backup og meta

Yellow Fever (Demam Kuning)

Yellow Fever (Demam Kuning)

Nyamuk termasuk serangga yang dapat menularkan penyakit ke manusia. Salah satu jenis penyakit yang bisa ditularkan oleh gigitan nyamuk adalah yellow fever atau demam kuning. Baca di bawah ini untuk tahu ulasan lengkap mengenai penyakit ini, mulai dari gejala, cara penularan, hingga obatnya.

Definisi demam kuning

Demam kuning atau yellow fever adalah penyakit infeksi virus akut yang ditularkan melalui nyamuk. Kata “kuning” dalam istilah tersebut merujuk pada penyakit kuning yang memengaruhi beberapa pasien. 

Virus yang menjadi penyebab dalam kondisi ini ditemukan pada area tropis di Afrika, Amerika Selatan, dan Amerika Tengah. 

Apabila tertular pada manusia, virus demam kuning dapat merusak hati dan organ internal lainnya hingga berakibat fatal.

Seberapa umum penyakit ini?

Sebanyak 47 negara di Afrika dan Amerika Selatan dan Tengah merupakan daerah endemik untuk kondisi ini. Penelitian berbasis data di Afrika yang disebutkan WHO menunjukkan setidaknya telah ada 84.000-170.000 kasus parah dan 29.000-60.000 kasus kematian. 

Terkadang, wisatawan yang mengunjungi daerah tersebut mungkin membawa penyakit itu ke negara lain. Untuk mencegah penularan, banyak negara yang meminta tanda vaksinasi bebas demam kuning sebelum mengeluarkan visa. Terutama jika wisatawan datang, atau telah mengunjungi daerah endemik demam kuning. 

WHO juga mengestimasi 200.000 kasus penyakit ini terjadi setiap tahunnya. Angka kejadian penyakit ini meningkat akibat menurunnya imunitas terhadap infeksi pada populasi lokal, deforestasi, perubahan iklim, dan urbanisasi tinggi.

Tanda-tanda dan gejala demam kuning

Nama demam kuning berasal dari 2 gejala utamanya, yakni demam dan kulit yang menjadi kekuningan. Penguningan terjadi akibat kerusakan hati, hepatitis.

Pada beberapa orang, penyakit ini tidak memiliki tanda-tanda awal. Namun, bagi sebagian orang lain, gejala awal muncul 3 hingga 6 hari setelah paparan virus dari gigitan nyamuk.

Apabila infeksi telah memasuki fase akut, Anda dapat mengalami tanda-tanda dan gejala seperti di bawah ini.

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot, terutama pada punggung dan lutut
  • Sensitif terhadap cahaya
  • Mual, muntah atau keduanya
  • Kehilangan napsu makan
  • Pusing
  • Mata, wajah, atau lidah merah.

Tanda-tanda dan gejala tersebut biasanya membaik dan hilang dalam beberapa hari. Walau tanda dan gejalanya dapat hilang 1 atau 2 hari setelah fase akut, beberapa orang dengan gejala akut bisa memasuki fase toksik. 

Pada fase ini, tanda-tanda dan gejala akut kembali, bahkan memburuk dan membahayakan nyawa seperti di bawah ini.

  • Penguningan pada kulit dan bagian putih pada mata
  • Nyeri pada perut dan muntah, kadang-kadang terdapat darah
  • Berkurangnya urinasi
  • Perdarahan dari hidung, mulut dan mata
  • Detak jantung yang pelan
  • Gagal hati dan ginjal
  • Disfungsi otak, meliputi delirium, kejang dan koma.

Fase toksik dari penyakit ini bisa menjadi fatal dan mengakibatkan kematian. 

Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Sebelum bepergian

  • Empat minggu atau lebih sebelum perjalanan Anda, buatlah janji pertemuan dengan dokter jika Anda akan bepergian ke daerah di mana terdapat banyak kasus demam kuning agar Anda dapat mendiskusikan apakah Anda memerlukan vaksin.
  • Jika Anda mempunyai kurang dari 4 minggu untuk persiapan, tetap hubungi dokter Anda. Idealnya, Anda dapat tetap diberi vaksin setidaknya 3-4 minggu sebelum bepergian ke area endemik penyakit ini, untuk memberi waktu untuk vaksin bekerja. 

Setelah bepergian

  • Segera cari perawatan medis jika Anda baru saja bepergian ke daerah di mana terdapat demam kuning dan Anda mengalami tanda-tanda atau gejala fase keracunan dari demam kuning.
  • Hubungi dokter jika Anda mengalami gejala ringan, setelah bepergian ke daerah di mana terdapat penyakit ini.

Penyebab demam kuning

demam berdarah dbd

Penyakit ini biasanya ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang terinfeksi. Manusia tidak dapat menyebarkan demam kuning melalui kontak biasa, namun dapat ditularkan melalui darah dan jarum yang terkontaminasi.

Ada sejumlah spesies nyamuk yang dapat membawa virus, beberapa berkembang di daerah urban, sementara lainnya di daerah hutan. Nyamuk yang berkembang di hutan juga menularkan demam kuning ke monyet yang merupakan host dari penyakit.

Mengacu dari laman CDC, virus demam kuning tergolong dalam genus flavivirus yang ditularkan melalui nyamuk dengan spesies Aedes dan Haemagogus

Spesies nyamuk tinggal di berbagai habitat, ada yang di sekitar rumah (domestik), di hutan (liar), dan di keduanya (semi-domestik). Oleh karenanya ada tiga siklus penularan seperti dijelaskan di bawah ini.

1. Siklus silvatik (hutan)

Di hutan hujan tropis, monyet yang merupakan sumber utama bersarangnya virus digigit oleh nyamuk liar dari spesies Aedes dan Haemogogus, yang menularkan virus ke monyet lain. 

Terkadang, manusia yang bekerja atau berwisata ke dalam hutan digigit oleh nyamuk terinfeksi dan tertular penyakit tersebut. 

2. Siklus intermediate (sabana di Afrika)

Dalam jenis penularan ini, nyamuk semi-domestik menginfeksi monyet dan manusia. Peningkatan interaksi antara manusia dengan nyamuk terinfeksi membuat penularan meningkatan. 

Pengembangan wabah pun bisa terjadi di banyak desa terpisah. Ini adalah jenis wabah yang paling umum terjadi di negara-negara Afrika. 

3. Siklus urban (perkotaan)

Epidemi besar muncul ketika manusia yang terinfeksi membawa virus ke daerah padat penduduk dengan kepadatan tinggi nyamuk Aedes aegypti

Hal itu dapat diperparah ketika sebagian besar orang mempunya sistem imun yang rendah atau tidak ada karena tak pernah divaksin atau pernah terpapar demam kuning. Dalam kondisi ini, nyamuk terinfeksi menularkan virus dari manusia ke manusia. 

Faktok risiko demam kuning

Anda mungkin berisiko jika Anda bepergian ke area di mana nyamuk membawa virus demam kuning. Daerah-daerah tersebut meliputi daerah sub-Sahara Afrika dan Amerika Selatan dan Utara.

Walau tidak ada laporan terbaru mengenai manusia yang terinfeksi di area tersebut, tidak berarti Anda bebas dari risiko. 

Mungkin saja populasi lokal telah diberi vaksin dan terlindung dari penyakit, atau kasus demam kuning belum terdeteksi dan dilaporkan secara resmi.

Siapapun dapat terinfeksi virus, tapi orang dewasa memiliki risiko yang lebih besar terkena penyakit dengan parah.

Diagnosis demam kuning

Mendiagnosis demam kuning berdasarkan tanda-tanda dan gejala sulit dilakukan karena pada awal kondisi ini, infeksi dapat menyerupai gejala malaria, tifus, demam berdarah, dan demam perdarahan lainnya.

Untuk mendiagnosis kondisi Anda, dokter akan menanyakan sejarah medis dan perjalanan, serta mengambil sampel darah untuk diuji.

Pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) dalam darah dan urin Anda terkadang bisa mendeteksi tahap awal penyakit ini. Dalam tahap selanjutnya, pemeriksaan sistem kekebalan tubuh dibutuhkan (ELISA dan PRNT). 

Bagaimana cara mengobati demam kuning?

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Tidak ada pengobatan antivirus yang terbukti bisa mengobati penyakit ini. Perawatan biasanya mencakup penanganan dukungan di rumah sakit seperti di bawah ini.

  • Menyediakan cairan dan oksigen
  • Menjaga tekanan darah yang normal
  • Mengganti kehilangan darah
  • Menyediakan dialisis untuk gagal ginjal
  • Mengatasi infeksi lainnya yang muncul
  • Beberapa orang menerima transfusi plasma untuk menggantikan protein darah yang memicu pembekuan darah.

Jika Anda terserang penyakit ini, dokter akan merekomendasi Anda untuk tetap berada di dalam rumah, jauh dari nyamuk, untuk menghindari penyebaran penyakit. 

Apabila Anda pernah mengalami demam kuning, Anda mungkin akan memiliki kekebalan terhadap penyakit ini seumur hidup Anda.

Perawatan di rumah

Wanita demam

Walau tidak ada perawatan spesifik untuk demam kuning, perawatan suportif di rumah tidak disarankan. 

Pengunjung ke daerah endemik demam kuning juga berada dalam risiko kondisi berbahaya lainnya dan harus segera mencari pertolongan utama apabila demam muncul. Selain demam kuning, malaria dapat muncul hingga 1 tahun kemudian, apapun pencegahannya. 

Tidak ada pengobatan rumahan yang efektif untuk demam kuning. Pasien harus segera mencari pertolongan medis dan mengikuti petunjuk dengan hati-hati.

Mencegah demam kuning

Berikut cara-cara pencegahan yang mungkin bisa menurunkan risiko Anda terkena yellow fever alias demam kuning.

1. Vaksinasi

Vaksinasi merupakan hal yang paling penting dalam pencegahaan penyakit demam kuning. Vaksin telah terbukti aman, mudah, dan dosis yang rendah mampu melindungi Anda dari penyakit tersebut dalam jangka panjang.

Beberapa strategi vaksinasi digunakan untuk mencegah penyakit demam kuning dan penularannya. Imunisasi rutin pada bayi dan kampanye vaksinasi dilakukan untuk meningkatkan perlindungan pada negara yang berisiko. 

Pada daerah berisiko tinggi di mana tingkat vaksinasi rendah, pengenalan yang cepat dan pengendalian wabah menggunakan imunisasi massal sangat penting. Penting untuk melakukan vaksinasi pada sebagian besar populasi yang berisiko untuk menghindari wabah daerah. 

Orang yang biasanya tidak disarankan untuk melakukan vaksinasi adalah:

  • Bayi berusia di bawah 9 bulan.
  • Wanita hamil, kecuali ada wabah demam kuning dan risiko terkena infeksi tinggi.
  • Orang dengan alergi parah terhadap protein telur.
  • Orang dengan defisiensi imun yang parah karena gejala HIV/AIDS atau penyebab lain, atau yang memiliki kelainan timus. 

2. Perlindungan dari gigitan nyamuk

Selain mendapat vaksin, Anda dapat mencegah demam kuning dengan melindungi diri dari gigitan nyamuk

  • Hindari aktivitas luar ruangan yang tidak penting ketika nyamuk sedang aktif. 
  • Kenakan pakaian lengan panjang dan celana panjang ketika Anda bepergian ke daerah yang banyak nyamuk. 
  • Tinggalah di ruangan ber-AC atau yang punya penyaring udara yang baik. 
  • Jika akomodasi Anda tidak mempunyai sirkulasi udara atau AC, gunakan kelambu. Jarung yang telah diberikan insektisida menawarkan perlindungan tambahan. 

Untuk menangkal nyamuk dengan antinyamuk, gunakan kedua hal berikut ini.

Antinyamuk untuk barang

Gunakan obat antinyamuk yang mengandung permethrin ke pakaian, sepatu, peralatan berkemah, dan kelambu Anda. Anda juga bisa membeli pakaian dan peralatan berkemah yang sudah dilengkapi dengan permethrin. Permethrin tidak boleh terkena ke kulit Anda. 

Antinyamuk untuk kulit

Produk dengan bahan-bahan aktif, seperti DEET, IR3535, atau picaridin memungkinkan perlindungan kulit dalam waktu lama. Pilih konsentrasi sesuai dengan durasi perlindungan yang Anda butuhkan. Semakin tinggi konsentrasi, semakin lama efeknya terlihat. 

Ingatlah bahwa antinyamuk dari bahan kimia bisa menjadi rabun. Gunakan secukupnya sesuai kebutuhan ketika Anda berada di luar rumah. 

Jangan menggunakan DEET di tangan anak kecil atau bayi di bawah usia dua bulan. Anda bisa melindungi anak Anda dengan penutup atau kelambu antinyamuk. 

3. Kontrol vektor

Risiko demam kuning ditularkan di daerah perkotaan bisa dikurangi dengan menghilangkan potensi pengembangbiakkan nyamuk, termasuk dengan membasmi jentik nyamuk di wadah penyimpanan air dan tempat-tempat air menggenang. 

Pengawasan dan pengendalian vektor adalah komponen pencegahan dan pengendalian yang ditularkan melalui vektor, terutama untuk pengendalian penularan dalam situasi epidemi. 

Untuk demam kuning, pengawasan vektor menargetkan Aedes aegypti dan spesies Aedes lainnya. Cara ini akan membantu menunjukkan di mana ada risiko wabah perkotaan. 

Memahami penyebaran nyamuk pada suatu negara memungkinkan negara itu membuat prioritas untuk meningkatkan pengawasan, pemeriksaan, dan melakukan kontrol vektor pada wilayah tertentu. 

Saat ini, gudang kesehatan yang menyediakan insektisida yang aman, efisien, dan hemat biaya masih terbatas. Hal ini disebabkan oleh resistensi vektor utama terhadap insektisida umum. Selain itu mungkin juga karena alasan keamanan atau tingginya biaya pendaftaran. 

4. Kesiapan dan respons epidemi

Deteksi cepat demam kuning dan respon cepat melalui kampanye vaksinasi darurat sangat penting untuk mengendalikan wabah. 

WHO menyarankan negara berisiko memiliki paling tidak satu laboratoratorium nasional yang menyediakan tes darah yellow fever. Kasus demam kuning yang dikonfirmasi pada populasi yang tidak divaksinasi dianggap sebagai wabah. 

Kasus yang dikonfirmasi dalam konteks apapun harus diselidiki sepenuhnya. Tim investigasi harus menilai dan merespons wabah dengan tindakan darurat dan rencana imunisasi jangka panjang. 

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Yellow Fever – CDC. (2019). Retrieved September 20, 2021, from https://www.cdc.gov/yellowfever/index.html 

Yellow fever – WHO. (2019). Retrieved September 20, 2021, from https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/yellow-fever

Versi Terbaru

25/10/2021

Ditulis oleh Fajarina Nurin

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Tak Selalu Bahaya, Demam Juga Punya Manfaat bagi Tubuh

6 Fakta yang Perlu Anda Ketahui Tentang Demam Berdarah


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 25/10/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan