Vitamin B merupakan satu-satunya vitamin yang memiliki banyak sekali jenis. Selain vitamin B1, B2, dan B12 yang sudah lebih umum dikenal, ada pula vitamin B17 alias amygdalin yang kabarnya memiliki potensi mengobati beberapa jenis penyakit.
Uniknya, Anda mungkin tidak akan sering menemukan vitamin ini dalam makanan sehari-hari. Sebenarnya, apa itu vitamin B17 dan apa pula fungsinya bagi tubuh Anda? Simak jawabannya dalam ulasan berikut.
Apa itu vitamin B17?
Vitamin B17 adalah senyawa (zat) yang sering kali ditemukan dalam biji-bijian, kacang mentah, dan beberapa jenis sayuran. Senyawa ini dikenal juga sebagai amygdalin dan secara teknis bukanlah bagian dari vitamin B kompleks.
Amygdalin digunakan untuk membuat obat yang disebut laetrile, tapi keduanya tidaklah sama. Laetrile merupakan obat yang dibuat dari amygdalin yang telah dimurnikan. Jadi, baik amygdalin maupun laetrile sama-sama bukan vitamin B yang sesungguhnya.
Tidak seperti vitamin B lainnya yang kebutuhannya tercakup dalam Angka Kecukupan Gizi, vitamin B17 tidak mempunyai standar tersebut. Meski demikian, Anda tetap perlu mengonsumsi makanan sumber vitamin B17 untuk mendapatkan manfaatnya.
Manfaat vitamin B17 dalam mengobati kanker
Banyak ahli mengklaim bahwa produk laetrile merupakan komponen obat untuk melawan kanker. Kendati menjanjikan, hal ini belum disetujui oleh US Food and Drug Administration (FDA) yang mengawasi obat dan makanan di Amerika Serikat.
Lantas, bagaimana cara kerja amygdalin dalam pengobatan kanker? Zat ini ternyata membunuh sel kanker melalui mekanisme apoptosis, yakni ketika sel yang berbahaya menghancurkan dirinya sendiri untuk mencegah penyebaran penyakit atau infeksi.
Ketika Anda mengonsumsi vitamin B17 dalam bentuk laetrile, tubuh akan memecahnya menjadi hidrogen sianida, benzaldehida, dan prunasin. Para ahli menduga bahwa sianidalah yang memicu apoptosis pada sel kanker tanpa merusak sel yang sehat.
Beberapa enzim dalam tubuh Anda akan mengubah hidrogen sianida menjadi tiosianat. Zat ini dapat mengubah lingkungan sel menjadi lebih asam sehingga tidak mendukung pertumbuhan sel kanker. Dengan begitu, sel kanker akan lebih cepat mati.
Klaim ini telah diperkuat oleh beberapa hasil penelitian. Contohnya, sebuah penelitian dalam jurnal Current Molecular Pharmacology menunjukkan bahwa amygdalin mampu membunuh sel kanker payudara dan mencegah penyebarannya.
Studi lainnya pada tahun yang sama juga membuktikan manfaat vitamin B17 dalam membunuh sel kanker prostat tanpa menyebabkan kerusakan organ. Berkat manfaat ini, amygdalin mungkin saja dapat menjadi obat kanker multifungsi di kemudian hari.