Apa itu skin tag (daging tumbuh)?
Skin tag (daging tumbuh) adalah masalah kulit yang ditandai dengan pertumbuhan kulit jinak menyerupai balon kecil yang menggantung di kulit. Kadang, kondisi ini juga dapat terlihat seperti kutil. Banyak orang menyebut kondisi ini sebagai daging tumbuh.
Ukuran kondisi yang disebut juga dengan akrokordon ini sangatlah bervariasi, mulai dari beberapa milimeter hingga 5 cm lebarnya. Munculnya juga bisa hanya satu atau dalam jumlah yang lebih banyak.
Walau pada beberapa kondisi skin tag dapat lepas sendiri secara spontan, kebanyakan di antaranya akan terus bertahan.
Skin tag umumnya tidak berbahaya. Kondisi ini juga tidak akan berpotensi menjadi kanker kulit.
Seberapa umumkah kondisi ini?
Daging tumbuh sangat umum dan dapat terjadi pada pasien dengan usia berapa pun. Namun, biasanya kemunculannya akan terjadi seiring dengan pertambahan usia.
Orang-orang yang berusia lebih dari 60 tahun lebih sering mengalaminya.
Tanda dan gejala skin tag
Awalnya, skin tag terlihat seperti benjolan kecil sebesar kepala peniti.
Namun, meski kebanyakan berukuran kecil (diameter 2 – 5 mm) atau sekitar sepertiga hingga setengah ukuran penghapus pensil, beberapa skin tag dapat membesar sebesar buah anggur (diameter 1 cm) atau bahkan hingga diameter 5 cm.
Pertumbuhan daging paling sering terjadi pada area kulit yang sering bergesekan seperti leher, ketiak, atau selangkangan.
Kondisi ini juga dapat ditemukan pada dada, punggung, di bawah payudara. Terkadang, skin tag muncul di lipatan mata atau di bawah lipatan pantat.
Meski tidak menyebabkan rasa sakit, daging tumbuh bisa saja teriritasi bila terkena gesekan pakaian, perhiasan, atau terhimpit kulit lainnya.
Daging tumbuh dapat lepas dengan sendirinya tanpa rasa sakit atau tidak nyaman. Hal ini dapat terjadi setelah tag terpelintir pada bagian dasar sehingga aliran darah ke akrokordon tersebut jadi terhambat.
Kemungkinan ada tanda dan gejala yang tidak disebutkan dalam penjelasan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter.
Kapan harus ke dokter?
Skin tag biasanya tidak menimbulkan gejala berbahaya. Namun, Anda dapat mempertimbangkan untuk melakukan pengangkatan apabila gejala yang muncul mengganggu penampilan dan memengaruhi kepercayaan diri Anda.
Selain itu, bila daging tumbuh mulai teriritasi dan berdarah, Anda mungkin harus segera memeriksakan diri ke dokter.
Kadang kala, Anda kesulitan saat melihat dan mengira-ngira apakah bintil yang muncul adalah skin tag. Untuk memastikannya, pergilah ke dokter guna mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.
Penyebab skin tag
Penyebab pasti dari kondisi ini tidak diketahui, tetapi ada beberapa teori yang menjadi kemungkinan penyebab kemunculannya.
Salah satunya, daging tumbuh dipercaya sebagai akibat dari gesekan antar kulit. Inilah mengapa kondisi ini sering kali ditemukan pada lipatan kulit.
Selain itu, pada orang-orang yang berusia lanjut, skin tag terbentuk dari kolagen dan pembuluh darah yang terjebak di bagian kulit yang lebih tebal.
Dalam kasus langka, beberapa daging tumbuh dapat menjadi pertanda ketidakseimbangan hormon atau masalah endokrin.
Perlu diingat bahwa akrokordon tidak menular. Kondisi ini mungkin berhubungan dengan genetik.
Faktor risiko skin tag
Selain usia, beberapa orang yang memiliki risiko lebih tinggi akan kondisi ini adalah:
- pasien diabetes,
- wanita hamil, kemungkinan karena perubahan kadar hormon,
- orang-orang yang mengalami obesitas, sebab memiliki lipatan tubuh yang lebih banyak,
- orang yang terinfeksi human papilloma virus (HPV), serta
- anak-anak dan balita, terutama pada area ketiak dan leher.