Detak jantung lebih cepat dan tekanan darah rendah.

Perbedaan ular berbisa dan tidak berbisa

Untuk membedakan jenis ular berbisa atau tanpa bisa, Anda dapat memperhatikan tanda-tanda berikut ini.

Ciri-ciri ular tidak berbisa:

  • bentuk kepala segi empat panjang,
  • gigi taring kecil,
  • pupil mata bulat, dan
  • bekas gigitan berupa luka terbuka halus berbentuk lengkungan.

Ciri-ciri ular berbisa:

  • bentuk kepala segitiga,
  • dua gigi taring besar di rahang atas,
  • pupil mata hitam yang vertikal dan pipih tipis, dikelilingi bola mata berwarna kuning-hijau, dan
  • jenis luka gigitan berupa dua lubang gigitan taring, mirip tancapan atau tusukan benda tajam

Beberapa jenis ular berbisa yang dapat kita temukan di sekitar kita adalah ular sendok, ular welang, ular kobra, ular tanah, ular hijau, ular laut, dan ular pohon.

Gigitan ular berbisa ini membutuhkan pertolongan pertama dan penanganan medis darurat segera.

Pertolongan pertama pada gigitan ular

pertolongan pertama pada gigitan ular

Jika Anda digigit ular atau menemukan korban yang mengalami gigitan ular berbisa, segera cari pertolongan medis atau menghubungi nomor darurat.

Pertolongan pertama setelah digigit ular berbisa adalah dengan mencegah penyebaran bisa ular agar tidak meluas.

Selama menunggu bantuan medis tiba, berikut ini beberapa hal yang bisa Anda lakukan dan hindari saat memberikan pertolongan pertama.

1. Istirahat dan minimalisasi gerakan

Setelah terkena gigitan ular, cobalah untuk tenang dan segera mencari tempat yang aman untuk beristirahat.

Usahakan tidak banyak bergerak untuk meminimalisasi laju penyebaran bisa semakin cepat.

2. Posisikan area gigitan lebih rendah

Saat Anda beristirahat, posisikan area gigitan ular lebih rendah daripada posisi jantung agar bisa tidak cepat menyebar ke area tubuh lainnya.

3. Longgarkan pakaian

Hindari tekanan pada area sekitar gigitan, misalnya akibat penggunaan jam tangan atau gelang agar tidak memperparah kondisi bengkak.

Hindari juga langsung memasang torniket untuk menahan aliran darah. Pemasangan torniket bisa diberikan di bawah 30 menit pertama apabila timbul gejala cepat dan tidak ada antivenom (antibisa). 

4. Bersihkan luka gigitan

Bersihkan luka gigitan dengan air dan sabun untuk mencegah infeksi di kulit. Namun, hindari membersihkannya dengan menggunakan alkohol.

Anda juga sebaiknya tidak menggosok bagian gigitan dengan zat kimia maupun mengompres dengan air panas atau es.

5. Menutup bagian luka

Setelah bagian luar gigitan ular dibersihkan, tutup bagian luka gigitan dengan kain atau perban kering yang bersih.

Bila perlu, tandai bagian yang bengkak dan catat waktu saat mendapat gigitan.

6. Hindari menyedot bisa

Hindari menyedot bisa ular atau menyayat luka agar bisa keluar bersama darah. Hal ini justru dapat berisiko menyebabkan perdarahan.

Dalam perawatan medis, korban gigitan ular akan mendapatkan antivenom guna menetralkan pengaruh racun di dalam tubuh.

Apabila ular yang menggigit Anda tidak berbisa, dokter akan memberikan terapi antibiotik dan serum antitetanus.

Bahaya terlambat menangani gigitan ular

Berbisa maupun tidak, gigitan ular perlu mendapatkan penanganan yang tepat karena dapat menyebabkan dampak berbahaya seperti di bawah ini.

1. Hematotoksik

Bisa bersifat racun bagi darah sehingga menyebabkan perdarahan di tempat gigitan, paru, jantung, otak, gusi, hingga saluran cerna.

Bukan hanya itu, Anda bisa mengalami kencing darah serta gangguan pembekuan darah setelah digigit ular yang memiliki bisa.

2. Kardiotoksik

Gejala yang timbul berupa penurunan tekanan darah, syok anafilaksis, dan henti jantung.

Dampak digigit ular ini memerlukan penanganan medis dan pertolongan pertama sesegera mungkin.

3. Sindroma kompartemen

Sindrom yang mengakibatkan terjadinya peningkatan tekanan dalam otot.

Akibatnya, pembuluh darah dan saraf bisa terjepit, dan lama kelamaaan otot bisa kekurangan oksigen sehingga menyebabkan kelumpuhan.

4. Neurotoksik

Bisa bisa menyerang saraf sehingga menyebabkan penderita merasa kelemahan otot tubuh, kekakuan, hingga kejang.

Apabila menyerang saraf pernapasan, gigitan ular dapat menyebabkan penderita sulit bernapas dan dapat menyebabkan kematian.

5. Bengkak dan infeksi

Penanganan pada gigitan ular yang tidak berbisa juga dapat menyebabkan infeksi jika tidak dilakukan dengan benar.

Infeksi lebih berisiko terjadi jika Anda tidak membersihkan luka atau hanya membiarkannya tanpa penanganan apa pun.

Sekarang ini, Anda tidak hanya berisiko tergigit ular saat berada di hutan atau di alam bebas, tetapi ular juga bisa memasuki area perkebunan dan pemukiman.

Saat tergigit atau mengetahui ada korban yang digigit ular, segera lakukan pertolongan pertama dan hubungi bantuan medis darurat.

Kesalahan pertolongan gigitan ular

  • Menyedot bisa ular atau menyayat kulit untuk mengeluarkan bisa, padahal bisa ular tidak menyebar melalui pembuluh darah. 
  • Menggosok dengan zat kimia atau mengompres dengan air panas atau es pada luka gigitan.
  • Menggunakan minuman alkohol atau kopi sebagai pereda nyeri.
  • Mencoba mengejar dan menangkap ular.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Ralph, R., Faiz, M., Sharma, S., Ribeiro, I., & Chappuis, F. (2022). Managing snakebite. BMJ, e057926. doi: 10.1136/bmj-2020-057926

Snakebites: First aid. (2023). Retrieved 6 January 2023, from https://www.mayoclinic.org/first-aid/first-aid-snake-bites/basics/art-20056681

Treatment. (2023). Retrieved 6 January 2023, from https://www.who.int/teams/control-of-neglected-tropical-diseases/snakebite-envenoming/treatment

Snake Bites. (2019). Retrieved 6 January 2023, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/snake-bites

Snake Bite: Symptoms, Causes, Diagnosis & Treatment. (2023). Retrieved 6 January 2023, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15647-snake-bites

Versi Terbaru

25/01/2023

Ditulis oleh Fidhia Kemala

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

Pertolongan Pertama Digigit Anjing untuk Cegah Infeksi Berbahaya

5 Pertolongan Pertama pada Orang Jatuh dari Ketinggian


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Fidhia Kemala · Tanggal diperbarui 25/01/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan