Tulang kemaluan yang terasa nyeri memang sering kali dialami oleh wanita. Terlebih lagi saat mereka tengah hamil atau sedang menstruasi. Meski terkadang rasa nyeri tersebut terasa mengganggu, tetapi Anda tidak perlu panik. Pasalnya, ada banyak penyebab dan cara mengatasi tulang kemaluan nyeri yang perlu Anda ketahui berikut ini.
Apa penyebab tulang kemaluan terasa nyeri?
Tulang kemaluan atau pubic bone terletak di area panggul, tepatnya berada di bawah perut. Fungsi tulang kemaluan, yakni untuk menyangga serta melindungi organ reproduksi, saluran kemih, dan pencernaan.
Saat bagian tulang ini mengalami gangguan, biasanya rasa sakit akan timbul yang berpusat pada area depan tulang kemaluan dan di atas mons pubis (di bawah rambut kemaluan).
Bagi sebagian orang, gerakan tertentu bisa membuat nyeri di tulang ini semakin terasa hingga dapat mengganggu aktivitas.
Dalam hal ini, rasa nyeri pada area kemaluan mungkin bisa menjadi tanda adanya infeksi atau masalah dengan salah satu organ reproduksi di daerah panggul, seperti rahim, ovarium, saluran tuba, serviks, dan vagina.
Meskipun kondisi ini sering mengacu pada daerah organ reproduksi wanita, tapi rasa nyeri juga dapat terjadi pada pria dan dapat berasal dari penyebab yang berbeda.
Nah, Anda perlu mewaspadai beberapa hal yang kemungkinan menjadi penyebab tulang kemaluan terasa nyeri, di antaranya sebagai berikut.
1. Kehamilan
Tulang kemaluan nyeri saat hamil adalah hal umum yang sering kali dialami wanita. Terlebih lagi, bila Anda sedang hamil tua atau sudah memasuki trimester ketiga.
Nyeri pada panggul saat kehamilan dikenal sebagai symphysis pubis diastasis (SPD). Mengutip Tommy’s, hormon relaksin selama kehamilan dapat menyebabkan panggul, terutama di tulang kemaluan, mengendur.
Umumnya, ini adalah hal yang baik bagi sang ibu karena akan mempermudah proses persalinan. Namun, di sisi lain, kondisi ini bisa sangat menyakitkan dan bahkan dapat bertahan pada periode postpartum awal.
Mengandung bayi kembar atau ukuran bayi yang besar juga dapat meningkatkan risiko tulang kemaluan sakit.
2. Osteitis pubis
Osteitis pubis adalah salah satu penyebab tulang kemaluan terasa nyeri. Kondisi ini terjadi karena adanya inflamasi atau peradangan pada tulang kemaluan akibat otot-otot yang melekat tertarik atau digunakan secara berlebihan.
Osteitis pubis sering tidak terdiagnosis yang menyebabkan nyeri di selangkangan, area kemaluan, dan otot perut rektus bagian bawah.
Sering melakukan aktivitas yang sama dan mengulangi gerakan berulang kali dapat memicu tulang kemaluan sakit.
Selain itu, orang yang pernah mengalami operasi atau cedera pinggang juga mungkin dapat meningkatkan risiko terkena kondisi ini.
3. Osteomielitis
Osteomielitis merupakan penyakit infeksi yang menyebabkan peradangan di tulang, seperti halnya osteitis pubis.
Infeksi bisa berasal dari tulang itu sendiri yang mengalami cedera dan tidak terobati, sehingga mengundang kuman untuk menginfeksi.
Orang dengan osteomielitis akan mengalami nyeri pada tulang kemaluan.
Pada beberapa kasus, orang yang pernah mengalami patah tulang dan memiliki masalah pada sirkulasi darah juga dapat meningkatkan risiko mengalami osteomielitis.
4. Nyeri haid
Tulang kemaluan terasa nyeri bisa jadi disebabkan oleh ovulasi.
Proses ovulasi terjadi ketika ovarium melepaskan sel-sel telur yang keluar bersama cairan dan darah. Bisa jadi, proses ini menyebabkan iritasi.
Pada sebagian wanita, hal ini mungkin akan menyebabkan rasa sakit yang luar biasa di perut bagian bawah. Terkadang, ini membuat area di sekitar tulang kemaluan juga terasa sakit.
5. Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih (ISK) sering kali menjadi salah satu penyebab tulang kemaluan terasa nyeri.
Pasalnya, ISK terjadi akibat infeksi bakteri di saluran kemih yang meliputi uretra, kandung kemih, ureter, dan ginjal, sehingga menyebabkan area panggul dan sekitar tulang kemaluan sakit.