Apa pemeriksaan pertama yang kerap Anda terima saat pergi ke dokter? Penghitungan tekanan darah adalah salah satunya. Pasalnya, tekanan darah atau tensi yang normal adalah salah satu indikasi bahwa tubuh Anda berada dalam kondisi sehat.
Sementara itu, tekanan darah yang terlalu tinggi atau rendah bisa menjadi gejala awal dari berbagai jenis penyakit kardiovaskular.
Lantas, berapa tekanan darah yang normal? Apakah hasil tensi anak-anak dan dewasa sama? Berikut ulasannya.
Berapa tekanan darah yang normal?
Tekanan darah adalah tekanan yang diberikan oleh darah pada dinding arteri ketika jantung memompa darah ke seluruh tubuh.
Secara umum, tekanan darah normal orang dewasa yang sehat adalah 120/80 mmHg.
Angka 120 mmHg adalah tekanan darah sistolik atau kondisi saat jantung berkontraksi untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Sementara itu, 80 mmHg adalah tekanan darah diastolik atau kondisi saat otot jantung berelaksasi sebelum kembali memompa darah.
Tekanan darah seseorang bisa berubah-ubah karena aktivitas fisik, kondisi emosional, dan masalah kesehatan tertentu.
Selain normal, tekanan darah bisa dikategorikan menjadi beberapa kelompok berikut.
- Tekanan darah rendah (hipotensi): tekanan darah di bawah 90/60 mmHg.
- Tekanan darah tinggi (hipertensi): tekanan darah di atas 135/80 mmHg.
- Hipertensi stadium 1: tekanan darah di atas 139/89 mmHg. Perawatan utamanya berupa perubahan gaya hidup.
- Hipertensi stadium 2: tensi darah di atas 140/90 mmHg. Dokter biasanya mulai meresepkan obat untuk menurunkan tekanan darah.
- Krisis hipertensi: tensi di atas 180/120 mmHg, umumnya disertai nyeri dada, sakit punggung, dan sesak napas. Perlu segera mendapat perawatan intensif.
Jika hasil tensi Anda sering berubah-ubah, tak ada salahnya untuk memeriksakan diri ke dokter agar Anda dapat memastikan penyebabnya.
Tekanan darah normal berdasarkan usia
Usia merupakan salah satu faktor yang membedakan tekanan darah normal pada setiap orang.
Pasalnya, kinerja jantung mungkin belum optimal pada anak-anak dan mengalami penurunan fungsi pada orang lanjut usia.
Berdasarkan laman Toronto Metropolitan University, berikut adalah angka tekanan darah normal berdasarkan usia.
Usia | Kisaran sistolik | Kisaran diastolik |
---|---|---|
Bayi 0–6 bulan | 45–90 | 30–65 |
Bayi 6 bulan–2 tahun | 80–100 | 40–70 |
Anak-anak 2–13 tahun | 80–120 | 40–80 |
Remaja 14–18 tahun | 90–120 | 50–80 |
Dewasa 19–40 tahun | 95–135 | 60–80 |
Dewasa 41–60 tahun | 110–145 | 70–90 |
Orang tua di atas 60 tahun | 95–145 | 70–90 |
1. Tekanan darah pada bayi
Tingginya tekanan darah bayi baru lahir bisa disebabkan oleh tensi ibu hamil. Artinya, ibu hamil yang memiliki tekanan darah tinggi berpotensi melahirkan bayi dengan kondisi serupa.
Menurut studi yang diterbitkan The Journal of Clinical Hypertension, tekanan darah bayi baru lahir biasanya baru menjadi normal saat usianya menginjak dua tahun.
2. Tekanan darah pada anak-anak dan remaja
Usia anak-anak adalah fase ketika pertumbuhan terjadi secara signifikan. Inilah alasan mengapa tekanan darah mereka bisa bervariasi dan menjadi salah satu kriteria tanda-tanda vital.
Pertambahan tinggi badan, berat, dan aktivitas harian akan sangat berpengaruh pada tekanan darah anak-anak.
3. Tekanan darah orang dewasa
Aktivitas yang padat, tuntutan pekerjaan, dan stres bisa menjadi penyebab tensi yang tidak normal pada orang dewasa.
Kehamilan juga dapat menjadi penyebab tekanan darah tinggi pada wanita dewasa. Jika tidak dikelola dengan baik, hipertensi saat kehamilan dapat meningkatkan risiko sejumlah komplikasi.
4. Tekanan darah pada usia lanjut
Hasil tensi normal pada seorang lansia memang cenderung lebih tinggi, yaitu sekitar 145/90 mmHg.
Kondisi ini bisa terjadi karena elastisitas pembuluh darah akan menurun seiring bertambahnya usia. Saat pembuluh darah terlalu kaku, jantung membutuhkan tekanan lebih tinggi untuk bekerja.
Cara menjaga tekanan darah tetap normal
Tekanan darah normal adalah salah satu tanda bahwa jantung Anda berada dalam kondisi sehat. Untuk mencegah hipertensi maupun masalah tekanan darah lainnya, berikut adalah beberapa upaya yang bisa Anda lakukan.
- Batasi makanan tinggi garam, seperti keripik, mie instan, dan makanan cepat saji.
- Jaga berat badan tetap ideal, tidak terlalu gemuk atau kurus.
- Olahraga secara teratur, setidaknya 150 menit per minggu.
- Konsumsi makanan bergizi seimbang, seperti sayuran, biji-bijian, buah-buahan, dan makanan rendah lemak.
- Berhenti merokok dan minum alkohol berlebihan.
- Batasi asupan kafein, seperti kopi, teh, dan minuman bersoda.
- Minum obat sesuai aturan dari dokter atau petunjuk pada kemasan.
- Pelajari cara mengelola stres.
Pemantauan tekanan darah memang sebaiknya dilakukan secara berkala. Pasalnya, hipertensi maupun hipotensi kerap tidak bergejala.
Akibatnya, kedua kondisi tersebut sering kali baru terdeteksi ketika kondisinya sudah cukup buruk.
Saat ini, sudah ada tensimeter digital yang bisa membantu Anda mengukur tekanan darah di rumah.
Jika hasil pemeriksaan tekanan darah Anda kerap berada di atas atau di bawah angka normal, sebaiknya konsultasikanlah dokter.
Kesimpulan
[embed-health-tool-heart-rate]