Difenhidramin atau diphenhydramine adalah obat untuk mengendalikan tanda-tanda alergi. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet dan kapsul, sirup suspensi, dan injeksi.
Kementerian Kesehatan menentukan, obat dalam bentuk tablet dan sirup suspensi tergolong obat bebas terbatas. Difenhidramin injeksi adalah obat keras sehingga hanya bisa didapatkan dengan resep dokter.
Golongan obat: antialergi
Merek dagang: Contrex Pilek Alergi, Bodrex Flu & Batuk, Neomethor, Decadryl Expectorant, Sidiadryl Expectorant, OBH Combi Batuk Pilek, Ikadryl Flu, Sanadryl Expectorant, Woods Peppermint Antitussive, Benadryl Original, dll.
Apa itu obat difenhidramin?
Difenhidramin berguna untuk meredakan gejala pilek dan reaksi alergi, seperti hidung tersumbat, bersin-bersin, tenggorokan gatal, mata berair, dan ruam kulit.
Difenhidramin adalah obat antialergi antihistamin, yakni bekerja dengan menghalangi efek bahan kimia tertentu (histamin) penyebab reaksi alergi.
Beberapa alergi bisa muncul akibat terbakar sinar matahari, gigitan serangga, iritasi kulit ringan, atau alergi makanan.
Selain untuk alergi, diphenhydramine berguna untuk mengatasi mabuk perjalanan, memicu kantuk agar tidur, serta mengendalikan gerak tubuh yang abnormal pada penderita Parkinson.
Sediaan dan dosis obat difenhidramin
Inilah dosis obat diphenhydramine dari berbagai jenis sediaan.
Difenhidramin tablet dan kapsul
Setiap tablet dan kapsul difenhidramin mengandung dosis tidak lebih dari 25 mg. Satu kemasan tidak lebih dari 10 butir obat.
Difenhidramin sirup
Dalam satu botol, volume obat tidak lebih dari 60 ml. Kadar difenhidramin yang terkandung tidak lebih dari 12,5 mg dalam setiap 5 ml.
Difenhidramin injeksi
Satu kemasan obat diphenhydramine injeksi terdiri dari 30 ampul. Masing-masing ampul berisi 1 ml dengan dosis 10 mg/ml.
Untuk mengatasi alergi dan perjalanan, dosis difenhidramin tablet, kapsul, dan sirup pun dibagi berdasarkan usia.
- Dewasa: untuk usia 12 tahun ke atas, 25–50 mg sebanyak 3–4 kali sehari, dosis maksimal sebanyak 300 ml per hari. Untuk mencegah mabuk perjalanan, minum obat 30 menit sebelum berada di dalam kendaraan.
- Anak-anak: untuk usia 2–6 tahun, konsumsi sebanyak 6,25 mg setiap 4–6 jam. Untuk anak-anak 6–12 tahun, minum obat 12,5–25 mg setiap 4–6 jam.
Sementara, bila penggunaan obat sirup dan tablet tidak menunjukkan pemulihan gejala, dosis obat difenhidramin injeksi yang diberikan sebagai berikut.
- Dewasa: 10–50 mg sehari, bila diperlukan, bisa ditingkatkan hingga 100 mg sehari, maksimal dosis sehari sebesar 400 mg.
- Anak-anak: 5 mg/kg berat badan sehari atau 150 mg/m2 sehari yang terbagi menjadi 4 dosis, maksimal sebesar 300 mg per hari.
Untuk orang dengan usia 60 tahun ke atas, reaksi obat bisa jadi lebih kuat sehingga membutuhkan dosis yang lebih kecil.
Aturan pakai obat difenhidramin
Konsumsilah obat difenhidramin sesuai anjuran dokter atau pada label kemasan. Untuk mengatasi alergi, pemakaian obat hanya bersifat jangka pendek, yakni hingga gejala mereda.
Jangan berikan obat ini kepada anak di bawah 2 tahun. Selalu tanyakan dengan dokter sebelum memberikan obat batuk atau alergi dengan obat ini.
Untuk memicu rasa kantuk, minum difenhidramin saat 30 menit sebelum tidur.
Difenhidramin injeksi diberikan melalui suntik di otot maupun pembuluh darah melalui infus. Anda bisa mendapatkan suntikan obat ini di rumah sakit.
Anda tidak bisa membagikan diphenhydramine injeksi ke orang lain karena dokter telah meresepkannya khusus sesuai dengan kondisi Anda.
Selalu konsultasikan dengan dokter anak terkait penggunaan obat ini pada anak-anak. Jangan berikan diphenhydramine pada bayi baru lahir dan prematur.
Efek samping obat difenhidramin
Beberapa efek samping obat yang bisa muncul setelah menggunakan difenhidramin adalah:
- jantung berdebar,
- sulit buang air kecil dan urine sedikit,
- kebingungan dan ingin pingsan,
- sensasi otot kencang di bagian leher dan rahang,
- lidah terasa tak terkendali,
- pusing,
- mengantuk,
- kehilangan koordinasi,
- mulut, hidung, dan tenggorokan kering,
- sembelit dan sakit perut,
- mata kering,
- penglihatan kabur, dan
- kantuk di siang hari atau merasa mabuk setelah penggunaan di malam hari.
Berhenti gunakan obat ini dan segera cari bantuan medis darurat jika Anda mengalami tanda reaksi alergi obat, seperti:
- sulit bernapas,
- ruam kulit,
- bengkak pada wajah, bibir, tenggorokan, atau lidah, dan
- gatal-gatal.