Bagi Anda yang memiliki asma atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), obat procaterol atau procaterol HCl mungkin akan dokter resepkan untuk Anda.
Agar aman untuk Anda konsumsi, ketahui dosis, aturan pakai, dan efek samping obat ini pada ulasan berikut.
Golongan obat: Antiasma
Merek dagang: Bicorsan, Ataroc, Vactiv, Proterol, Meptin Mini, Meptin, Asterol, Procaterol Hydrochloride Hemihydrate, Sesma.
Apa itu obat procaterol?
Procaterol atau procaterol HCl (hydrochloride) adalah obat yang digunakan untuk mengatasi sesak napas dan akibat asma, bronkitis kronis, serta emfisema.
Procaterol atau prokaterol tergolong ke dalam obat beta-2 adrenergic receptor agonist serta bronkodilator.
Obat bronkodilator bekerja dengan melemaskan otot di paru-paru serta melebarkan saluran udara (bronkus), sehingga Anda dapat bernapas dengan nyaman.
Prokaterol adalah obat yang hanya bisa Anda dapatkan dengan resep dokter. Obat ini juga mungkin dokter resepkan untuk kegunaan lainnya.
Konsultasikan kepada dokter untuk tahu informasi lebih lanjut mengenai kegunaan obat procaterol.
Dosis obat procaterol
Procaterol HCl tersedia dalam bentuk tablet dan sirup dengan berbagai komposisi yang digunakan secara oral (minum).
Meski begitu, procaterol inhalasi juga tersedia di Indonesia, baik yang dalam bentuk cairan maupun serbuk.
Untuk procaterol oral, baik tablet dan sirup, dosis yang dokter tentukan bisa berbeda pada setiap pasien, tergantung dari tingkat keparahan gejala dan usianya.
Namun secara umum, dosis obat procaterol untuk mengobati asma, bronkitis kronis, dan emfisema adalah sebagai berikut.
- Dewasa: untuk meredakan sesak napas atau gejala terkait gangguan obstruksi pernapasan, dosis obat tablet atau sirup yang umum, yaitu 50 mcg sekali sehari sebelum tidur atau 50 mcg dua kali sehari (pagi hari dan sebelum tidur).
- Anak: usia 6—18 tahun, dosis yang umum diberikan, yaitu 25 mcg tablet atau 5 ml sirup sekali sehari sebelum tidur atau dua kali sehari (pagi hari dan sebelum tidur).
Untuk anak di bawah usia 6 tahun, dosis obat mengacu pada merek obat yang digunakan. Lebih baik, tanyakan kepada dokter untuk ketentuan dosis yang tepat untuk anak Anda.
Aturan pakai obat procaterol
Sebelum memulai pengobatan, pastikan Anda selalu mengikuti aturan pakai obat yang dokter berikan atau yang tertera pada label kemasan.
Jangan gunakan obat ini dalam dosis lebih banyak atau lebih sedikit dari yang direkomendasikan oleh dokter.
Obat procaterol HCl oral umumnya dapat Anda minum dengan atau tanpa makanan. Obat berbentuk tablet bisa Anda telan seutuhnya dengan bantuan segelas air.
Namun, jika Anda mengonsumsi obat berbentuk sirup, gunakan sendok atau gelas ukur yang disediakan dalam bungkus obat.
Konsumsi obat prokaterol oral sesuai jangka waktu yang dokter tentukan, meski Anda merasa lebih baik.
Jika Anda ragu, tanyakan kepada apoteker atau dokter untuk tahu informasi lebih lanjut mengenai aturan pakai obat ini.
Efek samping obat procaterol
Seperti obat pada umumnya, penggunaan obat procaterol tablet atau sirup juga dapat menimbulkan efek samping.
Berikut adalah beberapa efek samping yang umum terjadi (5%>,≥0,1%) setelah mengonsumsi prokaterol oral.
- Palpitasi.
- Takikardia.
- Tremor.
- Sakit kepala.
- Mual.
- Muntah.
- Ruam kulit.
Adapun efek samping obat yang lebih jarang terjadi (<0,1%), yaitu sebagai berikut.
- Wajah memerah.
- Pusing.
- Insomnia.
- Mati rasa.
- Mulut kering.
- Perut terasa tidak nyaman.
- Kelemahan.
- Hidung tersumbat.
- Tinnitus.
Anda sebaiknya segera mencari bantuan medis jika efek samping yang fatal, seperti reaksi alergi yang parah (syok anafilaksis), terjadi pada Anda setelah mengonsumsi obat ini.
Tidak semua orang mengalami efek samping seperti di atas. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan.
Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.
Peringatan dan perhatian saat pakai obat procaterol
Agar obat prokaterol oral aman untuk Anda konsumsi, sebaiknya Anda memberi tahu dokter mengenai riwayat medis yang Anda miliki, terutama di bawah ini.
- Alergi terhadap prokaterol atau bahan lain pada obat ini.
- Hipertiroidisme.
- Penyakit jantung.
- Hipertensi.
- Diabetes melitus.
- Sedang hamil atau berpikir Anda hamil.
- Sedang menyusui.
Perhatian!
Melansir
MIMS, obat prokaterol oral perlu dihentikan penggunaannya jika dosis yang dokter anjurkan tidak memberikan efek yang bernilai pada Anda.
Melanjutkan penggunaan obat yang berlebihan bisa menyebabkan aritmia dan henti jantung. Oleh karena itu, pastikan Anda mengonsumsi obat tidak melebihi dosis yang dianjurkan.
Cara menyimpan obat procaterol
Obat prokaterol paling baik disimpan pada suhu ruangan (di bawah 30º Celsius), jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap.
Jangan simpan obat di kamar mandi dan jangan dibekukan. Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Buang obat bila sudah habis masa berlakunya. Untuk membuang obat berbentuk padat atau tablet, hancurkan obat terlebih dahulu, lalu campur dengan tanah atau bahan kotor lainnya.
Masukkan ke plastik dan buang ke tempat sampah. Jangan lupa untuk menghilangkan semua label yang ada di wadah obat.
Untuk obat sirup nonantibiotik, isinya bisa dibuang ke saluran pembuangan air. Pisahkan cairan dan botol obat agar tidak disalahgunakan serta lepaskan label yang ada di wadah obat.
Jika ada pertanyaan, konsultasikan kepada apoteker mengenai bagaimana cara aman membuang obat Anda.
Apakah obat procaterol aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Keamanan penggunaan procaterol HCl pada ibu hamil belum ditetapkan. Jadi, sebaiknya Anda memberi tahu dokter jika sedang hamil atau berpikir Anda hamil sebelum mendapat obat ini.
Obat ini hanya boleh diberikan pada ibu hamil atau yang diperkirakan sedang hamil jika manfaatnya lebih besar daripada risikonya.
Sementara itu, Anda tidak disarankan untuk mengonsumsi obat prokaterol jika sedang menyusui.
Pasalnya, penelitian pada tikus menunjukkan bahwa procaterol dapat masuk ke dalam ASI.
Konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini saat hamil dan menyusui.
Interaksi obat procaterol dengan obat lain
Obat procaterol sirup atau tablet mungkin dapat berinteraksi dengan obat-obatan lain yang sedang Anda konsumsi atau gunakan.
Interaksi ini dapat mengubah kinerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang serius.
Untuk menghindari interaksi obat, simpan daftar semua produk yang Anda gunakan (termasuk obat-obatan resep/nonresep dan herbal) serta konsultasikan pada dokter atau apoteker.
Lalu, berikan daftar obat tersebut kepada dokter atau apoteker. Untuk keamanan Anda, jangan memulai, menghentikan, atau mengganti dosis obat apa pun tanpa persetujuan dokter.
Berikut adalah beberapa jenis obat yang diketahui dapat berinteraksi dengan prokaterol.
- Kortikosteroid, seperti hydrocortisone dan betamethasone.
- Diuretik, seperti furosemide.
- Xanthine derivatives, seperti theophylline, aminophylline hydrate, dan diprophylline.
- Cathecholamines, seperti adrenalines dan isoprenaline.
Tanyakan pada dokter atau apoteker untuk informasi lebih lanjut mengenai interaksi obat ini.
[embed-health-tool-bmi]